Media Curacao Sudah Bongkar Kelemahan Patrick Kluivert Sebelum Latih Timnas Indonesia

Patrick Kluivert
Sumber :
  • x.com

Gadget – Sebelum Timnas Indonesia mengalami kekalahan beruntun melawan Arab Saudi dan Irak, media asal Curacao rupanya sudah memperingatkan soal gaya kepelatihan Patrick Kluivert. Berbagai laporan menunjukkan bahwa sosok asal Belanda itu memang kerap bermasalah dalam hal taktik, strategi, dan penentuan pemain.

Belum Ada Rapat, Belum Ada Nama! PSSI Bantah Kencang Isu Pelatih Baru Timnas

Patrick Kluivert resmi dipecat dari jabatan pelatih Timnas Indonesia setelah PSSI melakukan evaluasi menyeluruh atas performa tim. Hasil buruk di Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi alasan utama di balik keputusan tersebut.

Bagi para pendukung Garuda, Kluivert menjadi sosok yang paling disorot dan disalahkan atas hasil mengecewakan itu. Banyak yang menilai pendekatannya terhadap pemain dan strategi di lapangan tidak sesuai dengan karakter permainan Timnas Indonesia.

Media Inggris Heran: FIFA dan AFC Bungkam Soal Protes Indonesia atas Keuntungan Arab Saudi

Peringatan dari Media Curacao Sejak Lama

Jurnalis Inggris Bongkar Dugaan Kecurangan FIFA-AFC, Timnas Indonesia Jadi Korban di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Media Curacao, Curacao Football News, bahkan sudah lebih dulu mengkritik cara kerja Patrick Kluivert jauh sebelum ia bergabung dengan Indonesia. Dalam unggahan di platform X (6 Januari 2025), media tersebut menyebut Kluivert sebagai pelatih dengan kemampuan taktik yang “sangat buruk”.

“Soal rekrutmen, dia memang bagus. Pemain mau bergabung karena namanya besar. Tapi dari sisi taktik, dia benar-benar lemah,” tulis Curacao Football News.

Mereka juga menggambarkan bagaimana skuad Curacao di bawah Kluivert sering kebingungan di lapangan. Lawan yang seharusnya bisa dikalahkan dengan mudah justru memberi perlawanan sengit.

“Selama pertandingan, para pemain terlihat bingung. Kami hanya bisa menang tipis melawan negara-negara kecil di Karibia yang bahkan belum punya liga semi-profesional,” lanjut laporan itu.


Taktik Eksperimen yang Berujung Gagal

Pada tahun 2021, Kluivert kembali ke Curacao sebagai pelatih sementara dan mengulangi kesalahan yang sama. Menurut laporan media tersebut, ia melakukan eksperimen tak masuk akal dengan menempatkan pemain di posisi yang bukan tempatnya.

“Dalam enam pertandingan, Kluivert hanya menang sekali dan kalah empat kali,” tulis Curacao Football News.

Lebih parah lagi, dalam laga Kualifikasi Piala Dunia (WCQ), ia sempat memainkan gelandang bertahan sebagai striker dan gelandang serang sebagai pemain sayap. Hasilnya bisa ditebak—Curacao tersingkir lebih cepat dari kompetisi.


Kekalahan Memalukan dari Montserrat

Kinerja Kluivert di Curacao juga diwarnai kekalahan mengejutkan dari Montserrat, negara kecil di Karibia dengan populasi kurang dari 5.000 jiwa. Padahal, skuad Curacao saat itu dihuni beberapa pemain yang bermain di Eropa seperti Cuco Martina, yang kemudian bergabung ke Southampton di Premier League.

“Pada tahun 2015, kami gagal melaju karena kalah agregat 4-3 dari Montserrat. Padahal komposisi pemain kami jauh lebih unggul,” ungkap laporan media Curacao itu.

Pernyataan tersebut memperlihatkan bahwa masalah utama Kluivert bukan pada kualitas pemain, melainkan pada cara dia meramu strategi dan memotivasi tim.


Peringatan yang Diabaikan PSSI?

Kini, setelah Kluivert gagal bersama Timnas Indonesia, kritik dari media Curacao itu terasa seperti peringatan yang terabaikan. Banyak pengamat menilai PSSI seharusnya mempelajari rekam jejaknya lebih dalam sebelum memberikan tanggung jawab besar untuk membangun tim nasional.

Pengalaman di Curacao seharusnya bisa menjadi alarm bahwa nama besar tidak selalu berbanding lurus dengan kemampuan kepelatihan.


Evaluasi untuk PSSI dan Timnas Indonesia

Kasus Patrick Kluivert memberi pelajaran penting bagi PSSI agar lebih selektif dalam memilih pelatih. Sebuah tim nasional bukan sekadar membutuhkan nama besar, tetapi juga pelatih yang memahami karakter, kultur, dan kekuatan pemain lokal.

Kegagalan ini diharapkan bisa menjadi momentum untuk membangun kembali Timnas Indonesia dengan strategi yang lebih matang. Dukungan publik masih besar, namun kepercayaan akan mudah luntur bila kesalahan serupa terulang.


Media Curacao sudah lama memperingatkan soal kelemahan Patrick Kluivert, mulai dari taktik yang tidak efektif, eksperimen ngawur, hingga kesalahan penempatan pemain. Sayangnya, peringatan itu luput dari perhatian hingga akhirnya Indonesia harus merasakan akibatnya. Kini, keputusan PSSI untuk mencari pelatih baru diharapkan bisa membuka babak baru bagi masa depan Timnas Indonesia.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget