Curhat ke Media Prancis, Calvin Verdonk Masih Terbayang Luka Gagalnya Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Sumber :
  • IG/@erickthohir

Rasa kecewa tampaknya masih menyelimuti hati Calvin Verdonk. Bek kiri Timnas Indonesia yang kini bermain untuk LOSC Lille di Liga Prancis itu kembali mengungkapkan perasaannya usai kegagalan skuad Garuda menembus Piala Dunia 2026. Dalam sebuah wawancara dengan media Prancis jelang laga OGC Nice vs Lille, Verdonk menyebut kekalahan tersebut masih membekas di benaknya.

Radja Nainggolan Akui Menyesal: “Saya Lebih Dihormati Jika Bermain untuk Indonesia”

Sudah lebih dari dua pekan sejak Timnas Indonesia pulang dari Jeddah, Arab Saudi, dengan kepala tertunduk. Kala itu, skuad asuhan Patrick Kluivert harus menelan dua kekalahan menyakitkan: 2-3 dari tuan rumah Arab Saudi dan 0-1 dari Irak di Stadion King Abdullah Sports City. Kekalahan tersebut sekaligus menghapus harapan besar Indonesia untuk mencatat sejarah tampil di Piala Dunia untuk pertama kalinya.

Kegagalan yang Menggetarkan Publik

AFC Resmi Jatuhkan Sanksi ke PSSI Usai Gagal ke Piala Dunia 2026, Dua Pelanggaran Fatal Terungkap

Kegagalan itu tidak hanya dirasakan oleh para pemain, tetapi juga mengguncang publik sepak bola Tanah Air. Dukungan yang begitu besar dari masyarakat berbalik menjadi kekecewaan dan sorotan tajam terhadap kinerja tim nasional. Tim Merah Putih sejatinya sudah berada di jalur yang cukup menjanjikan dalam babak kualifikasi, namun hasil akhir membuat impian itu pupus di depan mata.

Dampaknya langsung terasa. PSSI pun mengambil langkah tegas dengan memutus kontrak Patrick Kluivert beserta staf kepelatihannya. Posisi pelatih kepala pun kini kosong, dan federasi masih mencari sosok pengganti yang dianggap mampu membawa Timnas Indonesia bangkit.

Radja Nainggolan Sindir Belgia, Akui Lebih Pilih Main untuk Timnas Indonesia Karena Rasa Hormat

Sementara itu, sejumlah pemain tampak masih kesulitan melupakan momen pahit tersebut. Salah satunya adalah Calvin Verdonk, yang dikenal sebagai pemain berdedikasi tinggi. Meski sempat absen pada laga perdana melawan Arab Saudi, pemain berusia 28 tahun itu tampil luar biasa di laga kontra Irak. Namun sayangnya, perjuangan kerasnya tak mampu membawa Indonesia meraih kemenangan.

Curhat di Depan Media Prancis

Dalam konferensi pers menjelang pertandingan Lille menghadapi OGC Nice, Verdonk kembali ditanya tentang pengalamannya bersama Timnas Indonesia. Dengan ekspresi serius, ia mengakui bahwa kekalahan itu meninggalkan luka mendalam.

“Ya, itu adalah pertandingan internasional yang sangat berat bagi tim nasional kami,” ujar Verdonk, dikutip Rabu (29/10/2025).

Pernyataannya tersebut menggambarkan betapa besar tekanan dan ekspektasi yang harus ditanggung skuad Garuda saat itu. Bagi Verdonk, bermain untuk Indonesia bukan sekadar tugas profesional, tetapi juga bentuk tanggung jawab moral setelah dirinya resmi menjadi Warga Negara Indonesia pada 2024 lalu.

Mental Pemain yang Terpukul

Lebih lanjut, Verdonk menilai bahwa kekalahan dari Arab Saudi di laga pembuka sangat memengaruhi mental para pemain. Ia menyebut, rasa percaya diri tim menurun drastis saat menghadapi Irak di laga berikutnya.

“Kami menjalani dua laga yang sangat sulit di Arab Saudi. Kekalahan melawan Arab Saudi itu berdampak besar pada mental kami ketika menghadapi Irak. Kami tidak tampil cukup baik, jadi tentu ada rasa kecewa,” ungkapnya.

Ucapan tersebut mencerminkan realitas yang dihadapi banyak pemain. Perjalanan panjang menuju kualifikasi Piala Dunia telah menguras tenaga dan mental mereka. Meski tampil penuh semangat, tekanan publik dan hasil akhir yang tak sesuai harapan membuat para pemain mengalami kelelahan emosional.

Saatnya Menatap ke Depan

Kini, Timnas Indonesia sedang berada di masa transisi. Kekosongan kursi pelatih membuat tim senior belum memiliki agenda jelas untuk FIFA Matchday November 2025. Sementara itu, perhatian PSSI dan masyarakat kini beralih ke Timnas U-22 yang tengah mempersiapkan diri menghadapi SEA Games 2025.

Meski begitu, harapan publik agar Verdonk dan rekan-rekannya bisa bangkit tetap tinggi. Banyak pihak menilai kegagalan kali ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk membangun tim yang lebih kuat di masa depan. Dengan pemain-pemain muda potensial seperti Marselino Ferdinan, Justin Hubner, dan Rafael Struick, optimisme untuk kualifikasi berikutnya masih terjaga.

Calvin Verdonk sendiri kini memilih fokus bersama klubnya, LOSC Lille, di kompetisi Ligue 1 Prancis 2025–2026. Penampilannya di level klub masih konsisten, bahkan sempat mencatat assist penting saat Lille menghadapi PAOK di ajang Liga Europa. Meski demikian, cintanya pada Timnas Indonesia tetap besar.

Banyak yang berharap, ketika Timnas Indonesia kembali berkumpul, Verdonk akan tetap menjadi bagian penting dari skuad. Pemain kelahiran Belanda itu dinilai punya karakter kuat dan pengalaman internasional yang bisa menular kepada pemain muda lainnya.

Kekecewaan yang dirasakan Calvin Verdonk memang tak bisa disembunyikan. Namun di balik kesedihan itu, tersimpan semangat untuk terus memperjuangkan prestasi Garuda di panggung internasional. Perjalanan menuju Piala Dunia mungkin tertunda, tetapi semangat untuk mencapainya tak boleh padam. Dengan evaluasi yang tepat, pembenahan tim, dan strategi baru di bawah pelatih masa depan, bukan mustahil Timnas Indonesia bisa kembali mengejar mimpi besar itu.