Media Vietnam Sindir Keras Sanksi FIFA: Thom Haye dan Shayne Pattynama Disebut Jadi Biang Masalah Timnas Indonesia
- Istimewa
Ringkasan Berita:
Media Vietnam, Dantri, menyebut Thom Haye dan Shayne Pattynama jadi penyebab utama sanksi berat FIFA kepada Timnas Indonesia.
FIFA menjatuhkan larangan empat laga internasional dan denda Rp103 juta kepada keduanya setelah insiden protes keras ke wasit.
Dantri menilai hukuman ini menjadi alarm keras bagi sepak bola Indonesia yang gagal di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Gadget – Sorotan tajam datang dari media Vietnam, Dantri, usai FIFA menjatuhkan hukuman berat terhadap dua pemain Timnas Indonesia, Thom Haye dan Shayne Pattynama. Dalam laporan yang mereka rilis pada 7 November, Dantri menyebut keduanya sebagai penyebab utama sanksi disiplin yang kini menjadi pukulan besar bagi sepak bola Indonesia.
FIFA menetapkan larangan tampil di empat laga internasional untuk Haye dan Pattynama. Selain itu, keduanya juga diwajibkan membayar denda sebesar 5.000 franc Swiss atau sekitar Rp103 juta per orang. Sanksi ini dijatuhkan akibat perilaku tidak pantas mereka saat melayangkan protes keras kepada wasit asal China, Ma Ning, usai laga panas melawan Irak pada Oktober lalu.
Keputusan ini membuat dua pemain andalan Garuda tersebut tak bisa memperkuat tim dalam empat pertandingan resmi FIFA berikutnya. Kehilangan mereka tentu menjadi masalah besar di tengah jadwal padat Timnas Indonesia yang masih harus melanjutkan perjuangan di babak lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Laporan Dantri: “FIFA Perintahkan Sanksi terhadap Tim Indonesia”
Dalam laporannya, Dantri menulis tegas, “FIFA perintahkan sanksi terhadap tim Indonesia.” Media tersebut menyebut keputusan Komite Disiplin FIFA bersifat final dan tidak bisa diganggu gugat. Mereka juga menyoroti bahwa dokumen sanksi tidak mencantumkan klausul banding, artinya PSSI, Thom Haye, dan Shayne Pattynama wajib menerima keputusan tersebut tanpa pengecualian.
Dantri mengulas secara rinci kronologi insiden. Menurut mereka, masalah bermula setelah Indonesia kalah tipis 0-1 dari Irak pada 11 Oktober. Setelah peluit akhir dibunyikan, suasana memanas ketika beberapa pemain Indonesia melakukan protes keras kepada wasit Ma Ning. Dari situ, tiga nama langsung menjadi sorotan: Thom Haye, Shayne Pattynama, dan Sumardji selaku ofisial tim, yang semuanya akhirnya menerima kartu merah.
“Insiden itu menandai akhir buruk bagi Indonesia, di mana emosi pemain meluap hingga melanggar etika disiplin FIFA,” tulis Dantri dalam artikelnya.
Tidak Ada Ruang Banding, Indonesia Harus Patuh
Dantri menegaskan bahwa keputusan FIFA ini bersifat mengikat. Dalam laporan yang mereka kutip, FIFA menyatakan bahwa kedua pemain dikenai larangan tampil selama empat pertandingan tim nasional berikutnya serta wajib membayar denda. “Tidak ada ruang untuk banding,” tegas media tersebut.
Hal ini berarti PSSI tidak memiliki opsi hukum untuk mengurangi atau menunda hukuman yang telah dijatuhkan. Langkah disiplin FIFA ini menjadi preseden baru, terutama setelah beberapa insiden emosional serupa yang pernah terjadi di pertandingan internasional sebelumnya.
Bagi Timnas Indonesia, situasi ini jelas menambah beban berat. Thom Haye adalah motor permainan di lini tengah, sementara Shayne Pattynama berperan penting di sektor pertahanan kiri. Tanpa mereka, pelatih berikutnya harus mencari kombinasi baru untuk menjaga keseimbangan permainan.
Kritik Vietnam: Indonesia Harus Berbenah
Lebih jauh, media Vietnam itu mengaitkan sanksi ini dengan kegagalan Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026. Mereka menilai, kekacauan internal dan tekanan emosional di lapangan merupakan cerminan dari krisis kepemimpinan di tubuh PSSI.
“Indonesia gagal mencapai target lolos ke Piala Dunia 2026. PSSI kemudian memecat pelatih Patrick Kluivert dan kini tengah mencari sosok baru, di mana Park Hang-seo disebut sebagai kandidat kuat,” tulis Dantri menutup laporannya.
Pandangan ini menunjukkan bagaimana media Vietnam menilai masalah Timnas Indonesia tidak hanya pada aspek teknis, tetapi juga pada mental dan manajemen tim.
Alarm Keras bagi Sepak Bola Nasional
Hukuman yang dijatuhkan FIFA kepada Thom Haye dan Shayne Pattynama menjadi sinyal tegas bahwa disiplin di level internasional tak bisa ditawar. Insiden protes berlebihan yang terjadi di laga kontra Irak menunjukkan bahwa profesionalisme pemain Indonesia masih perlu pembenahan serius.
Kini, PSSI harus menata ulang strategi, tidak hanya di lapangan, tetapi juga dalam pembinaan karakter pemain. Keputusan FIFA yang tanpa ruang banding ini seakan menjadi alarm bagi seluruh pihak, bahwa sepak bola modern tak lagi memberi toleransi pada sikap emosional.
Meski begitu, publik berharap kasus ini bisa menjadi pembelajaran bagi Garuda untuk tampil lebih dewasa di panggung dunia. Dua pemain tersebut diharapkan dapat kembali dengan semangat baru setelah masa hukuman berakhir, sementara manajemen PSSI diharapkan bisa memperbaiki sistem pembinaan dan kedisiplinan agar insiden serupa tak terulang.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |