Andre Rosiade Sindir Pelatih Belanda: Timnas Indonesia Gagal karena “Dasar Londo”
- Ziggo Sport
Gadget – Penasehat Semen Padang, Andre Rosiade, melontarkan kritik tajam terhadap mantan asisten pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor, yang baru-baru ini menyebut peluang Indonesia lolos ke Piala Dunia tidak realistis. Komentar itu memicu reaksi keras dari Andre yang menilai pernyataan Pastoor justru memperlihatkan kegagalan para pelatih asal Belanda yang sempat menukangi tim nasional.
Pastoor, yang pernah bekerja di bawah komando Patrick Kluivert, mengatakan mustahil bagi Indonesia menembus Piala Dunia karena saat itu berada di peringkat ke-119 Ranking FIFA. Namun, Andre menilai alasan tersebut hanya mencari pembenaran atas kegagalan staf pelatih Belanda dalam memaksimalkan potensi pemain Garuda.
Andre Rosiade: “Dasar Londo, Latihan Saja Tak Jelas”
Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, Andre Rosiade menulis sindiran keras yang kini viral di kalangan pecinta sepak bola nasional. Ia menyebut kegagalan Timnas Indonesia bukan karena kualitas pemain, melainkan karena ketidakseriusan pelatih Belanda dalam menyiapkan tim.
“Dasar Londo, bagaimana mau lolos ke Piala Dunia? Kalau selama di Arab Saudi simulasi taktik dan latihan game plan saja tidak pernah ada,” tulis Andre.
Pernyataan tersebut memperlihatkan kekecewaannya terhadap manajemen latihan di bawah kepemimpinan Kluivert. Menurut Andre, persiapan Timnas selama menjalani Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia terkesan asal-asalan dan tanpa konsep jelas.
Ia bahkan menantang Badan Tim Nasional (BTN) yang dipimpin Sumardji serta pihak PSSI untuk membantah pernyataannya jika memang tidak benar.
“Silakan BTN dan PSSI bantah kalau saya menyebar hoaks,” ujarnya.
Kritik Pedas pada Jajaran Pelatih Patrick Kluivert
Tak berhenti pada Alex Pastoor, Andre juga menyoroti kinerja Patrick Kluivert dan stafnya selama memimpin Timnas Indonesia. Ia menilai tim kepelatihan asal Belanda itu gagal menunjukkan profesionalisme dan komitmen yang dibutuhkan untuk membawa Garuda bersaing di level Asia.
“Kalian yang tidak serius, kalian yang tidak becus,” ucap Andre menegaskan.
Kritik ini datang setelah Kluivert dan timnya dipecat usai kekalahan beruntun dari Irak dan Arab Saudi di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Menurut Andre, kepergian mereka adalah konsekuensi logis dari kegagalan yang memalukan dan menelan impian jutaan pendukung Garuda.
“Kalian sudah hancurkan mimpi kami ke Piala Dunia, sekarang kalian keluarkan sejuta alasan,” tegasnya.
PSSI dan BTN Diminta Evaluasi Total
Pernyataan Andre Rosiade kini memunculkan dorongan luas agar PSSI dan BTN melakukan evaluasi mendalam terhadap proses perekrutan pelatih asing. Banyak pengamat menilai, kegagalan di bawah asuhan Kluivert menjadi pelajaran penting bahwa nama besar saja tak menjamin kesuksesan.
Pelatih seperti Kluivert dan Pastoor mungkin memiliki pengalaman di Eropa, tetapi Andre menegaskan bahwa pemahaman terhadap karakter sepak bola Indonesia jauh lebih penting. Ia menilai pelatih yang tidak mau belajar budaya lokal dan tidak menghargai potensi pemain dalam negeri akan kesulitan membawa tim nasional melangkah jauh.
Harapan Baru Usai Era Kluivert
Kegagalan dalam babak kualifikasi menjadi momen refleksi bagi seluruh pihak yang terlibat di sepak bola nasional. Setelah pemecatan Kluivert, publik menuntut agar PSSI lebih selektif dalam memilih pelatih baru. Harapannya, pelatih berikutnya dapat memahami kondisi pemain lokal, disiplin dalam latihan, dan mampu membangun sistem permainan yang realistis tapi progresif.
Andre Rosiade menutup kritiknya dengan pesan bahwa kedisiplinan dan perencanaan matang adalah kunci sukses jika Indonesia ingin bersaing di pentas dunia. Ia menegaskan bahwa dengan pembinaan dan strategi tepat, Timnas Indonesia tetap punya peluang besar menembus panggung Piala Dunia di masa depan.
Kritik Andre Rosiade menjadi sorotan karena mengungkap sisi lain kegagalan Timnas Indonesia di bawah kepelatihan Belanda. Ia menilai, persoalannya bukan pada kemampuan pemain, tetapi pada pendekatan dan komitmen pelatih yang dinilai asal-asalan.
Dengan desakan publik yang terus menguat, kini bola ada di tangan PSSI dan BTN untuk membuktikan bahwa mereka siap membangun ulang fondasi sepak bola nasional secara serius dan berkelanjutan.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |
