Trump Ancam Serang Venezuela, AS Siapkan Operasi Militer Darat
- lifeworks
Amerika Serikat kembali menjadi sorotan dunia setelah Presiden Donald Trump menyatakan bahwa negaranya tengah mempersiapkan serangan militer ke wilayah Venezuela. Dalih yang digunakan adalah untuk memerangi jaringan kejahatan narkoba internasional yang disebut-sebut beroperasi dari negara Amerika Selatan tersebut.
Pernyataan mengejutkan ini disampaikan Trump pada Jumat (24/10/2025) dalam konferensi pers di Washington. Ia menegaskan bahwa militer AS kini tengah mempersiapkan operasi darat yang secara khusus menargetkan kartel narkoba Venezuela yang dianggap mengancam keamanan Amerika Serikat.
Menurut Trump, langkah ini merupakan kelanjutan dari operasi militer laut yang telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir. Ia mengklaim bahwa pasokan narkoba yang masuk melalui jalur laut ke wilayah Amerika telah menurun drastis. “Narkoba yang masuk melalui laut kini hanya sekitar lima persen dibandingkan tahun lalu. Angka ini sudah sangat rendah. Karena itu, daratan akan menjadi target berikutnya,” ujar Trump seperti dikutip dari Sputnik.
Instruksi Langsung ke Menhan
Trump menyatakan telah menginstruksikan Menteri Pertahanan, Pete Hegseth, untuk segera memberitahu Kongres mengenai rencana operasi tersebut. Langkah ini menandakan bahwa Washington ingin menempuh jalur resmi sebelum melakukan intervensi militer di wilayah negara lain, meskipun motif sebenarnya masih menimbulkan perdebatan di kalangan pengamat internasional.
Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara Amerika Serikat dan Venezuela memang terus memburuk. Washington menuduh pemerintahan Presiden Nicolas Maduro terlibat dalam perdagangan narkoba dan melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Sebaliknya, Caracas menuding AS berusaha menggulingkan pemerintahannya dengan dalih pemberantasan narkoba.
Perluasan Wilayah Serangan
Pernyataan Trump tersebut sejalan dengan keterangan Menteri Pertahanan Pete Hegseth awal pekan ini. Ia mengungkapkan bahwa militer AS baru saja melancarkan dua serangan mematikan terhadap kapal-kapal yang diduga terlibat dalam perdagangan narkoba di Samudera Pasifik bagian timur.
Jika sebelumnya operasi semacam ini hanya berfokus di Laut Karibia, kini tampak jelas bahwa cakupan serangan telah diperluas hingga wilayah perairan Pasifik. “Kami akan terus menindak jaringan penyelundupan narkoba yang mengancam keamanan nasional kami. Tidak ada tempat aman bagi para pelaku,” tegas Hegseth dalam keterangannya.