Gempa M6,1 Guncang Turki, Bangunan Runtuh dan Warga Panik: Begini Kondisi Terkini di Sindirgi
- wiki
Getaran kuat kembali mengguncang wilayah Turki pada Senin malam waktu setempat atau Selasa (28/10/2025) pagi WIB. Gempa bermagnitudo 6,1 yang berpusat di Kota Sindirgi, Provinsi Balikesir, menimbulkan kepanikan di berbagai daerah, termasuk di kota besar seperti Istanbul dan destinasi wisata populer Izmir.
Menurut laporan resmi Badan Penanggulangan Bencana dan Darurat Turki (AFAD), gempa terjadi sekitar pukul 22.48 waktu setempat. Meski berlangsung singkat, getarannya terasa hingga ratusan kilometer dari pusat gempa. Banyak warga dilaporkan berhamburan ke luar rumah untuk mencari tempat aman di tengah malam yang dingin.
Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ditemukan korban jiwa. Namun, sejumlah bangunan mengalami kerusakan berat. “Tiga bangunan dan satu toko yang sempat dievakuasi setelah gempa terakhir kini benar-benar runtuh. Beruntung tidak ada korban jiwa,” ujar Yerlikaya seperti dikutip dari kantor berita AFP.
Meskipun laporan awal menunjukkan tidak ada korban, tim penyelamat masih terus melakukan pencarian di beberapa lokasi. Pemerintah juga telah menyiagakan tim tanggap darurat di wilayah yang terdampak parah untuk mengantisipasi kemungkinan adanya gempa susulan.
Guncangan Terasa hingga Kota Besar
Gempa Sindirgi kali ini terasa hingga ke kota-kota besar seperti Istanbul, yang berjarak sekitar 250 kilometer dari pusat gempa, serta Izmir, kota wisata yang sering dikunjungi turis mancanegara. Warga di kedua kota itu mengaku merasakan getaran kuat yang berlangsung selama beberapa detik.
Banyak video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan warga berlari ke jalanan sambil membawa anak-anak dan barang berharga. Lampu jalan dan bangunan bergoyang, sementara beberapa dinding rumah tampak retak akibat guncangan.
Otoritas setempat mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menjauhi bangunan yang berpotensi roboh. Selain itu, pihak berwenang juga telah menutup sementara beberapa jalur transportasi utama untuk memastikan keamanan infrastruktur.
Turki di Jalur Patahan Aktif
Turki merupakan salah satu negara yang paling rawan gempa di dunia karena terletak di persimpangan lempeng Anatolia, Arab, dan Eurasia. Kondisi ini membuat negara tersebut kerap mengalami gempa dengan magnitudo besar dalam beberapa dekade terakhir.
Gempa serupa juga pernah mengguncang Sindirgi pada Agustus lalu dengan kekuatan yang sama, yakni magnitudo 6,1. Peristiwa itu menewaskan satu orang dan melukai puluhan warga lainnya. Kini, meskipun belum ada laporan korban, kerusakan bangunan dilaporkan cukup luas.
Selain itu, pada Februari 2023, Turki mengalami salah satu gempa paling mematikan dalam sejarahnya. Gempa berkekuatan 7,8 yang mengguncang wilayah barat daya menewaskan sedikitnya 53.000 orang dan menghancurkan kota Antakya, yang dikenal sebagai situs kuno Antiokhia.
Gempa Beruntun dalam Setahun
Tidak hanya kali ini, Turki memang kerap diguncang gempa dalam beberapa bulan terakhir. Pada awal Juli 2025, wilayah yang sama juga mengalami gempa bermagnitudo 5,8 yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan 69 orang luka-luka. Banyak di antara mereka terluka akibat melompat dari gedung tinggi karena panik.
Kerapnya gempa di wilayah Turki membuat pemerintah memperketat regulasi bangunan tahan gempa. Namun, kenyataannya masih banyak gedung lama yang belum memenuhi standar keamanan, terutama di kota-kota kecil seperti Sindirgi. Inilah sebabnya, setiap kali gempa besar terjadi, kerusakan bangunan sering kali tidak dapat dihindari.
Tanggap Darurat dan Upaya Pemulihan
Pasca gempa malam tadi, AFAD langsung menerjunkan tim penyelamat, ambulans, dan unit pemadam kebakaran ke lokasi terdampak. Tim tersebut fokus mengevakuasi warga dari bangunan yang rusak dan memastikan tidak ada korban terjebak di reruntuhan.
Pemerintah daerah juga mendirikan tenda darurat untuk menampung warga yang kehilangan tempat tinggal atau khawatir kembali ke rumah mereka. Sementara itu, pasokan listrik di beberapa wilayah dilaporkan sempat terputus, namun kini sebagian besar telah kembali normal.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan melalui akun media sosialnya menyampaikan rasa syukur karena sejauh ini tidak ada korban jiwa. Ia juga berjanji akan memberikan bantuan cepat bagi warga terdampak. “Negara akan terus mendampingi rakyatnya dalam menghadapi ujian ini,” tulisnya.
Warga Diminta Tetap Waspada
Otoritas AFAD memperingatkan kemungkinan adanya gempa susulan, meski dengan intensitas yang lebih rendah. Warga diminta tidak kembali ke rumah yang mengalami retakan parah hingga proses pemeriksaan struktur selesai dilakukan oleh ahli bangunan.
Selain itu, pemerintah mengimbau masyarakat untuk selalu siap dengan tas darurat berisi kebutuhan pokok seperti air, makanan ringan, senter, dan obat-obatan. Langkah ini dianggap penting untuk meminimalkan risiko bila terjadi gempa susulan yang lebih besar.
Kilas Balik Gempa Besar di Turki
Turki memang memiliki sejarah panjang terkait bencana gempa bumi. Pada tahun 1999, gempa besar di Izmit menewaskan lebih dari 17.000 orang, dan sejak itu pemerintah berupaya memperbaiki sistem mitigasi bencana. Meski demikian, tantangan geografis dan kepadatan penduduk di beberapa kota besar membuat risiko gempa masih tinggi.
Kini, gempa yang mengguncang Sindirgi menjadi pengingat bahwa ancaman bencana alam di kawasan Anatolia belum berakhir. Para ahli seismologi menilai bahwa aktivitas patahan di wilayah tersebut terus meningkat dan bisa memicu gempa lebih besar di masa mendatang.
Gempa berkekuatan 6,1 yang mengguncang Sindirgi, Turki, kembali menunjukkan betapa rentannya negara itu terhadap aktivitas seismik. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, banyak bangunan rusak dan warga dilanda ketakutan. Pemerintah terus berupaya mengevakuasi warga dan melakukan pemulihan cepat, sambil mengingatkan semua pihak untuk tetap siaga menghadapi kemungkinan gempa susulan.