Geger! Albania Angkat Chatbot AI Jadi Menteri Antikorupsi Pertama di Dunia
- lifehack
Korupsi masih menjadi masalah serius di banyak negara, termasuk Albania. Praktik suap, kolusi, hingga penyalahgunaan wewenang dalam pemberian kontrak pemerintah kerap membuat masyarakat kehilangan kepercayaan pada aparatur negara. Namun, ada langkah tak biasa yang kini dilakukan Albania. Negara kecil di kawasan Balkan itu menunjuk sebuah chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama Diella sebagai menteri kabinet khusus pemberantasan korupsi.
Langkah ini tentu saja menuai perhatian dunia. Pasalnya, ini adalah kali pertama sebuah negara berani menempatkan AI dalam jajaran kabinet setingkat menteri. Banyak yang menganggap keputusan tersebut drastis sekaligus unik.
Menteri Pertama yang Bukan Manusia
Nama Diella sendiri memiliki arti “matahari” dalam bahasa Albania. Sebutan ini dianggap simbol harapan baru bagi transparansi pemerintahan. Berbeda dari pejabat manusia, Diella tidak bisa dipengaruhi oleh uang, rayuan, atau ancaman. Ia juga tidak bisa dilobi oleh pihak tertentu demi meloloskan kontrak pemerintah.
Dengan kata lain, posisi Diella sebagai menteri antikorupsi diharapkan mampu menutup celah-celah yang biasanya dimanfaatkan oleh pihak yang ingin menyuap atau melakukan praktik curang. Hal inilah yang membuat keputusan Albania dianggap revolusioner.
Korupsi: Masalah Lama yang Sulit Diberantas
Jika ditelusuri lebih dalam, korupsi di Albania memang sudah lama menjadi momok. Banyak menteri, pejabat, hingga pegawai negeri sipil tersangkut kasus yang merugikan negara. Tidak heran jika masyarakat kerap kehilangan kepercayaan pada lembaga pemerintah.
Upaya pemberantasan korupsi sebenarnya sudah dilakukan bertahun-tahun. Namun, hasilnya masih jauh dari memuaskan. Karena itu, pemerintah Albania mencoba sesuatu yang benar-benar berbeda: menyerahkan tanggung jawab ini kepada teknologi yang tidak memiliki kepentingan pribadi.
Apa yang Membuat Diella Spesial?
Keputusan untuk menunjuk chatbot AI seperti Diella bukan tanpa alasan. Ada beberapa faktor yang membuatnya dianggap cocok, antara lain:
Tidak bisa disuap – Karena bukan manusia, Diella tidak memiliki kebutuhan materi.
Tidak terpengaruh emosi – Ia tidak dapat dimanipulasi dengan pujian, ancaman, atau tekanan politik.
Bekerja dengan data – Keputusan yang diambil berdasarkan analisis informasi, bukan kepentingan kelompok tertentu.
Konsisten dan transparan – Setiap langkahnya bisa dilacak melalui sistem yang tercatat secara digital.