Investigasi Media AS Bongkar Kejanggalan Piala Dunia 2026—FIFA Tak Berani Jawab!

Round 4 Piala Dunia 2026 Dituding Curang! Indonesia & UEA Jadi Korban?
Sumber :
  • REUTERS/Ibraheem Al Omari
  • Apakah AFC bisa membagikan kriteria dan skor penilaian bidding tuan rumah secara terbuka?
  • Mengapa Arab Saudi dan Qatar diizinkan bermain di kandang, bukan di venue netral?
  • Dalam kondisi apa kedua negara itu ditetapkan sebagai unggulan teratas?
  • Bagaimana jadwal pertandingan Round 4 ditentukan?
  • Mengapa suporter UEA hanya dapat kuota tiket sangat terbatas saat lawan Qatar?
  • Bisakah AFC memberikan salinan lengkap regulasi kualifikasi kepada media?
Skenario Lolos Garuda Asia di Piala Dunia U-17: Arab Saudi dan Paraguay Harus Dibantai

Jawaban dari FIFA dan AFC? Tidak ada.

Keduanya menolak berkomentar, baik melalui email, telepon, maupun permintaan wawancara resmi. Sikap diam ini dianggap oleh banyak pengamat sebagai pengakuan implisit atas ketidakberesan proses.

FIFA Akui Kemenangan Bersejarah Timnas Indonesia U-17 Usai Taklukkan Honduras

Indonesia dan Tim Lain Dirugikan: Jadwal, Tiket, hingga Wasit Kontroversial

Kejanggalan tidak berhenti pada pemilihan tuan rumah. Sejumlah keputusan operasional juga terlihat sengaja menguntungkan Arab Saudi dan Qatar.

FIFA Tak Kasih Hadiah Uang untuk Juara Piala Dunia U-17, Termasuk Timnas Indonesia U-17? Ini Alasannya

1. Jadwal Tidak Adil: Recovery Time 6 Hari vs 2 Hari

Arab Saudi dan Qatar mendapat 6 hari istirahat antar pertandingan.

Sementara Indonesia, Oman, Irak, dan UEA hanya diberi 2 hari recovery—kondisi yang sangat merugikan secara fisik dan taktis.

Pelatih Oman, Carlos Queiroz, bahkan secara terbuka mengkritik AFC:

“Ini bukan kompetisi adil. Mereka memanjakan dua negara dengan memberi keuntungan logistik yang tidak dimiliki tim lain.” 

2. Diskriminasi Kuota Tiket Suporter

Saat Indonesia vs Arab Saudi di Riyadh, suporter Garuda hanya diberi 4.000 tiket, sementara pendukung tuan rumah mendapat 10.000 tiket.
Di laga UEA vs Qatar, kuota tiket suporter UEA dipangkas drastis, membuat stadion Doha didominasi warna tuan rumah.

3. Penunjukan Wasit yang Mencurigakan

Laga Indonesia vs Arab Saudi dipimpin wasit Kuwait, Ahmad Al-Ali—yang justru bermain adil.
Namun, laga krusial Indonesia vs Irak dipimpin Ma Ning (China), yang membuat tiga keputusan kontroversial, termasuk:

  • Menolak meninjau VAR saat Jay Idzes dijatuhkan di kotak penalti pada menit 14.
  • Memberi kartu kuning berlebihan kepada pemain Indonesia.
  • Mengabaikan pelanggaran kasar pemain Irak di area tengah lapangan.
  • Ironisnya, Ma Ning dikenal memiliki riwayat keputusan bias terhadap tim Asia Tenggara, termasuk dalam laga Piala Asia 2023.
Halaman Selanjutnya
img_title