Media Irak Sudah Ramal Timnas Indonesia Lemah, Sebelum Kekalahan 0-1 di Jeddah
- FB Irak
Gadget – Kekalahan 0-1 dari Irak di King Abdullah Sports City, Jeddah, Sabtu (11/10/2025) malam menjadi akhir perjalanan Timnas Indonesia di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Hasil ini sekaligus memupus harapan besar skuad Garuda untuk mencetak sejarah melaju ke putaran final.
Meski tampil dengan semangat tinggi dan mencoba menekan Irak di awal laga, keberuntungan tetap tak berpihak. Gol semata wayang Irak cukup untuk memastikan langkah Indonesia terhenti. Namun yang menarik, jauh sebelum laga ini digelar, media Irak sudah memprediksi kelemahan Garuda.
Salah satu media olahraga ternama Irak, Sotal Iraq, sudah lebih dulu menyoroti sisi lemah Indonesia di sektor pertahanan. Dalam artikelnya, mereka menulis bahwa lini belakang Timnas Indonesia menjadi titik paling rapuh yang bisa dimanfaatkan Irak.
“Pertahanan menjadi masalah yang jelas bagi tim Merah Putih di babak sebelumnya. Mereka kebobolan 20 gol dalam 10 pertandingan,” tulis Sotal Iraq dalam ulasannya.
Prediksi tersebut kini terasa seperti ramalan yang terbukti tepat. Indonesia memang menunjukkan peningkatan dari sisi permainan, namun konsistensi di lini pertahanan tetap menjadi persoalan utama yang belum terselesaikan.
Sotal Iraq: Indonesia Paling Lemah di Grup
Masih dalam ulasan yang sama, Sotal Iraq bahkan menyebut Indonesia sebagai tim paling lemah di grup ini. Bukan tanpa alasan, data dan hasil pertemuan sebelumnya menjadi dasar kesimpulan mereka.
Media tersebut mencatat bahwa Irak selalu unggul atas Indonesia dalam enam pertemuan terakhir. Di ronde kedua kualifikasi sebelumnya, Garuda kalah dua kali: 2-0 di Jakarta dan 5-1 di Basra. Bahkan pada ajang Piala Asia 2023 di Qatar, Indonesia kembali tumbang 3-1.
“Irak memiliki enam kemenangan beruntun melawan Indonesia,” tulis mereka, menegaskan dominasi yang belum terpatahkan.
Selain soal rekor, Sotal Iraq juga menyoroti bahwa meski Indonesia kini diperkuat pemain naturalisasi dari Eropa, hal itu belum cukup mengubah status mereka di mata lawan.
Harapan Baru yang Belum Maksimal
Media Irak itu tetap memberikan catatan positif terhadap Indonesia. Mereka menilai skuad Garuda kini memiliki potensi lebih berkat kehadiran pemain-pemain seperti Jay Idzes, Sandy Walsh, Ragnar Oratmangoen, dan Thom Haye yang berkarier di liga Eropa. Kehadiran mereka membawa warna baru dan meningkatkan level kompetisi di skuad nasional.
“Tim nasional Indonesia memiliki sejumlah pemain naturalisasi yang bermain di liga-liga kuat Eropa, sehingga para penggemar Indonesia memiliki harapan lebih dari tim mereka,” tulis Sotal Iraq.
Namun, di sisi lain, mereka juga menyebut bahwa kehadiran nama-nama besar itu belum menjamin perubahan besar dalam hasil akhir pertandingan. Kombinasi pengalaman pemain Eropa dengan pemain lokal belum sepenuhnya terbangun menjadi kekuatan yang solid di lapangan.
Patrick Kluivert Jadi Sorotan
Selain menyoroti pemain, Sotal Iraq juga menyinggung pelatih baru Indonesia, Patrick Kluivert, yang dianggap membawa gaya permainan Eropa ke skuad Garuda. Dalam artikelnya, media itu menulis bahwa Indonesia kini dipimpin oleh sosok legendaris Belanda, tetapi tetap bukan favorit untuk menang melawan Irak.
“Meskipun dipimpin mantan striker Belanda ternama, mereka bukanlah favorit untuk memenangkan pertandingan mendatang,” tulis mereka.
Ucapan tersebut terbukti. Kluivert memang mencoba menerapkan gaya menyerang yang berani dan menuntut disiplin tinggi, namun Irak tampil lebih matang secara taktik. Tim asuhan Jesús Casas memanfaatkan setiap peluang dengan efisien, sementara Indonesia gagal memanfaatkan momentum di depan gawang.
Pertahanan Masih Jadi PR Besar Timnas
Kekalahan 0-1 di Jeddah bukan sekadar hasil di papan skor, melainkan cermin dari pekerjaan rumah besar yang belum terselesaikan. Sejak awal, banyak analis termasuk media asing menilai bahwa pertahanan Indonesia masih menjadi titik paling lemah. Gol demi gol yang bersarang di fase kualifikasi membuktikan hal itu belum sepenuhnya membaik.
Kombinasi lini belakang seperti Rizky Ridho, Justin Hubner, dan Jay Idzes memang menunjukkan peningkatan dari sisi penguasaan bola, tetapi koordinasi dan antisipasi serangan cepat Irak beberapa kali membuat lini belakang goyah.
Jika ingin bersaing di level Asia dan lolos ke turnamen besar, Indonesia harus segera memperbaiki transisi bertahan dan disiplin posisi. Itulah hal yang paling sering disoroti oleh analis asing sejak awal perjalanan di babak kualifikasi.
Terlepas dari hasil akhir, semangat juang pemain Timnas Indonesia tetap mendapat apresiasi dari banyak pihak. Mereka tampil berani menghadapi tim-tim besar Asia dan memperlihatkan perkembangan yang signifikan dibanding edisi-edisi kualifikasi sebelumnya.
Kehadiran Patrick Kluivert diharapkan menjadi langkah awal reformasi permainan Indonesia menuju level yang lebih kompetitif. Meski langkah ke Piala Dunia 2026 harus terhenti, pengalaman dari ronde keempat ini bisa menjadi modal penting untuk menghadapi kompetisi internasional berikutnya seperti Piala Asia 2027 dan AFF Championship.
Kekalahan ini bukan akhir segalanya, melainkan titik awal dari pembenahan besar-besaran. Seperti yang disampaikan Sotal Iraq, Indonesia kini sudah berada di jalur yang benar—tinggal bagaimana menjaga konsistensi dan memperkuat sisi pertahanan agar tidak lagi dianggap “paling lemah”.
Prediksi media Irak terbukti bukan sekadar retorika. Timnas Indonesia memang masih punya celah besar di lini belakang yang harus segera diperbaiki. Namun satu hal yang tak terbantahkan, semangat juang Garuda tetap menyala, dan babak baru pembangunan sepak bola nasional kini menanti setelah pelajaran pahit di Jeddah.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid | 
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA | 
| Google News | Gadget | 
 
	         
             
           
              
     
              
     
              
     
              
     
              
     
              
     
     
     
     
     
     
                   
                   
                   
                   
                   
     
     
     
     
     
    