Media Vietnam Sindir PSSI: Timnas Indonesia Tak Akan Maju Selama Gonta-ganti Pelatih

Timnas Indonesia
Sumber :
  • tvonenews.com

GadgetMedia Vietnam, Znews, menyoroti kondisi sepak bola nasional Indonesia yang dinilai tidak kunjung berkembang. Dalam laporannya, Znews menulis bahwa Timnas Indonesia kini terjebak dalam “perangkapnya sendiri”, meskipun telah berupaya dengan berbagai cara, termasuk mendatangkan pemain naturalisasi hingga pelatih berkelas dunia.

Dibongkar Orang Terdekat, Shin Tae-yong Tolak Banyak Tawaran Usai ‘Ditendang’ dari Timnas Indonesia

Sepak bola Indonesia kini terjebak dalam perangkapnya sendiri,” tulis Znews seperti dikutip dari tvOnenews.
Menurut media tersebut, setiap kali Timnas Indonesia gagal dalam sebuah turnamen, siklusnya selalu sama: pelatih dipecat, rencana lama dibatalkan, dan proyek baru dimulai dari awal. Kondisi ini menciptakan pola stagnan yang membuat sepak bola Indonesia tidak pernah benar-benar naik level.


Wonderkid Liga Belanda Mirip Messi, Keturunan Maluku Ini Bisa Jadi Amunisi Baru Timnas Indonesia

Terlalu Cepat Pecat Pelatih, Dampaknya Fatal

Znews menilai bahwa kesalahan paling fatal yang dilakukan PSSI adalah terlalu cepat mengganti pelatih. Kebijakan ini dianggap sebagai sumber utama mandeknya perkembangan Timnas Indonesia.
“Setiap kali gagal, semuanya dimulai lagi—memecat pelatih, membatalkan rencana lama, membangun yang baru,” tulis Znews dalam artikelnya.

Media Vietnam Kaget: PSSI Tunjuk Indra Sjafri Gantikan Pelatih Asing Jelang SEA Games 2025

Media Vietnam itu menilai bahwa pelatih membutuhkan waktu untuk menanamkan filosofi sepak bola yang kuat, membangun sistem taktik, dan mengembangkan pemain muda. Namun, hal itu mustahil dilakukan jika setiap pelatih hanya diberi waktu singkat.
“Tak ada pelatih yang punya cukup waktu untuk menanam benih filosofi, tak ada pemain muda yang diberi kesempatan untuk berkembang,” tulis Znews menambahkan.


Kasus Patrick Kluivert Jadi Sorotan

Znews juga menyinggung soal kepergian Patrick Kluivert, mantan pelatih Timnas Indonesia. Dalam pandangan media tersebut, Kluivert bukan hanya membawa pergi taktiknya, tetapi juga seluruh sistem pelatihan dan staf yang telah dibangunnya dengan susah payah.
“Ketika Patrick Kluivert pergi, ia tidak hanya membawa rencana taktiknya, tetapi juga staf pelatih, rencana latihan, dan sistem pengembangan yang telah ia bangun,” tulis Znews.

Artinya, setiap kali PSSI memutuskan untuk mengganti pelatih, Timnas Indonesia harus kembali memulai dari nol. Proses adaptasi dan pembangunan fondasi baru membuat tim kehilangan momentum yang sudah dibangun sebelumnya.


Dampak Gonta-ganti Pelatih: Selalu Kembali ke Garis Awal

Znews menyebut, setiap kali pergantian pelatih dilakukan, Timnas Indonesia harus menunggu beberapa tahun lagi untuk membangun pondasi baru.
“Setiap perubahan membuat Timnas Indonesia harus menunggu beberapa tahun lagi dan akhirnya terjebak di garis start,” tulis Znews.

Pandangan ini bukan tanpa dasar. Sejak era Shin Tae-yong hingga Kluivert, Timnas Indonesia terus melakukan pergantian pendekatan strategi tanpa sempat menemukan identitas permainan yang konsisten. Setiap pelatih datang dengan filosofi berbeda, sehingga stabilitas tim menjadi korban.

Akibatnya, pemain juga kesulitan beradaptasi. Mereka dipaksa menyesuaikan diri dengan metode baru, padahal belum sempat menguasai sistem lama. Proses semacam ini membuat para pemain muda tidak mendapatkan waktu yang cukup untuk berkembang secara optimal.


Stabilitas Jadi Kunci yang Terlupakan

Menurut media Vietnam tersebut, stabilitas adalah pondasi utama bagi kesuksesan jangka panjang. Banyak negara yang membuktikan bahwa kontinuitas kepemimpinan pelatih dan program pengembangan pemain menjadi kunci dalam menciptakan tim nasional yang tangguh.

Namun, di Indonesia, kebijakan PSSI yang sering kali terburu-buru memutuskan nasib pelatih justru menjadi penghambat utama pembangunan jangka panjang. Timnas Indonesia kerap mengalami “reboot” setiap kali pergantian terjadi, membuat waktu, tenaga, dan sumber daya yang sudah diinvestasikan menjadi sia-sia.

Znews menyarankan agar PSSI fokus membangun pondasi yang solid terlebih dahulu, bukan sekadar mengganti pelatih sebagai solusi instan. Fondasi tersebut mencakup sistem pembinaan pemain muda, struktur kompetisi, serta filosofi permainan yang berkelanjutan.


Pelajaran dari Kritik Znews

Kritik dari media Vietnam ini seharusnya menjadi bahan introspeksi bagi sepak bola Indonesia. Upaya PSSI mendatangkan pelatih asing dan pemain naturalisasi memang menunjukkan ambisi besar, namun tanpa arah dan konsistensi, semua itu akan sia-sia.

Keberhasilan tidak datang dari pergantian cepat, melainkan dari kesabaran dalam membangun sistem. Jika setiap kali gagal PSSI kembali menekan tombol reset, maka Timnas Indonesia akan terus berputar di tempat yang sama—tanpa kemajuan nyata.


Kritik Znews mencerminkan pandangan luar negeri terhadap kondisi internal sepak bola Indonesia yang masih belum stabil. Pergantian pelatih yang terlalu sering, minimnya waktu adaptasi, dan kurangnya kepercayaan terhadap proses pembangunan jangka panjang menjadi alasan utama mengapa Timnas Indonesia dinilai tak kunjung berkembang.

Jika PSSI benar-benar ingin membawa Garuda terbang tinggi di level Asia, maka stabilitas dan kepercayaan terhadap satu arah pembangunan adalah hal yang wajib dijaga. Bukan sekadar mencari solusi instan lewat pergantian pelatih.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget