Dulu Dipuji Kini Dihujat, Alex Pastoor Disebut Pengecut oleh Fans Timnas Indonesia

Alex Pastoor
Sumber :
  • Ziggo Sport

Gadget – Nama Alex Pastoor, mantan asisten pelatih Patrick Kluivert di Timnas Indonesia, kini jadi bahan hujatan di kalangan suporter. Sosok yang dulu dipuji karena kedisiplinannya kini disebut “pengecut” oleh kelompok pendukung La Grande Indonesia.

Jadwal Lengkap Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia 2025, Hadapi Brasil di Laga Kedua!

Kritikan pedas itu muncul setelah Pastoor melontarkan komentar kontroversial di media Belanda usai dirinya resmi diberhentikan dari jajaran pelatih Timnas Indonesia. Dalam wawancaranya dengan media Voetbal International, Pastoor menilai bahwa target Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 adalah hal yang tidak realistis.

Menurutnya, sejak awal PSSI terlalu berharap pada sesuatu yang sulit dicapai. Ia menilai peringkat FIFA Indonesia yang masih di posisi 119 dunia membuat peluang Garuda terbang ke Piala Dunia sangat kecil.

Media Vietnam Sindir Timnas U-17 Indonesia, Sebut Belum Menang Jelang Piala Dunia 2025

“Saya pikir PSSI akan mengerjakan proyek yang berlangsung lebih lama dari sekadar lolos ke Piala Dunia,” ujar Alex Pastoor.

“PSSI berkonsultasi beberapa hari setelah kami kembali dari Jeddah. Mereka memutuskan ini akhir dari semuanya,” lanjutnya.

“Tentu, akan luar biasa jika bisa lolos ke Piala Dunia. Tapi bagi peringkat 119 dunia, hal itu tidak realistis,” tambah Pastoor.

Komentar ini disampaikan setelah Indonesia mengalami dua kekalahan beruntun di babak keempat kualifikasi Piala Dunia zona Asia, yakni melawan Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1).

Dibongkar Orang Terdekat, Shin Tae-yong Tolak Banyak Tawaran Usai ‘Ditendang’ dari Timnas Indonesia

Reaksi Keras Suporter: "Anda Pengecut, Alex Pastoor!"

Ucapan Alex Pastoor itu memantik reaksi keras dari publik sepak bola Tanah Air. Banyak yang merasa kecewa, terutama karena sebelumnya Pastoor sempat mendapat dukungan besar dari fans saat didatangkan bersama Patrick Kluivert.

Kelompok suporter La Grande Indonesia bahkan menumpahkan amarahnya lewat media sosial X (Twitter). Mereka menilai Pastoor tidak hanya menghina kemampuan Timnas, tapi juga tidak memiliki keberanian sebagai pelatih.

“Bahkan untuk menatap mata kami di dalam stadion setelah kalah melawan Irak pun Anda tidak mampu. Alex Pastoor, Anda pengecut!” tulis akun resmi La Grande Indonesia di X.

Sindiran tersebut juga menyinggung sikap staf pelatih Timnas Indonesia setelah laga melawan Irak, di mana Kluivert dan stafnya, termasuk Pastoor, memilih tetap duduk di bangku cadangan tanpa menyapa para suporter.

Padahal, para pemain seperti Jay Idzes, Rizky Ridho, hingga Jordi Amat tampak berjalan ke arah tribun untuk meminta maaf kepada fans—sebuah tradisi yang dijaga sejak era Shin Tae-yong.

Bagi La Grande Indonesia, sikap diam staf pelatih itu menjadi tanda tidak adanya tanggung jawab moral terhadap pendukung yang sudah datang ke stadion. Hal inilah yang memperkuat kesan bahwa Alex Pastoor tidak berjiwa pemimpin.


Dari Dipuja ke Dihujat: Perubahan Drastis Citra Alex Pastoor

Sebelum polemik ini, Alex Pastoor sebenarnya sempat mendapat simpati dari fans Indonesia. Banyak yang menilai dia sebagai sosok profesional dan pekerja keras. Ketika pertama kali mendampingi Patrick Kluivert, Pastoor bahkan dipuji karena kedisiplinannya saat memimpin sesi latihan di Jakarta.

Namun, situasi berubah drastis setelah ia keluar dari jajaran pelatih dan memberikan komentar yang dianggap merendahkan. Ungkapan “tidak realistis” tentang ambisi Indonesia menuju Piala Dunia 2026 dianggap publik sebagai bentuk pesimisme dan kurangnya rasa hormat terhadap proyek jangka panjang sepak bola nasional.

Sebagian fans bahkan menyebut pernyataan Pastoor sebagai bentuk “cuci tangan” atas kegagalan tim saat di bawah kepemimpinan Kluivert. Pasalnya, Timnas Indonesia di periode itu tampil tanpa arah yang jelas dan gagal menjaga konsistensi permainan.


Dukungan untuk PSSI agar Evaluasi Total

Di tengah kemarahan suporter terhadap Alex Pastoor, muncul juga suara-suara yang meminta PSSI melakukan evaluasi menyeluruh terhadap struktur pelatih asing yang sempat dipekerjakan. Beberapa pengamat menilai, masalah utama bukan hanya pada hasil, tapi juga pada komunikasi antara pelatih dan federasi.

Pernyataan Alex Pastoor dianggap sebagai bukti bahwa visi antara jajaran pelatih asing dan manajemen PSSI tidak sejalan. Meski begitu, publik berharap PSSI bisa lebih bijak menentukan arah baru Timnas Indonesia—terutama jika ingin menjaga kepercayaan suporter yang begitu besar.

Sementara itu, sebagian netizen membandingkan era Patrick Kluivert dengan masa Shin Tae-yong, di mana hubungan antara pelatih dan suporter terasa lebih hangat dan penuh respek.


Apa yang terjadi pada Alex Pastoor menunjukkan betapa cepatnya persepsi publik bisa berubah di dunia sepak bola. Dari sosok yang sempat dipuji karena pengalaman Eropanya, kini ia justru dicap sebagai pelatih tanpa rasa hormat.

Bagi fans Indonesia, terutama kelompok La Grande Indonesia, komentar sinis Pastoor bukan sekadar kritik teknis, tapi bentuk pelecehan terhadap mimpi jutaan pendukung Garuda.

Dengan beragam komentar panas di media sosial, jelas bahwa hubungan antara Alex Pastoor dan publik sepak bola Indonesia kini telah benar-benar retak. Ia mungkin telah pergi, tapi kata “pengecut” yang disematkan fans akan menjadi jejak panjang dalam perjalanan kariernya.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget