Pantas Timnas Indonesia Gagal, Penasihat Klub Ungkap Keanehan Patrick Kluivert di Arab Saudi
- tvonenews.com
Gadget – Kegagalan Timnas Indonesia melangkah ke Piala Dunia 2026 terus menjadi sorotan. Setelah resmi memecat pelatih asal Belanda Patrick Kluivert dan seluruh asistennya, kini muncul kabar mengejutkan dari penasihat klub Super League, Andre Rosiade.
Ia menyebut ada “keanehan” selama masa kepelatihan Kluivert dan koleganya di Arab Saudi, tempat skuad Garuda menjalani putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Timnas Indonesia, yang tergabung di Grup B, gagal bersaing dengan Arab Saudi dan Irak. Dua kekalahan beruntun—2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak—membuat Garuda finis sebagai juru kunci tanpa satu pun poin. Hasil itu otomatis menutup peluang ke Piala Dunia 2026 dan memicu evaluasi besar di tubuh PSSI.
PSSI Bertindak Tegas Usai Gagal di Kualifikasi
Setelah dua hasil buruk tersebut, PSSI langsung mengambil langkah cepat. Pada Kamis, 16 Oktober 2025, federasi resmi memecat Patrick Kluivert beserta staf kepelatihan asal Belanda.
Sejak saat itu, posisi pelatih kepala Timnas Indonesia masih kosong, dengan PSSI dikabarkan tengah menjajaki sejumlah kandidat baru untuk memimpin skuad Garuda di agenda penting berikutnya: FIFA Matchday November 2025, Piala AFF 2026, dan Piala Asia 2027.
Alex Pastoor: Target Piala Dunia Tidak Realistis
Sementara itu, mantan asisten pelatih Timnas, Alex Pastoor, juga angkat bicara setelah pemecatan dirinya. Dalam wawancara di program olahraga Rondo Ziggo Sport, Pastoor menyebut bahwa target yang ditetapkan dalam kontraknya bersama PSSI terlalu tinggi.
Menurut eks pelatih Almere City itu, ada tiga target strategis yang disepakati sejak awal—dan salah satunya adalah meloloskan Indonesia ke Piala Dunia 2026.
Namun, Pastoor menilai misi itu tidak realistis, mengingat posisi Indonesia saat itu hanya di peringkat FIFA 119 dunia, jauh di bawah lawan-lawannya di grup seperti Arab Saudi (peringkat 59) dan Irak (peringkat 58).
“Dengan peringkat FIFA 119, target lolos ke Piala Dunia sangat sulit dicapai. Apalagi lawan-lawan kami berada di level yang jauh lebih tinggi,” ujar Pastoor kepada Voetbal International.
“Kami sudah berusaha maksimal menjelaskan game plan kepada para pemain, tapi itu belum cukup menghadapi tim sekelas Arab Saudi dan Irak,” tambahnya.