Erick Thohir Bongkar Kriteria Pelatih Ideal Timnas Indonesia, Tak Cukup Sekadar Nama Besar

Erick Thohir
Sumber :
  • x.com

Gadget – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, kembali menegaskan pandangannya soal sosok pelatih yang layak memimpin Timnas Indonesia. Ucapannya ini kembali ramai dibicarakan setelah kabar pemecatan Patrick Kluivert, pelatih asal Belanda yang sebelumnya dipercaya menukangi skuad Garuda.

Belum Ada Rapat, Belum Ada Nama! PSSI Bantah Kencang Isu Pelatih Baru Timnas

Erick mengungkapkan bahwa pemilihan pelatih bukan sekadar berdasarkan nama besar atau reputasi di Eropa. Menurutnya, pelatih yang ideal adalah sosok yang bisa menyesuaikan diri dengan kultur dan karakter pemain Indonesia, baik mereka yang bermain di dalam negeri maupun para pemain diaspora.

“Kita tidak bisa asal menunjuk pelatih. Harus melihat dinamika dan kebutuhan tim, termasuk karakter pemain yang berbeda-beda,” ujar Erick Thohir di Jakarta, dikutip dari Antara.

Media Inggris Heran: FIFA dan AFC Bungkam Soal Protes Indonesia atas Keuntungan Arab Saudi

Pelatih Harus Pahami Kultur dan Komunikasi

Jurnalis Inggris Bongkar Dugaan Kecurangan FIFA-AFC, Timnas Indonesia Jadi Korban di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Erick menjelaskan, salah satu alasan memilih Patrick Kluivert dulu karena ia dianggap bisa memahami latar belakang pemain diaspora yang banyak berasal dari Eropa, terutama Belanda. Kesamaan kultur dan bahasa menjadi nilai plus.

“Bisa saja dari Italia atau Spanyol, tapi waktu kita terbatas. Hanya sekitar dua bulan setengah untuk menjaga dinamika dan kultur yang sudah terbentuk,” jelas Erick.

Selain aspek budaya, kemampuan berkomunikasi juga menjadi faktor penting. Erick menilai komunikasi yang baik antara pelatih dan pemain bisa menciptakan suasana tim yang solid dan saling memahami satu sama lain.

Sayangnya, kerja sama antara PSSI dan Kluivert tidak berjalan lama. Dalam waktu sekitar tujuh bulan, target membawa Indonesia ke Piala Dunia 2026 belum tercapai.


Kegagalan dan Akhir Kerja Sama dengan Patrick Kluivert

Kluivert resmi ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia untuk menggantikan Shin Tae-yong (STY). Awalnya, ia diharapkan mampu melanjutkan fondasi yang telah dibangun oleh pelatih asal Korea Selatan itu. Namun, hasil yang diharapkan tidak sesuai ekspektasi.

Pada 20 Maret 2025, PSSI mengumumkan pemutusan kontrak Kluivert melalui mekanisme mutual termination atau kesepakatan bersama. Dalam keterangan resmi, federasi menegaskan keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan “dinamika internal” dan arah strategis pembinaan tim nasional ke depan.

“PSSI dan tim kepelatihan sepakat mengakhiri kerja sama lebih awal. Ini bagian dari evaluasi total terhadap performa dan pembinaan di berbagai level tim nasional,” bunyi pernyataan resmi PSSI.

Pemecatan Kluivert tak hanya berdampak pada tim senior. Beberapa pelatih asal Belanda lain yang bertugas di level U-23 dan U-20, seperti Gerald Vanenburg dan Frank van Kempen, juga ikut terdampak perubahan arah kebijakan PSSI.


Filosofi dan Target Pelatih Baru Timnas Indonesia

Erick Thohir menegaskan, pelatih berikutnya harus memiliki visi jangka panjang yang selaras dengan arah pembangunan sepak bola nasional. Ia menekankan pentingnya pelatih yang tak hanya fokus pada hasil instan, tetapi juga membangun filosofi permainan di level senior hingga U-23.

“Pelatih yang saya wawancarai sudah tahu targetnya. Selain membawa tim ke Piala Dunia, mereka juga harus menanamkan filosofi sepak bola Indonesia yang berkarakter,” kata Erick.

Menurutnya, pelatih dengan reputasi besar pun harus punya ambisi pribadi untuk mencatat sejarah bersama Indonesia. Ia ingin memastikan pelatih yang datang tidak hanya menjadikan posisi itu sebagai pekerjaan, tetapi sebagai tantangan untuk membawa Garuda terbang lebih tinggi.


Asal Belanda Dinilai Masih Ideal, Tapi Tak Jadi Syarat Mutlak

Dalam keterangannya, Erick memang menyebut pelatih asal Belanda punya keunggulan tersendiri karena faktor historis dan kesamaan gaya bermain dengan pemain diaspora. Namun, ia menegaskan bahwa hal itu bukan menjadi syarat mutlak.

“Yang penting adalah kemampuan adaptasi. Kalau pelatih itu bisa memahami kultur kita dan bisa komunikasi baik, asalnya dari mana pun tidak masalah,” tegasnya.

Dengan pengalaman bekerja sama dengan pelatih dari berbagai negara, mulai dari Korea Selatan hingga Belanda, PSSI kini ingin mencari figur yang paling tepat — bukan sekadar populer, tapi benar-benar cocok secara filosofi dan karakter.


Kini, setelah pemecatan Kluivert, PSSI tengah dihadapkan pada keputusan besar: menentukan siapa sosok yang akan membawa Timnas Indonesia ke era baru. Erick Thohir dan jajaran pengurus dikabarkan sudah mengantongi beberapa nama pelatih, termasuk dari Eropa dan Asia.

Publik menunggu apakah PSSI akan kembali memilih pelatih dari Belanda, atau mencari figur baru yang lebih memahami kultur sepak bola Asia Tenggara.

Satu hal yang pasti, menurut Erick, pelatih ideal bukan yang sekadar punya CV mentereng, tetapi yang bisa memahami Indonesia — dari cara bermain, mentalitas, hingga karakter pemainnya.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget