Rusia Siaga Perang! Latihan Raksasa Zapad-2025 Diduga Jadi Sinyal Siap Lawan NATO

Rusia Pamer Kekuatan
Sumber :
  • Rusia

Rusia kembali menunjukkan kekuatan militernya melalui latihan besar-besaran bertajuk “Zapad-2025” yang digelar bersama sekutunya, Belarus. Latihan ini menjadi sorotan dunia karena melibatkan simulasi skenario perang berskala besar, termasuk penggunaan senjata nuklir taktis dan uji sistem persenjataan canggih di perbatasan negara-negara anggota NATO.

Perang Gaza Tinggalkan Luka Batin, Puluhan Ribu Tentara Israel Butuh Terapi

Langkah Rusia ini menimbulkan beragam reaksi, terutama karena waktunya berdekatan dengan latihan militer terbesar NATO dalam beberapa dekade terakhir. Banyak analis menilai manuver ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari strategi Moskow untuk menegaskan kembali posisi militernya di tengah ketegangan global yang meningkat.

Latihan Zapad-2025: Simulasi Nuklir dan Teknologi Perang Modern

Venezuela Dapat Dukungan Iran, Konflik dengan AS Bisa Meledak

Menurut laporan Meduza dan Al Jazeera, latihan gabungan Zapad-2025 mencakup simulasi penggunaan senjata nuklir taktis serta peluncuran rudal balistik Iskander-M — sistem senjata yang memiliki jangkauan hingga ratusan kilometer dan mampu membawa hulu ledak konvensional maupun nuklir.

Tak hanya itu, latihan ini juga mencakup operasi tempur di wilayah perbatasan negara-negara NATO, terutama di sisi barat Rusia dan Belarus. Tujuannya adalah untuk melatih kesiapsiagaan pasukan menghadapi potensi konflik di kawasan Eropa Timur.

Hubungan AS-Venezuela Memanas, Trump Ambil Langkah Ekstrem

Selain latihan konvensional, Rusia juga memperkuat kemampuan dalam bidang perang elektronik (electronic warfare), pertahanan udara berbasis darat, dan integrasi sistem intelijen, pengintaian, serta pengawasan (ISR). Seperti dijelaskan Royal United Services Institute (RUSI), latihan semacam ini dirancang untuk menguji kemampuan Rusia menghadapi perang modern yang sangat bergantung pada teknologi informasi dan sistem pengintaian jarak jauh.

RUSI juga mencatat bahwa latihan ini memiliki nilai strategis yang besar. Rusia tengah berupaya menyesuaikan taktik militernya setelah menghadapi sejumlah tantangan dalam konflik di Ukraina, terutama terkait kemampuan deteksi musuh dan kecepatan respons serangan presisi.

Tanggapan terhadap Latihan NATO

Langkah Rusia ini muncul tak lama setelah NATO menggelar latihan “Steadfast Defender 2024”, yang melibatkan sekitar 90.000 personel militer dari negara-negara anggota aliansi tersebut. Latihan yang dilaporkan oleh Kompas dan NDTV itu menjadi yang terbesar sejak berakhirnya Perang Dingin, menandakan meningkatnya kesiapan pertahanan kolektif NATO di kawasan Eropa.

Halaman Selanjutnya
img_title