Putin Disebut Ingin Damai, Tapi Zelenskyy Bongkar Fakta Mengejutkan di Depan Trump!
- wiki
Komunitas internasional kini menantikan apakah pertemuan puncak di Budapest benar-benar bisa membuka jalan menuju perdamaian. Negara-negara Eropa, terutama anggota NATO, berharap ada kesepakatan yang dapat mengakhiri penderitaan rakyat Ukraina tanpa mengorbankan integritas wilayah mereka.
Namun, banyak pihak juga menilai langkah Trump penuh risiko politik. Jika diplomasi gagal, AS bisa dianggap lemah di hadapan Rusia. Apalagi, Trump sudah menempatkan reputasinya sebagai “pembawa damai” di tengah konflik paling panas di dunia.
Meski begitu, analis melihat satu hal positif: kedua belah pihak—Washington dan Moskow—setidaknya kembali berbicara di meja perundingan. “Ketika dua kekuatan besar mau bicara, selalu ada peluang, sekecil apa pun, untuk menghentikan perang,” kata seorang analis hubungan internasional dari Berlin.
Dengan segala dinamika yang terjadi, perang Rusia-Ukraina tampaknya masih jauh dari akhir. Namun, langkah menuju dialog, sekecil apa pun, tetap menjadi harapan bagi jutaan orang yang lelah hidup di bawah bayang-bayang perang. Dunia kini menunggu, apakah pertemuan di Budapest nanti akan menjadi titik balik menuju perdamaian, atau justru babak baru dari konflik yang belum berkesudahan.