Putin Gegerkan Dunia! Rusia Sukses Uji Coba Rudal Nuklir Burevestnik yang Tak Terkalahkan oleh NATO

Rusia Resmi Miliki “Senjata Kiamat”! Burevestnik
Sumber :
  • russia

Rusia kembali menjadi sorotan dunia setelah berhasil menguji coba rudal jelajah bertenaga nuklir yang disebut Burevestnik, atau dalam kode NATO dikenal sebagai SSC-X-9 Skyfall. Senjata ini diklaim memiliki kemampuan luar biasa yang membuatnya hampir mustahil untuk dicegat oleh sistem pertahanan mana pun di dunia. Presiden Vladimir Putin secara resmi mengumumkan keberhasilan uji coba tersebut pada Minggu, 26 Oktober 2025, dan memastikan bahwa rudal ini akan segera menjadi bagian dari persenjataan militer Rusia.

Pasukan Israel Kembali Serang Gaza, 104 Warga Tewas dalam Sehari

Menurut laporan resmi, rudal Burevestnik menempuh jarak sekitar 14.000 kilometer dan terbang selama 15 jam dalam uji coba yang dilakukan pada 21 Oktober 2025. Fakta ini disampaikan langsung oleh Jenderal Valery Gerasimov, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, dalam laporannya kepada Putin. Keberhasilan ini menandai tonggak besar dalam program pengembangan senjata strategis Rusia yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Senjata Tak Terkalahkan

Konflik Gaza Panas Lagi! Israel Bombardir Rafah, AS Masih Bicara Soal Damai?

Rudal 9M730 Burevestnik digambarkan sebagai senjata dengan jangkauan hampir tak terbatas dan jalur penerbangan yang sulit diprediksi, menjadikannya ancaman serius bagi sistem pertahanan modern. Beberapa media bahkan menyebutnya sebagai “senjata kiamat”, karena potensinya yang mampu menembus perisai pertahanan mana pun, baik yang dimiliki Amerika Serikat maupun NATO.

Dalam pernyataannya, Putin menegaskan bahwa Burevestnik adalah rudal unik yang belum dimiliki negara mana pun di dunia. Ia menyampaikan hal itu sambil mengenakan seragam kamuflase dalam pertemuan bersama para jenderal yang mengawasi operasi militer Rusia di Ukraina. “Ini adalah senjata yang benar-benar baru, dan uji coba pentingnya telah selesai,” kata Putin seperti dikutip Reuters.

Rusia Pamer Rudal Nuklir Abadi! Burevestnik Diklaim Bisa Terbang Keliling Bumi Tanpa Terlacak!

Respons terhadap Langkah Amerika Serikat

Putin pertama kali memperkenalkan rudal Burevestnik pada 2018. Ia menyebut senjata ini sebagai jawaban atas langkah Amerika Serikat yang secara sepihak menarik diri dari Perjanjian Rudal Anti-Balistik (ABM) pada tahun 2001. Langkah Washington itu, disusul dengan ekspansi NATO ke wilayah Eropa Timur, dianggap Moskow sebagai ancaman langsung terhadap keamanan Rusia.

Sejak saat itu, Kremlin berkomitmen untuk mengembangkan sistem persenjataan yang mampu mengimbangi dominasi militer Barat, dan Burevestnik menjadi simbol dari tekad tersebut. Dengan teknologi pendorong nuklir yang diklaim mampu memberikan daya jelajah tak terbatas, rudal ini secara teoritis bisa mengelilingi bumi beberapa kali sebelum mencapai targetnya.

Tantangan dan Keberhasilan

Menariknya, Putin mengakui bahwa para ahli Rusia sempat meragukan kemungkinan keberhasilan proyek ini. Namun, berkat kemajuan teknologi dan uji coba bertahun-tahun, rudal tersebut akhirnya menunjukkan hasil yang memuaskan. “Kini kita telah menyelesaikan uji krusialnya, dan langkah berikutnya adalah mempersiapkan infrastruktur untuk penempatannya,” ujar Putin kepada Gerasimov.

Sementara itu, Gedung Putih belum memberikan komentar resmi terkait laporan keberhasilan uji coba rudal Burevestnik. Namun, pengamat pertahanan internasional menilai bahwa pengumuman Rusia ini merupakan pesan politik sekaligus militer kepada Barat, terutama setelah meningkatnya ketegangan di Ukraina dan Eropa Timur.

Pesan Keras untuk Barat

Bagi Presiden AS Donald Trump, yang pernah menyebut Rusia sebagai “macan kertas”, keberhasilan ini merupakan peringatan keras bahwa Moskow masih menjadi kekuatan militer besar. Melalui Burevestnik, Rusia seolah ingin menegaskan bahwa mereka masih memegang kendali dalam persaingan senjata nuklir global.

Selain itu, Putin juga mengirim pesan strategis kepada Barat, terutama setelah muncul laporan bahwa AS telah memberikan informasi intelijen kepada Ukraina terkait sasaran infrastruktur energi di wilayah Rusia. Dengan keberadaan senjata seperti Burevestnik, Moskow menunjukkan bahwa mereka memiliki opsi balasan yang bisa mengguncang tatanan keamanan global.

Uji Kesiapan Nuklir Rusia

Menariknya, pengumuman keberhasilan uji coba Burevestnik terjadi hanya beberapa hari setelah Rusia menggelar latihan militer besar yang melibatkan pasukan nuklir strategis. Pada Rabu, 21 Oktober 2025, Putin mengawasi langsung peluncuran rudal balistik antarbenua Yars dan Sineva, serta dua rudal jelajah peluncuran udara Kh-102.

Latihan ini bertujuan untuk menguji kesiapan komando dan kontrol sistem nuklir Rusia dalam menghadapi potensi ancaman global. “Semua peluncuran berjalan sukses,” ujar Gerasimov dalam laporannya kepada Putin. Hal ini memperkuat kesan bahwa Rusia sedang mengirim sinyal kuat tentang kesiapan mereka menghadapi kemungkinan eskalasi konflik dengan NATO.

Situasi di Ukraina

Di medan perang, Rusia juga mengklaim kemajuan signifikan. Gerasimov melaporkan bahwa pasukan Rusia telah mengepung sejumlah besar tentara Ukraina di sekitar Pokrovsk, wilayah Donetsk, serta bergerak maju di Kharkiv, Dnipropetrovsk, dan Zaporizhzhia. Situasi ini menunjukkan bahwa strategi militer Rusia masih berjalan agresif, meski mendapat tekanan internasional.

Putin pun menegaskan bahwa keberhasilan teknologi militer seperti Burevestnik akan memberikan keunggulan strategis bagi Rusia, tidak hanya dalam konteks perang di Ukraina, tetapi juga dalam peta geopolitik global.

Ancaman Baru bagi Dunia?

Meskipun Moskow mengklaim bahwa pengembangan Burevestnik bertujuan untuk menjaga keseimbangan kekuatan dunia, banyak pihak menilai bahwa senjata semacam ini justru meningkatkan risiko perlombaan senjata nuklir baru. Dengan kemampuan jelajah yang hampir tak terbatas dan potensi muatan nuklirnya, Burevestnik dapat menjadi simbol ketegangan baru dalam Perang Dingin modern.

Namun bagi Rusia, keberhasilan ini merupakan bukti bahwa mereka masih menjadi pemain utama dalam dunia persenjataan strategis. “Tidak ada negara yang mampu menandingi inovasi militer kita saat ini,” kata Putin dengan nada tegas.