Jika Louis van Gaal Resmi Latih Garuda, 4 Pemain Ini Bisa Kehilangan Tempat!
- x.com
Di usia 32 tahun, kemampuan mobilitasnya tentu tak sekuat pemain muda. Van Gaal kemungkinan lebih memilih gelandang dengan stamina tinggi dan kecepatan dalam menekan lawan. Klok bisa tergeser oleh pemain dengan profil lebih dinamis, seperti Marselino Ferdinan atau Justin Hubner yang lebih agresif dalam transisi.
3. Jordi Amat
Sebagai bek senior, Jordi Amat punya pengalaman dan kemampuan membaca permainan yang luar biasa. Ia menjadi salah satu tulang punggung pertahanan Timnas Indonesia di era Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert.
Amat dikenal piawai dalam distribusi bola dari belakang dan memiliki positioning matang. Namun, di usia 33 tahun, aspek fisiknya mulai menurun. Dalam sistem Van Gaal yang menuntut build-up cepat dan pressing tinggi, Amat bisa jadi tidak lagi jadi pilihan utama.
Selain itu, Van Gaal cenderung menyukai bek muda yang bisa bergerak cepat dalam mengantisipasi transisi lawan. Amat mungkin akan lebih sering menghuni bangku cadangan, terutama jika pelatih asal Belanda itu membawa pendekatan serupa dengan sistem 3-5-2 atau 4-3-3 yang membutuhkan bek lincah dan agresif.
4. Stefano Lilipaly
Nama terakhir adalah Stefano Lilipaly, salah satu pemain paling kreatif di skuad Garuda. Dikenal dengan kontrol bola apik dan visi menyerang tajam, Fano sering menjadi pembeda lewat pergerakan cerdas dan penyelesaian akurat.
Sayangnya, dalam sistem yang sangat terstruktur seperti milik Van Gaal, kreativitas individual kadang tidak punya tempat besar. Lilipaly lebih cocok dalam tim yang memberi ruang improvisasi. Selain itu, permainan fisik dan pressing ketat bukan keunggulannya.
Usianya yang sudah di atas 34 tahun juga membuatnya sulit mengikuti intensitas permainan cepat yang disukai Van Gaal. Pelatih Belanda itu cenderung memprioritaskan pemain muda dengan daya eksplosif tinggi di posisi gelandang serang atau sayap.
Jika rumor ini menjadi kenyataan, Louis van Gaal bisa membawa perubahan drastis dalam sistem dan seleksi pemain Timnas Indonesia. Pendekatannya yang keras dan perfeksionis mungkin akan membuat beberapa nama senior tergeser, tapi juga membuka peluang bagi generasi muda untuk tampil.