Fakta Baru Musala Al Khoziny Ambruk: Pengasuh Ponpes Bongkar Penyebab Asli hingga Tewaskan Puluhan Santri

Kondisi Musala Al Khoziny
Sumber :
  • x.com

Gadget – Tragedi ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, akhirnya mulai menemukan titik terang. Pengasuh Ponpes, KH Abdus Salah Mujib, mengungkap penyebab bangunan tersebut runtuh dan menewaskan puluhan santri pada akhir September 2025.

Waktunya Beralih: macOS 27 Tutup Pintu untuk Semua Mac Intel

Menurutnya, runtuhnya musala terjadi saat tahap pengecoran terakhir di bagian paling atas bangunan. “Ini tahap pengecoran yang terakhir saja, itu jebol. Ya, hanya itu,” ujar KH Abdus Salah Mujib, Senin (29/9/2025).

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa runtuhnya bangunan bukan karena faktor cuaca atau gempa, melainkan murni akibat masalah konstruksi saat proses pembangunan.

WOW! iQOO Neo 11 Punya Layar 144Hz, Baterai 7500mAh, dan IP69 : Cek Spesifikasinya!

Pembangunan Sudah Berjalan Hampir Setahun

Canggih Banget! DJI Neo 2 Bisa Rekam 4K60 & Hindari Tabrakan Otomatis

KH Abdus Salah Mujib menuturkan bahwa proses pembangunan musala tersebut sudah berlangsung selama sembilan bulan. Pihaknya telah merencanakan bangunan itu sebagai pusat kegiatan ibadah sekaligus ruang belajar santri.

“Sudah lama, kurang lebih sembilan sampai sepuluh bulan,” ucapnya.

Musala itu memiliki tiga lantai utama dengan satu dek di bagian paling atas. Saat insiden terjadi, pekerja tengah melakukan pengecoran di lantai teratas atau dek tersebut. Prosesnya disebut sudah berlangsung sejak pagi hari.

“Mungkin sudah selesai atau bagaimana enggak tahu. Soalnya ngencor mulai dari pagi. Saya kira ngecornya hanya 4 jam, 5 jam selesai. Mungkin jam 12 sudah selesai,” tambahnya.

Dari keterangan itu, diduga kuat beban material cor yang belum mengering sempurna membuat struktur bangunan tak mampu menahan tekanan, hingga akhirnya ambruk.


Proses Evakuasi Penuh Tantangan

Hingga Minggu malam (5/10/2025), tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan masih terus berupaya melakukan evakuasi korban dari reruntuhan bangunan musala Al Khoziny. Proses penyelamatan disebut berjalan sangat hati-hati karena banyaknya puing besar yang menimpa area utama.

Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, mengonfirmasi bahwa hingga malam hari, sebanyak 19 jenazah telah berhasil dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.

“Hari ini kami telah berhasil mengevakuasi 19 jenazah dan semuanya sudah dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.

Secara keseluruhan, tim gabungan telah mengevakuasi 149 korban, dengan rincian 104 korban selamat dan 45 korban meninggal dunia. Proses pembongkaran reruntuhan dikabarkan sudah mencapai sekitar 75 persen dari total bangunan.


TNI-Polri Turun Bersihkan Puing dan Cari Korban

Sejak hari pertama kejadian, personel TNI dan Polri turut dikerahkan untuk membantu pembersihan lokasi tragedi. Mereka bekerja bahu-membahu bersama tim Basarnas untuk memindahkan puing beton dan mencari korban yang masih tertimbun.

Kondisi di lapangan disebut cukup sulit, karena rangka baja dan beton tebal yang runtuh saling menimpa, sehingga alat berat pun harus digunakan secara hati-hati agar tidak menambah risiko pada korban yang mungkin masih tertimbun.

“Prosesnya tidak mudah karena struktur bangunan sangat padat dan posisi reruntuhan saling menindih,” jelas salah satu petugas lapangan.


Polisi Akan Selidiki Pihak Pembangun

Sementara itu, Polda Jawa Timur memastikan akan melakukan penyelidikan menyeluruh terkait insiden ini. Setelah proses evakuasi seluruh korban selesai, tim penyidik akan mengecek kelayakan bangunan serta perizinan konstruksi musala tersebut.

“Kami masih fokus mengevakuasi korban. Setelah itu baru kami lakukan penyelidikan dan kemungkinan penetapan tersangka,” ujar salah satu perwira di lokasi.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan apakah ada unsur kelalaian dari pihak kontraktor atau pihak pesantren dalam proses pembangunan.


Doa dan Duka dari Berbagai Kalangan

Tragedi di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo menyisakan duka mendalam. Ucapan belasungkawa datang dari berbagai pihak, mulai dari tokoh agama, pejabat daerah, hingga masyarakat luas yang turut prihatin atas peristiwa ini.

Beberapa pesantren di wilayah Jawa Timur juga menggelar doa bersama untuk para korban, berharap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan musibah serupa tidak kembali terjadi di masa depan.


Tragedi ambruknya musala Al Khoziny bukan sekadar peristiwa duka, melainkan juga peringatan penting bagi pengawasan pembangunan fasilitas pendidikan dan keagamaan. Kesalahan kecil dalam proses konstruksi bisa berakibat fatal, terlebih jika menyangkut keselamatan banyak nyawa.

Kini, publik menunggu hasil investigasi resmi dari aparat kepolisian untuk mengetahui apakah tragedi ini murni kelalaian teknis atau ada unsur lain yang memperburuk situasi.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget