Media Vietnam Bongkar Penyebab Pelatih Asing Kabur dari Timnas Indonesia
- PSSI
Meski ramai rumor mengaitkan Timnas Indonesia dengan nama-nama besar seperti Louis van Gaal, Frank de Boer, Philipp Cocu, hingga Erik ten Hag, Erick Thohir membantah semua spekulasi itu.
“Kami belum menghubungi calon pelatih mana pun,” tegasnya.
Saat ini, prioritas utama PSSI bukan mencari pelatih, melainkan memulihkan citra sepak bola Indonesia di kancah internasional.
“Prioritas PSSI saat ini adalah berusaha menjaga persepsi di dunia sepak bola global bahwa Indonesia bukanlah negara yang digambarkan,” ujar Erick.
Langkah ini mencerminkan kesadaran bahwa reputasi federasi lebih penting daripada kecepatan rekrutmen. Tanpa citra yang baik, bahkan pelatih berkualitas pun enggan datang apalagi bertahan lama.
Evaluasi Menyeluruh: PSSI Cari Pelatih yang Lebih Baik dari Kluivert & Shin Tae-yong
PSSI kini sedang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja dua pelatih terakhir: Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert. Meski Kluivert membawa Timnas U-20 lolos ke Piala Dunia (sebelum akhirnya dibatalkan), dan Shin membawa Garuda ke semifinal Piala Asia, hasil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dianggap mengecewakan.
Setelah kalah dari Arab Saudi (2–3) dan Irak (0–1), Timnas gagal melaju ke putaran keempat. Namun, mereka tetap lolos ke Piala Asia 2027 dan akan tampil di Piala ASEAN 2026 dua ajang penting yang menjadi batu ujian bagi pelatih baru.
Erick menegaskan kriteria ketat untuk pengganti Kluivert:
“Kami membutuhkan pelatih yang bisa tampil lebih baik dari pendahulunya, memiliki rekam jejak yang baik, dan memiliki tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.”
Lima Nama Sudah Masuk Daftar Tapi Belum Ada Negosiasi
Dalam wawancara terbaru di kanal YouTube, Erick Thohir mengungkap bahwa lima nama kandidat pelatih sudah masuk daftar pertimbangan PSSI. Namun, proses masih sangat awal.
“Kalau sudah ada lima nama ini, kan kita harus coba diskusi dengan banyak pihak, termasuk dari PSSI dan stakeholder pemerintah,” katanya.
Ini menunjukkan bahwa keputusan tidak akan diambil sepihak melainkan melalui koordinasi dengan Kemenpora dan pihak terkait lainnya, demi keberlanjutan program jangka panjang.