“Era Shin Tae-yong Sudah Berakhir!” Erick Thohir Minta Fans Timnas Indonesia Move On, Ungkap Alasan Mengejutkan!

Timnas Indonesia
Sumber :
  • PSSI

Restrukturisasi Kepelatihan PSSI

Radja Nainggolan Akui Menyesal Tak Bela Timnas Indonesia: “Saya Iri pada Mereka”

Meski demikian, PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir tampak memiliki arah pembangunan yang berbeda. Pada awal tahun 2025, Erick memperkenalkan struktur kepelatihan baru untuk memperkuat fondasi pembinaan Timnas Indonesia. Dalam sistem tersebut, Patrick Kluivert ditunjuk sebagai pelatih Timnas senior, sementara Gerald Vanenburg memegang kendali Timnas U-23, dan Frank van Kempen dipercaya menangani Timnas U-20.

Langkah ini semula dianggap sebagai upaya visioner untuk membangun kesinambungan antarlevel tim nasional. Erick ingin menciptakan kolaborasi yang solid di antara para pelatih agar gaya permainan Timnas Indonesia bisa terbentuk secara konsisten dari kelompok umur muda hingga senior.

Bobotoh Persib Diuji! Atep Nilai Bojan Hodak Pantas Jadi Pelatih Timnas Indonesia

Sayangnya, rencana tersebut tidak berjalan sesuai harapan. Kegagalan Gerald Vanenburg di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 serta hasil buruk Patrick Kluivert di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia membuat struktur itu goyah. Kekalahan beruntun membuat publik kehilangan kepercayaan terhadap proyek jangka panjang tersebut.

“Untuk tim nasional, kalau enggak perform ya begitu. Walaupun sebenarnya secara pribadi saya kurang suka, karena membangun strata kepelatihan itu perlu waktu,” ungkap Erick Thohir. Ia menilai bahwa hasil memang menjadi ukuran utama dalam dunia sepak bola, namun membangun sistem yang kuat juga membutuhkan kesabaran dan konsistensi.

Eks Penerjemah Shin Tae-yong Sindir Beckham Putra: “Paling Masalah Itu Postur Tubuhnya!”

Tantangan Baru Setelah Kegagalan

Erick kemudian mengungkapkan bahwa tantangan terbesar saat ini adalah mencari pelatih yang tepat untuk menggantikan posisi kosong di semua level tim nasional. Dengan mundurnya Patrick Kluivert, serta kegagalan di level U-20 dan U-23, PSSI kini dihadapkan pada pekerjaan besar untuk menata ulang arah kepelatihan.

“Sekarang kalau ditanya pusing enggak? Pusing. Kenapa? Ini kan hilang pelatih senior, U-20, dan U-23,” ucap Erick dengan nada jujur. Ia menambahkan bahwa proses mencari pelatih baru tidak bisa dilakukan secara terburu-buru. PSSI ingin memastikan pelatih yang terpilih nanti memiliki filosofi yang sejalan dengan arah pembangunan sepak bola nasional.

Sebelumnya, Erick juga sempat menyinggung tantangan saat awal masa jabatannya. Kala itu, hubungan antara dua pelatih nasional, Shin Tae-yong dan Indra Sjafri, dikabarkan tidak harmonis. “Waktu saya masuk PSSI itu kan jelas, antara Shin Tae-yong dan Indra Sjafri tidak bisa komunikasi. Masing-masing senior, masing-masing punya ego. Baru terakhir zamannya Patrick, kita bisa bikin strata. Tapi karena gagal ya, mau bagaimana lagi?” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
img_title