Media Asia Heran Lihat Timnas Indonesia, Dari Wasit China hingga Pengakuan Thailand!
- FB Irak
Gadget – Pertandingan Timnas Indonesia melawan Irak dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 menyisakan banyak perbincangan. Bukan hanya karena hasil akhir yang mengecewakan, tetapi juga karena kepemimpinan wasit asal China, Ma Ning, yang menuai banyak sorotan.
Dalam laga tersebut, sejumlah keputusan Ma Ning dianggap merugikan Timnas Indonesia. Salah satu momen paling disorot adalah ketika pemain Irak lolos dari kartu merah meski melakukan pelanggaran keras, serta insiden di kotak penalti saat Kevin Diks dilanggar namun tidak berbuah penalti bagi Indonesia.
Alih-alih mendapat simpati, Ma Ning justru dihujani kritik, termasuk dari media di negaranya sendiri, Sohu. Media tersebut menulis tajam dalam artikelnya yang berjudul “Kualifikasi Piala Dunia, Ma Ning Kembali Memicu Kontroversi, Timnas Indonesia Ungkap Ketidakpuasan.”
Dalam laporannya, Sohu menulis, “Fokus pertandingan ini adalah pada satu orang: wasit asal China, Ma Ning. Pemain Irak bersorak, pemain Indonesia menangis, dan Ma Ning harus dikawal keluar lapangan oleh petugas keamanan.”
Kritik ini memperlihatkan betapa besar perhatian publik, bahkan dari negara asal sang wasit, terhadap keputusan-keputusan yang memengaruhi hasil laga Timnas Indonesia. Banyak pengamat menilai, kepemimpinan Ma Ning menjadi salah satu faktor yang membuat Garuda gagal mencuri poin dari Irak.
Media China lainnya juga menyoroti bahwa atmosfer pertandingan yang seharusnya menegangkan dan seru berubah menjadi kontroversial karena keputusan wasit yang dianggap tidak konsisten. Hal ini mempertegas bahwa performa wasit bisa mengubah dinamika pertandingan, apalagi di level penting seperti Kualifikasi Piala Dunia.
Media Thailand Akui Kehebatan Timnas Indonesia di Asia Tenggara
Sementara itu, dari Thailand muncul pandangan berbeda. Media olahraga Ball Thai menyoroti perjuangan luar biasa Timnas Indonesia selama Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Meski langkah Indonesia terhenti di putaran keempat usai kekalahan tipis dari Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1), media Thailand menilai bahwa Garuda telah melampaui ekspektasi.
“Timnas Indonesia menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara yang berhasil menembus putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026,” tulis Ball Thai dalam laporannya. Mereka menambahkan bahwa Indonesia kini layak disebut sebagai tim besar di ASEAN, menggantikan dominasi tradisional Thailand dan Vietnam yang tersingkir lebih awal.
Media tersebut juga menyoroti perubahan besar dalam sepak bola Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Di bawah asuhan Patrick Kluivert, skuad Garuda dinilai tampil jauh lebih solid dan punya mentalitas kuat di level Asia.
“Dulu, jika berbicara sepak bola ASEAN di panggung besar seperti Piala Dunia, harapan selalu tertuju pada Thailand atau Vietnam. Namun kini Indonesia menunjukkan kematangan baru, dengan pemain-pemain yang disiplin, kompetitif, dan punya semangat tinggi,” tulis Ball Thai.
Perjalanan panjang Timnas Indonesia hingga mencapai fase keempat dianggap sebagai bukti nyata kemajuan sepak bola nasional. Padahal, beberapa tahun sebelumnya, Indonesia sempat mengalami krisis, mulai dari dualisme liga hingga pergantian pelatih yang kerap terjadi. Kini, tim ini justru menjadi simbol kebangkitan sepak bola Asia Tenggara.
Dua reaksi berbeda dari media China dan Thailand menggambarkan posisi unik Timnas Indonesia di mata Asia. Di satu sisi, Garuda menjadi korban kontroversi wasit yang bahkan membuat media luar angkat bicara. Di sisi lain, perjuangan luar biasa mereka mendapat penghargaan dan pengakuan dari negara tetangga yang selama ini lebih unggul dalam sepak bola regional.
Meski gagal melangkah ke Piala Dunia 2026, perjuangan Indonesia telah membuka mata banyak pihak bahwa sepak bola nasional kini berada di jalur yang benar. Dengan generasi pemain yang semakin kuat seperti Jay Idzes, Kevin Diks, Calvin Verdonk, dan Maarten Paes, masa depan Garuda tampak menjanjikan.
Perjalanan ini sekaligus menjadi cerminan bahwa keberhasilan tidak hanya diukur dari hasil akhir, tetapi juga dari proses dan pengakuan yang diperoleh sepanjang jalan. Kritik tajam dari media China dan pujian hangat dari Thailand menjadi dua sisi cerita yang memperkaya perjalanan Timnas Indonesia menuju level Asia yang lebih tinggi.
Meski hasil akhir tidak membawa Indonesia ke Piala Dunia 2026, sorotan media Asia membuktikan bahwa kiprah Garuda kini diperhitungkan. Kritik pada wasit Ma Ning menunjukkan bagaimana Indonesia kini punya posisi penting dalam kompetisi Asia, sementara pengakuan dari Thailand menegaskan bahwa Garuda telah naik kelas di kancah sepak bola ASEAN.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid | 
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA | 
| Google News | Gadget | 
 
	         
             
           
              
     
              
     
              
     
              
     
              
     
     
     
     
     
     
                   
                   
                   
                   
                   
     
     
     
     
     
    