Terungkap! Rahasia J-10C, Pesawat Tempur China yang Disebut Bisa Kalahkan F-35
- lifeworks
Industri pertahanan Tiongkok terus menunjukkan perkembangan pesat dalam dua dekade terakhir. Salah satu bukti nyata dari kemajuan itu adalah hadirnya pesawat tempur Chengdu J-10C, yang dikenal luas dengan julukan “Vigorous Dragon”. Jet tempur generasi 4,5 ini dianggap sebagai salah satu karya paling membanggakan Tiongkok karena menghadirkan teknologi canggih yang mampu menyaingi produk unggulan Barat maupun Rusia. Tidak hanya sekadar simbol kebangkitan industri militer, J-10C juga dinilai sebagai pesawat fenomenal yang mempertegas ambisi Tiongkok di kancah global.
Desain Aerodinamis yang Gesit di Udara
Salah satu alasan J-10C begitu disegani adalah desainnya yang unik. Pesawat ini mengusung model canard-delta wing, kombinasi sayap yang memungkinkan manuver lebih lincah. Berkat struktur aerodinamis tersebut, J-10C mampu melakukan gerakan ekstrem di udara, termasuk dalam pertempuran jarak dekat atau dogfight. Bahkan, ketika harus menghindari serangan rudal musuh, pesawat ini bisa bermanuver cepat tanpa kehilangan kendali. Keunggulan ini memberi pilot keleluasaan lebih saat berada di medan tempur.
Radar AESA: Mata yang Tajam di Langit
Selain gesit, J-10C juga dibekali sistem radar yang tidak kalah canggih. Radar Active Electronically Scanned Array (AESA) menjadi salah satu keunggulan utamanya. Teknologi ini memungkinkan pesawat mendeteksi target dalam jarak ratusan kilometer dengan akurasi tinggi. Radar AESA juga mampu melacak banyak target sekaligus, sehingga memberikan keunggulan signifikan dalam operasi udara modern. Dengan kemampuan seperti ini, J-10C bisa diandalkan baik untuk misi ofensif maupun defensif.
Persenjataan Modern dan Serbaguna
Dalam hal persenjataan, J-10C hadir dengan pilihan yang sangat lengkap. Jet ini bisa dipersenjatai dengan rudal udara-ke-udara PL-15 yang memiliki jangkauan lebih dari 200 kilometer. Angka tersebut menjadikannya salah satu rudal jarak jauh paling mumpuni di kelasnya. Untuk pertempuran jarak dekat, tersedia rudal PL-10 yang sangat gesit dan presisi. Tak berhenti di situ, J-10C juga mendukung rudal anti-kapal, bom pintar, hingga berbagai jenis persenjataan canggih lain yang membuatnya serbaguna di berbagai skenario pertempuran.
Teknologi Stealth yang Sulit Dideteksi
Meski bukan pesawat generasi kelima, J-10C sudah mengadopsi teknologi low observable atau semi-stealth. Teknologi ini mengurangi jejak radar pesawat, sehingga membuatnya lebih sulit dideteksi oleh musuh. Fitur tersebut tentu sangat penting dalam perang modern, di mana kecepatan mendeteksi lawan bisa menentukan hasil pertempuran. Dengan demikian, J-10C mampu menyeimbangkan antara teknologi mutakhir dengan efisiensi biaya produksi.
Mesin Kuat untuk Kecepatan Supersonik
Dari sisi tenaga, J-10C ditenagai mesin WS-10B buatan dalam negeri. Mesin ini dirancang untuk menghasilkan dorongan besar dan memungkinkan pesawat melesat hingga kecepatan Mach 2 atau dua kali kecepatan suara. Performa mesin tersebut memberi J-10C kemampuan bersaing dengan jet tempur elit dunia. Lebih penting lagi, penggunaan mesin buatan lokal menunjukkan bahwa Tiongkok semakin mandiri dalam pengembangan teknologi militernya.
Avionik dan Elektronik Serba Modern
Kecanggihan J-10C juga terlihat pada bagian kokpit. Pilot dimanjakan dengan glass cockpit yang dilengkapi layar multifungsi. Selain itu, ada pula helmet-mounted display (HMD) yang memungkinkan pilot mengunci target hanya dengan pandangan mata. Ditambah dengan sistem perang elektronik (EW), J-10C tidak hanya tangguh dalam menyerang, tetapi juga memiliki pertahanan digital yang solid. Semua fitur ini membuat pilot lebih nyaman sekaligus lebih efektif dalam mengendalikan pesawat di tengah pertempuran intens.
Efisiensi Biaya Operasional
Salah satu faktor yang membuat J-10C semakin menarik adalah biaya operasionalnya yang relatif rendah. Jika dibandingkan dengan jet generasi kelima seperti F-35 Lightning II, J-10C jauh lebih hemat, meski tetap memiliki kapabilitas tempur yang kuat. Hal ini menjadikannya pilihan ideal bagi negara-negara yang membutuhkan pesawat tempur modern dengan anggaran terbatas. Tidak heran jika J-10C mulai menarik minat pasar internasional.
Bukti di Kancah Internasional
Kehebatan J-10C bukan sekadar klaim dari Tiongkok. Pesawat ini sudah diekspor ke Pakistan, yang kemudian memasukkannya ke dalam armada Pakistan Air Force (PAF). Kehadiran J-10C memperkuat aliansi militer Tiongkok-Pakistan sekaligus menjadi bukti kualitas pesawat ini di medan nyata. Bagi Pakistan, J-10C menjadi jawaban untuk menyeimbangkan kekuatan udara dengan India yang mengandalkan jet tempur Rafale dari Prancis.
Simbol Ambisi Global Tiongkok
Secara keseluruhan, J-10C bukan hanya sekadar pesawat tempur biasa. Ia menjadi simbol bahwa Tiongkok serius mengejar ketertinggalannya dalam teknologi militer dan berambisi menjadi salah satu kekuatan utama dunia. Dengan kombinasi kecepatan, radar mutakhir, persenjataan lengkap, serta biaya operasional yang efisien, J-10C memang layak disebut fenomenal.
Pesawat tempur Chengdu J-10C telah membuktikan dirinya sebagai salah satu jet tempur paling berpengaruh di dunia saat ini. Dari desain aerodinamis hingga radar canggih, dari mesin supersonik hingga bukti di kancah internasional, semua aspek menjadikannya unggulan. Bagi Tiongkok, J-10C bukan sekadar alat pertahanan, melainkan juga lambang prestise sekaligus alat diplomasi. Kehebatan yang dimilikinya membuat J-10C semakin diperhitungkan di langit pertempuran modern.