Cristian Gonzales Dorong PSSI Angkat Pelatih Lokal untuk Timnas Indonesia: “Firman Utina Bisa Jadi Pilihan!
- tvonenews.com
Mantan striker andalan Timnas Indonesia, Cristian Gonzales, kembali mencuri perhatian publik sepak bola Tanah Air. Ia secara terbuka menyarankan agar PSSI memberi kesempatan kepada pelatih lokal untuk memimpin Timnas Indonesia. Menurutnya, dengan materi pemain yang semakin kuat, sudah saatnya pelatih dalam negeri dipercaya memimpin skuad Garuda.
“Dengan komposisi pemain yang ada sekarang, kenapa tidak mencoba pelatih lokal? Bisa siapa saja, misalnya Firman Utina,” ujar Gonzales dalam wawancara di kanal YouTube JMTV, dikutip oleh Okezone.
Pernyataan itu sontak menjadi bahan perbincangan hangat. Gonzales, yang akrab disapa El Loco, menilai bahwa kendala bahasa tidak lagi menjadi masalah besar dalam dunia sepak bola modern.
“Masalah komunikasi menurut saya tidak terlalu signifikan. Banyak pelatih asing di Liga Indonesia tetap menggunakan bahasa Inggris, meskipun tidak bisa bahasa Indonesia,” lanjutnya.
Dukungan untuk Pelatih Lokal
Gagasan Gonzales berangkat dari keprihatinannya terhadap kondisi pelatih lokal yang kian jarang mendapat kesempatan di level tertinggi. Di Liga 1 musim ini, dari 18 klub peserta, hanya ada satu pelatih lokal yang masih dipercaya menangani tim utama, yakni Hendri Susilo bersama Madura United.
Sementara itu, nama-nama besar seperti Rahmad Darmawan, yang dulu dikenal sebagai salah satu pelatih terbaik Indonesia, kini justru berkarier di Liga 2 bersama Persipura Jayapura. Fenomena ini menunjukkan betapa pelatih lokal seolah “tenggelam” di tanah sendiri.
Kondisi ini membuat publik bertanya-tanya: siapa sebenarnya pelatih lokal yang layak menangani Timnas Indonesia senior?
Beberapa nama mulai disebut. Salah satunya Nova Arianto, yang saat ini dipercaya menangani Timnas Indonesia U-17. Nova akan memimpin Garuda Muda di ajang Piala Dunia U-17 2025 di Qatar, yang dijadwalkan berlangsung pada 3 hingga 27 November 2025.
Bila mampu membawa Timnas U-17 tampil impresif, bukan tidak mungkin Nova Arianto akan mendapat peluang lebih besar di level senior.
Firman Utina Masuk Radar
Nama Firman Utina disebut secara langsung oleh Gonzales bukan tanpa alasan. Keduanya sama-sama menjadi narasumber dalam acara yang sama, sehingga perbincangan mengalir secara natural. Namun, di balik itu, Firman memang memiliki kapasitas mumpuni.
Mantan kapten Timnas Indonesia tersebut kini aktif sebagai asisten pelatih Dewa United, sekaligus pernah menjadi pelatih kepala Dewa United U-20. Pengalaman itu membuat Gonzales yakin Firman memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh.
“Firman punya karakter dan pengalaman yang luar biasa di lapangan. Saya pikir, dia bisa jadi sosok yang cocok melatih Timnas Indonesia,” ucap Gonzales.
Bagi Gonzales, memberikan kepercayaan kepada pelatih lokal bukan hanya soal nasionalisme, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap kerja keras pelatih-pelatih Tanah Air yang selama ini jarang diberi kesempatan.
Jika Bukan Pelatih Lokal, Luis Milla Layak Dicoba Lagi
Meski menekankan pentingnya kesempatan bagi pelatih lokal, Gonzales tidak menutup kemungkinan kembalinya pelatih asing. Ia menyebut Luis Milla sebagai sosok yang pantas diberi kesempatan kedua.
Pelatih asal Spanyol itu memang sempat menangani Timnas Indonesia pada periode 2017–2018 dan dikenal berhasil membangun fondasi permainan modern di tubuh Garuda. Milla juga mendapat banyak pujian karena mampu memaksimalkan potensi pemain muda dan menerapkan gaya bermain menyerang yang atraktif.
“Kalau bukan pelatih lokal, Luis Milla bisa jadi pilihan yang tepat. Dia sudah tahu karakter pemain Indonesia dan pernah membangun tim ini dengan baik,” ujar Gonzales.
Pernyataan itu dianggap sebagai bentuk penghargaan terhadap kiprah Milla, yang hingga kini masih dikenang karena membawa Timnas Indonesia tampil menjanjikan di berbagai ajang, termasuk SEA Games dan Asian Games.
Tantangan Bagi PSSI
Pernyataan Gonzales semakin memperkuat wacana bahwa PSSI perlu melakukan evaluasi serius terkait arah kepelatihan Timnas Indonesia. Setelah berakhirnya masa kepelatihan Shin Tae-yong, publik kini menantikan siapa sosok yang akan menjadi juru taktik baru skuad Garuda.
Menariknya, dorongan agar pelatih lokal diberi peran lebih besar juga datang dari berbagai kalangan. Beberapa pengamat menilai bahwa pelatih lokal memahami karakter dan budaya pemain Indonesia dengan lebih baik, sehingga bisa membangun chemistry yang kuat di dalam tim.
Namun, di sisi lain, tantangan yang dihadapi tidak ringan. Pelatih lokal harus membuktikan diri mampu bersaing dalam hal strategi, manajemen tim, dan kedisiplinan, agar tidak hanya dipilih karena faktor kebangsaan semata.
Harapan Baru untuk Timnas
Cristian Gonzales dikenal sebagai sosok yang peduli dengan perkembangan sepak bola Indonesia. Sejak menjadi warga negara Indonesia (WNI) dan membela Timnas Garuda, ia selalu menaruh perhatian besar terhadap kemajuan dunia sepak bola Tanah Air.
Oleh karena itu, sarannya kali ini dianggap sebagai masukan konstruktif, terutama di tengah meningkatnya kualitas pemain yang kini banyak berkarier di luar negeri. Gonzales berharap sinergi antara pemain berbakat dan pelatih yang memahami karakter mereka bisa melahirkan prestasi baru bagi Timnas Indonesia.
“Yang penting adalah semangat dan kerja sama. Siapa pun pelatihnya, baik lokal maupun asing, harus mampu menyatukan para pemain agar tujuan bersama bisa tercapai,” pungkas Gonzales.
Dengan semakin banyaknya dukungan bagi pelatih lokal, publik kini menantikan langkah nyata dari PSSI. Apakah mereka akan memberi ruang bagi pelatih Indonesia untuk memimpin tim nasional, atau kembali mempercayakan kursi pelatih kepada sosok asing yang sudah berpengalaman di kancah internasional?
Satu hal yang pasti, suara dari para legenda seperti Cristian Gonzales menjadi pengingat bahwa sepak bola Indonesia harus terus berkembang dari dalam, bukan hanya bergantung pada bantuan luar negeri.