Jet Tempur J-10C Bisa Mendarat di Iran, Benarkah Cina Tengah Ubah Peta Kekuatan Timur Tengah?

Cina Siap Kirim Jet J-10C ke Iran
Sumber :
  • lifeworks

Ketiga, perubahan kondisi sanksi internasional.
Ada laporan bahwa beberapa hambatan terhadap ekspor minyak Iran mulai dilonggarkan. Hal ini memberi ruang bagi Teheran untuk memperoleh dana tambahan. Meski begitu, ada kendala: Iran kerap mengusulkan pembayaran lewat barter minyak atau gas, sementara Cina lebih menyukai transaksi tunai dalam mata uang kuat. Negosiasi soal mekanisme pembayaran ini menjadi salah satu faktor penentu.

Su-35 Jadi Senjata Baru Iran? Spekulasi, Bukti, dan Dampaknya di Timur Tengah

Keempat, memperkuat pertahanan Iran sebagai deterrent.
Bagi Iran, J-10C bukan hanya soal menambah jumlah pesawat tempur. Jet ini mampu meningkatkan kesadaran situasional berkat radar AESA, serta memperluas kemampuan tempur jarak jauh. Dalam konteks ketegangan dengan Israel, kemampuan tersebut menjadi penting sebagai alat pencegah serangan. Dengan kata lain, keberadaan J-10C dapat membuat lawan berpikir dua kali sebelum bertindak.

Kelima, keuntungan ekonomi bagi Cina.
Jangan lupakan aspek bisnis. Penjualan pesawat tempur berarti kontrak bernilai besar yang mencakup perawatan, pelatihan, hingga suku cadang. Bagi Cina, ini menjadi sumber pendapatan sekaligus sarana mempererat kerja sama ekonomi dengan Iran. Selain itu, hubungan yang lebih kuat dengan Teheran bisa mendukung inisiatif Belt and Road serta memastikan akses stabil ke sumber energi di kawasan Teluk.

Rahasia Terbongkar! Inilah Alasan Iran Pilih J-10C untuk Hadapi F-35 Israel

Keseimbangan Kekuatan di Timur Tengah

Bongkar Rahasia! Inilah Senjata Israel yang Disebut Bisa Libas Negara Arab di Timur Tengah

Di luar alasan ekonomi, ada aspek strategis yang lebih luas. Cina melihat Iran sebagai pemain penting yang bisa menjadi penyeimbang di Timur Tengah. Dengan memperkuat militer Iran, Beijing secara tidak langsung menantang dominasi negara-negara sekutu Amerika Serikat seperti Israel dan Arab Saudi.

Transfer teknologi militer juga membantu Cina membangun “lingkar pengaruh” tanpa harus menempatkan pasukan secara langsung. Hal ini sesuai dengan strategi luar negeri Beijing yang lebih mengutamakan diplomasi ekonomi dan aliansi, ketimbang intervensi militer terbuka.


Hambatan dan Pertimbangan Cina

Meski tampak menjanjikan, rencana ini tidak lepas dari tantangan. Pertama, masalah pembayaran masih menjadi batu sandungan. Kondisi ekonomi Iran yang tertekan inflasi dan sanksi membuat mereka sulit melakukan transaksi dalam dolar atau euro. Bagi Cina, barter minyak tidak selalu menarik karena dianggap berisiko.

Halaman Selanjutnya
img_title