Radja Nainggolan Akui Menyesal Tak Bela Timnas Indonesia: “Saya Iri pada Mereka”

Radja Nainggolan
Sumber :
  • ig/@radja_nainggolan_l4

Gadget – Mantan bintang Inter Milan, Radja Nainggolan, membuat pengakuan mengejutkan soal karier internasionalnya. Pemain berdarah Batak ini secara terbuka mengaku iri terhadap para pemain naturalisasi yang kini membela Timnas Indonesia.

Radja Nainggolan Sindir Belgia, Akui Lebih Pilih Main untuk Timnas Indonesia Karena Rasa Hormat

Dalam wawancara dengan media Belgia Het Belang van Limburg, Nainggolan mengatakan bahwa ia menyesal tidak pernah mengenakan seragam Garuda. Ia merasa, penghargaan dan cinta yang diterima pemain keturunan di Indonesia jauh lebih besar dibandingkan dengan pengalaman pribadinya saat memperkuat Belgia.

“Sekarang saya mengatakan setiap hari, saya lebih suka bermain untuk Indonesia,” ujar Nainggolan dengan jujur, dikutip Rabu (29/10/2025).

AFC Resmi Jatuhkan Sanksi ke PSSI Usai Gagal ke Piala Dunia 2026, Dua Pelanggaran Fatal Terungkap

Pernyataan itu menjadi refleksi mendalam dari seorang pemain yang pernah berada di puncak karier Eropa. Ia mengaku, seandainya bisa memutar waktu, dirinya akan memilih jalur berbeda — membela negara asal ayahnya, Sumatera Utara, dan menjadi bagian dari Timnas Indonesia.


Arya Sinulingga Bocorkan Waktu Hadirnya Pelatih Baru Timnas Indonesia, Bisa Muncul di FIFA Matchday Maret 2026

Penyesalan Radja Nainggolan dan Rasa Hormat yang Tak Didapat

Nainggolan tumbuh besar di Belgia dan memulai karier sepak bolanya di negara tersebut. Namun, darah Indonesia yang mengalir di tubuhnya membuat ia sebenarnya memenuhi syarat FIFA untuk membela Timnas Garuda, andai sejak awal mengambil keputusan berbeda.

Gelandang berusia 37 tahun ini sempat menjadi bagian dari “generasi emas Belgia” bersama Eden Hazard, Kevin De Bruyne, hingga Romelu Lukaku. Meski begitu, Nainggolan mengaku tidak pernah benar-benar merasa dihargai meski sudah berjuang di level tertinggi.

“Bukan karena saya tidak suka Belgia. Saya telah melalui semua jenjang usia di sana, tetapi karena rasa hormat yang saya dapatkan dari orang-orang di sana,” ucapnya.

Ia menilai, di Belgia, pemain seperti dirinya tidak mendapatkan tempat yang cukup istimewa. Justru sebaliknya, ia merasa masyarakat Indonesia menunjukkan penghargaan luar biasa terhadap para pemain keturunan, sesuatu yang jarang ia rasakan di Eropa.


Kagum pada Sandy Walsh dan Ragnar Oratmangoen

Nainggolan juga menyinggung nama-nama pemain seperti Sandy Walsh dan Ragnar Oratmangoen sebagai contoh nyata betapa besar rasa hormat masyarakat Indonesia terhadap pemain diaspora.

“Lihatlah Sandy Walsh atau Ragnar Oratmangoen. Mereka adalah pemain biasa, tetapi sangat dihormati di sana. Untuk rasa hormat yang Anda dapatkan di sana, untuk itu Anda rela berkorban,” ungkap Nainggolan.

Halaman Selanjutnya
img_title