Greg Nwokolo Dukung Thomas Doll Latih Timnas Indonesia: “Dia Pelatih Besar, Bukan Biasa-Biasa Saja”
- ig/@greg11n
Gadget – Kursi pelatih kepala Timnas Indonesia masih kosong sejak Patrick Kluivert resmi diberhentikan pada Kamis (16 Oktober 2025). PSSI juga memutus kerja sama dengan seluruh staf kepelatihan asal Belanda, termasuk asisten seperti Denny Landzaat dan Alex Pastoor, serta pelatih kelompok usia seperti Gerald Vanenburg dan Frank van Kempen.
Langkah itu diambil setelah Kluivert gagal membawa Garuda menembus Piala Dunia 2026, usai kalah 2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak di babak keempat kualifikasi. Dalam delapan laga bersama Indonesia, Kluivert hanya mencatat tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan empat kekalahan – hasil yang membuat publik kecewa.
Di tengah kekosongan tersebut, muncul banyak nama calon pelatih baru. Salah satu yang bersuara adalah Greg Nwokolo, mantan pemain naturalisasi yang pernah membela Timnas Indonesia dengan 8 caps dan 2 gol.
Lewat kanal YouTube JMTV pada Senin (27 Oktober 2025), Greg secara terbuka menyebut nama Thomas Doll sebagai sosok paling layak menukangi skuad Garuda.
“Saya akan pilih Thomas Doll. Dia pelatih besar, bukan pelatih biasa,” ujar Greg Nwokolo.
Rekam Jejak Thomas Doll: Dari Borussia Dortmund Hingga Persija
Penilaian Greg Nwokolo bukan tanpa alasan. Menurut data Transfermarkt, Thomas Doll saat ini berstatus tanpa klub, setelah terakhir melatih Persija Jakarta pada periode 2022-2024.
Pelatih asal Jerman itu memiliki karier panjang dan bergengsi. Ia pernah menukangi Hamburg SV, Borussia Dortmund, hingga Al Hilal. Doll juga sukses mempersembahkan Piala Intertoto 2005 untuk Hamburg SV dan mengantar Dortmund finis runner-up di DFB Pokal 2008-2009.
Selama menukangi Persija Jakarta, ia membawa tim Macan Kemayoran tampil kompetitif di Liga 1 dan finis sebagai runner-up musim 2022-2023.
“Dia punya nama besar dan pengalaman hebat. Pelatih seperti ini yang dibutuhkan Timnas Indonesia,” tegas Greg.
Pesan Greg Nwokolo: Jangan Ambil Pelatih Belanda Lagi
Greg Nwokolo menilai bahwa Timnas Indonesia tidak harus selalu dipimpin oleh pelatih asal Belanda. Ia berharap PSSI lebih berani mencari sosok dengan karakter kuat, tanpa melihat asal negara.
“Sebenarnya tidak harus Thomas Doll, tapi pelatih seperti dia yang punya karakter,” ujarnya. “Kita berjuang untuk Indonesia, bukan karena banyak pemain keturunan Belanda lalu harus ambil pelatih Belanda.”