Media Vietnam Ikut Soroti Sindiran Pedas Alex Pastoor Soal Mimpi Besar Timnas Indonesia

Alex Pastoor
Sumber :
  • Kitagaruda

Di media sosial, berbagai komentar muncul. Ada yang menilai Pastoor terlalu realistis hingga melupakan semangat, ada pula yang menyindir pelatih Belanda tersebut tak memahami kultur sepak bola Indonesia.

Kabar Baik Timnas U-17! Honduras Kehilangan Bintang Eks Juventus, Nova Arianto Optimis Garuda Muda Lolos

“Kalau STY saja berani bermimpi besar, kenapa Pastoor malah mengecilkan semangat pemain?” tulis salah satu pengguna X (Twitter) yang viral di kalangan fans Garuda.

Bahkan beberapa akun pendukung menilai Pastoor kurang menghargai perjuangan para pemain muda yang sudah berjuang keras selama kualifikasi.

Kabar Mengejutkan! Patrick Kluivert Siap Comeback Usai Dipecat dari Timnas Indonesia, Media Belanda Bocorkan Klub Anyar

Diamnya Para Pelatih Belanda Tambah Sorotan

AFC Resmi Jatuhkan Sanksi ke PSSI Usai Gagal ke Piala Dunia 2026, Dua Pelanggaran Fatal Terungkap

Kritik terhadap Alex Pastoor dan jajaran pelatih Belanda makin tajam lantaran tidak ada satu pun dari mereka yang menyampaikan permintaan maaf setelah kegagalan di kualifikasi. Hingga kini, Patrick Kluivert, Alex Pastoor, maupun Denny Landzaat belum mengunggah pernyataan resmi di akun media sosial mereka.

Sikap diam tersebut justru menambah sentimen negatif di mata publik. Sebagian pendukung menilai mereka seolah lepas tangan dari tanggung jawab, padahal kegagalan di fase kualifikasi membuat Indonesia kehilangan momentum penting dalam proyek jangka panjang sepak bola nasional.

Media Vietnam dalam laporannya bahkan menyoroti aspek ini sebagai bukti perbedaan budaya profesional antara pelatih Eropa dan ekspektasi publik Asia Tenggara. “Publik Indonesia menunggu kejelasan dan rasa tanggung jawab dari staf pelatih, tapi yang muncul justru keheningan,” tulis Baolangsong dalam artikelnya.


Gelombang kritik terhadap komentar Alex Pastoor ternyata juga melahirkan hal positif. Banyak fans menyerukan agar PSSI kembali membangun proyek jangka panjang dengan dasar kepercayaan diri, seperti era Shin Tae-yong.

Tagar dukungan terhadap “Semangat Garuda” sempat trending di media sosial, menunjukkan bahwa sebagian besar suporter masih percaya pada kemampuan Timnas Indonesia untuk berkembang meski gagal di Piala Dunia 2026.

Publik berharap federasi belajar dari polemik ini dan lebih berhati-hati dalam memilih pelatih asing yang memahami karakter sepak bola nasional, bukan hanya membawa filosofi Eropa secara mentah.


Dengan kontroversi yang meluas hingga ke luar negeri, komentar pedas Alex Pastoor kini menjadi simbol perbedaan pandangan antara idealisme sepak bola modern dan semangat nasional yang tak mau padam. Satu hal yang pasti, meski sempat diremehkan, mimpi besar menuju Piala Dunia tetap hidup di hati para pendukung Garuda.

Halaman Selanjutnya
img_title