Purbaya vs Sri Mulyani: Mana yang Lebih Cocok untuk Ekonomi Indonesia?

Purbaya Yudhi Sadewa Resmi Gantikan Sri Mulyani
Sumber :
  • lifehack

Kelebihan Sri Mulyani Indrawati

8 Tips Cerdas Menghemat Cashflow Saat Lebaran Agar Keuangan Tetap Stabil

Meski sudah tidak lagi menjabat, kelebihan Sri Mulyani sulit diabaikan. Ia dikenal sebagai reformis fiskal yang sukses. Program Tax Amnesty yang diluncurkannya berhasil meningkatkan penerimaan negara, sementara langkah menerbitkan green bonds menjadikan Indonesia pelopor di Asia. Berkat kebijakan disiplin fiskal, defisit anggaran juga bisa ditekan pada level terendah dalam beberapa tahun terakhir.

Tidak hanya itu, Sri Mulyani mendapat pengakuan internasional berkat kepiawaiannya mengelola krisis. Saat pandemi COVID-19, ia menyalurkan stimulus yang tepat sasaran, menerbitkan obligasi global berjangka 50 tahun, serta mampu menurunkan defisit kembali di bawah 3 persen hanya dalam dua tahun pasca-pandemi. Prestasi ini menjadi catatan emas dalam sejarah pengelolaan keuangan negara.

Bukan Dihentikan! Pembangunan IKN Tetap Jalan, Ini Arahan Prabowo

Penghargaan internasional pun mengalir deras. Sri Mulyani berkali-kali dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik di Asia-Pasifik. Ia juga menerima gelar Honoris Causa dari Australian National University, yang semakin mengukuhkan kredibilitas akademis dan reputasinya di dunia global.

Selain reformasi fiskal dan pengelolaan krisis, Sri Mulyani juga dikenal sangat disiplin menjaga stabilitas makro. Ia berhasil menjaga rupiah tetap stabil di tengah guncangan ekonomi dunia, sekaligus mengembalikan defisit ke posisi aman.

Harga Rokok Naik 2025! Simak Daftar Terbaru yang Resmi Ditetapkan

Perbedaan Pendekatan

Jika disandingkan, gaya keduanya terlihat sangat berbeda. Purbaya lebih menekankan pada pertumbuhan cepat dengan kebijakan yang cenderung ekspansif. Ia berusaha menghadirkan semangat baru dengan mengedepankan optimisme dan inovasi. Sebaliknya, Sri Mulyani terkenal sangat hati-hati, konsisten, dan berorientasi pada stabilitas jangka panjang.

Dari sisi pengalaman, Purbaya membawa rekam jejak di sektor keuangan domestik, khususnya di LPS dan pasar modal. Sementara itu, Sri Mulyani memiliki pengalaman lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional, terutama lewat kiprahnya di Bank Dunia.

Dari aspek kredibilitas, Sri Mulyani jelas sudah teruji di mata publik dan komunitas global. Purbaya masih harus membangun rekam jejaknya, meski ia datang dengan semangat baru dan tekad untuk lebih adaptif terhadap kebijakan Presiden.

Pergantian dari Sri Mulyani ke Purbaya Yudhi Sadewa menandai perbedaan gaya pengelolaan fiskal di Indonesia. Purbaya membawa optimisme, fleksibilitas, serta orientasi pertumbuhan cepat. Pengalamannya di LPS memberi bekal penting untuk menghadapi risiko sistemik. Namun, ia tetap perlu membuktikan dirinya di panggung internasional agar mendapatkan kredibilitas yang sama seperti pendahulunya.

Halaman Selanjutnya
img_title