Nova Arianto Akhirnya Coret Nicholas Mjosund, Ini Alasan Winger Norwegia Gagal Bela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia

Timnas Indonesia U-17
Sumber :
  • Instagram -Nicholas Mjosund

Ringkasan Berita:

Belum Main, Media Vietnam Sudah Prediksi Skor Timnas U-17 vs Zambia!
  • Nova Arianto memastikan Nicholas Mjosund batal memperkuat Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia 2025 karena alasan pribadi dan akademik.

  • Pelatih Garuda Asia menilai waktu adaptasi Mjosund terlalu singkat, hanya dua hingga tiga hari sebelum laga perdana kontra Zambia.

  • Nova masih membuka peluang bagi Mjosund untuk bergabung di Piala Asia U-17 2026 bersama pemain keturunan lain, Noha Pohan.

Gadget – Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, akhirnya menjelaskan secara terbuka alasan Nicholas Mjosund batal memperkuat skuad Garuda Asia di Piala Dunia U-17 2025 di Qatar. Pemain keturunan Norwegia itu sejatinya sempat masuk daftar rencana, namun namanya tidak muncul dalam daftar 21 pemain resmi yang dibawa ke turnamen bergengsi tersebut.

Warga Belanda Heboh! Dick Advocaat Disarankan Jadi Pengganti Kluivert di Timnas Indonesia

Dalam konferensi pers daring pada Minggu (2/11/2025), Nova memaparkan bahwa Timnas Indonesia sempat mengundang sejumlah pemain diaspora dalam pemusatan latihan di Bali. Nama-nama seperti Mathew Baker, Lucas Lee, Mike Rajasa Hoppenbrouwers, dan Eizar Tanjung akhirnya terpilih untuk memperkuat skuad, sementara Mjosund harus tersingkir di tahap akhir seleksi.

Menurut Nova, keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan banyak faktor, salah satunya adalah benturan jadwal sekolah sang pemain yang membuatnya tidak bisa bergabung tepat waktu. “Kami paham betul pentingnya pendidikan di luar negeri. Nicholas memang masuk dalam rencana kami, tapi situasi sekolah dan klubnya membuat dia sulit bergabung lebih awal,” ujar Nova.

Pernyataan Pemain Spanyol Ini Jadi Kenyataan? Tak Ada Pelatih Top Mau Tangani Timnas Indonesia

Tak Ingin Korbankan Kekompakan Tim

Nova Arianto menegaskan bahwa Mjosund sebenarnya memenuhi aspek teknis dan taktik yang diinginkan dalam formasi Timnas U-17. Namun, waktu kehadiran yang terlalu mepet menjadi pertimbangan utama. Berdasarkan jadwal, Mjosund baru bisa tiba di Qatar sekitar dua hingga tiga hari sebelum laga perdana kontra Zambia.

“Secara kualitas dia bagus, tapi kekompakan tim sangat penting. Kalau pemain baru datang hanya dua atau tiga hari sebelum pertandingan, chemistry sulit dibangun,” jelas mantan bek Persib Bandung itu.

Nova juga menyebut bahwa dirinya tak ingin mengambil risiko di turnamen besar seperti Piala Dunia U-17. Dengan lawan berat seperti Brasil, Zambia, dan Honduras, ia menilai setiap pemain harus sudah padu dalam sistem permainan sejak awal.

“Kami takutkan kalau adaptasinya terlambat, justru bisa mengganggu ritme dan koordinasi tim,” lanjut Nova. Ia menambahkan bahwa Piala Dunia bukan tempat untuk eksperimen, melainkan ajang pembuktian bagi pemain-pemain muda yang siap tampil maksimal.


Fokus ke Piala Dunia, Mjosund Diproyeksikan ke Piala Asia

Meski gagal tampil di Qatar, Nova memastikan pintu Timnas masih terbuka bagi Nicholas Mjosund. Ia akan diproyeksikan untuk tampil di Piala Asia U-17 2026, bersama pemain diaspora lain seperti Noha Pohan Simangunsong.

“Termasuk Noha dan Nicholas, kami sudah rencanakan mereka untuk Piala Asia 2026. Harapannya, mereka bisa lebih siap dan punya waktu adaptasi lebih panjang,” tutur Nova.

Keputusan tersebut menunjukkan pendekatan profesional sang pelatih dalam membangun fondasi jangka panjang bagi Timnas Indonesia kelompok umur. Nova ingin memastikan setiap pemain yang dipanggil benar-benar siap, baik secara teknis maupun mental.


Empat Pemain Diaspora Jadi Andalan di Qatar

Meski Mjosund tak ikut ke Qatar, Timnas Indonesia U-17 tetap diperkuat empat pemain diaspora dari berbagai negara. Mereka adalah Mathew Baker (Australia), Lucas Lee (Belanda), Mike Rajasa Hoppenbrouwers (Belanda), dan Eizar Tanjung (Belanda). Keempatnya dinilai telah menunjukkan performa menjanjikan selama pemusatan latihan.

Skuad ini diharapkan mampu bersaing di Grup H melawan tiga tim kuat: Zambia, Brasil, dan Honduras. Nova mengaku optimistis dengan komposisi pemainnya, termasuk peran penting Zahaby Gholy sebagai motor serangan utama.

“Tim ini punya karakter kuat dan disiplin. Kami tidak mau hanya sekadar berpartisipasi, tapi ingin memberi perlawanan berarti,” tegas Nova.


Harapan Besar untuk Garuda Asia

Keputusan mencoret Mjosund dianggap sebagai langkah strategis untuk menjaga keseimbangan tim. Nova menegaskan bahwa meski harus kehilangan satu pemain potensial, fokus utama adalah memastikan semua pemain dalam kondisi siap dan solid saat tampil di lapangan.

Dengan dukungan para pemain diaspora yang telah berintegrasi dengan baik, Timnas Indonesia U-17 diharapkan bisa tampil mengejutkan di Qatar. Nova pun menutup dengan pesan optimistis: “Kami ingin anak-anak bermain dengan hati, membawa semangat Indonesia, dan memberikan yang terbaik di Piala Dunia.”


Langkah Nova Arianto mencoret Nicholas Mjosund memang mengejutkan, namun keputusan itu mencerminkan profesionalisme dan visi jangka panjang Timnas Indonesia U-17. Fokus pada pendidikan, adaptasi, dan kekompakan tim menjadi nilai utama dalam membangun generasi muda Garuda yang tangguh.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget