Bojan Hodak Calon Kuat Pelatih Baru Timnas Indonesia, Ini 4 Bukti Kuatnya!

Bojan Hodak Calon Kuat Pelatih Baru Timnas Indonesia, Ini 4 Bukti Kuatnya!
Sumber :
  • tvonenews

Gadget – Nama Bojan Hodak kini santer disebut sebagai salah satu kandidat utama calon pelatih baru Timnas Indonesia, menggantikan Patrick Kluivert yang gagal memenuhi ekspektasi publik. Pelatih asal Kroasia yang kini menukangi Persib Bandung disebut masuk dalam daftar lima nama yang sedang dipertimbangkan oleh PSSI, meski Ketua Umum PSSI Erick Thohir masih enggan membocorkan identitas lengkap para kandidat tersebut.

Fakta Mengejutkan dari Media Vietnam: PSSI Dihukum FIFA Lebih Berat dari 90% Negara!

Dalam wawancaranya di podcast Bukan Kaleng-kaleng, Erick mengakui proses seleksi pelatih baru penuh tantangan. “Dari 10 nama, lima sudah gugur. Sekarang tinggal lima. Tapi bagaimana kalau kelima-limanya juga tidak tersedia?” ujarnya, menegaskan betapa krusialnya keputusan ini jelang FIFA Matchday November 2025 dan rangkaian laga krusial sepanjang 2026.

Di tengah ketidakpastian ini, Bojan Hodak muncul sebagai figur yang tidak hanya berpengalaman, tapi juga sudah sangat memahami DNA sepak bola Indonesia. Berikut empat alasan kuat mengapa ia layak menjadi nahkoda baru Tim Garuda dan mungkin, satu-satunya pilihan paling realistis di tengah krisis kepelatihan nasional.

Thom Haye Dihantam Sanksi FIFA Usai Bawa Persib Menang, Karier di Timnas Indonesia Terancam

1. Sudah Paham Karakter dan Budaya Sepak Bola Indonesia

Salah satu kesalahan terbesar dalam sejarah kepelatihan Timnas Indonesia adalah memilih pelatih asing yang tidak memahami konteks lokal baik dari sisi mentalitas pemain, tekanan media, dinamika klub, maupun ekspektasi publik yang begitu besar.

Media Vietnam Curiga PSSI Sembunyikan Strategi Besar di Balik Lambatnya Pilih Pelatih Timnas Indonesia

Bojan Hodak bukan pendatang baru. Ia telah dua musim melatih Persib Bandung, salah satu klub paling populer dan berpengaruh di Tanah Air. Selama itu, ia tidak hanya beradaptasi, tapi berhasil membawa Persib menjadi kandidat juara dengan gaya bermain yang disiplin, ofensif, dan penuh keteraturan.

Ia paham bahwa:

  • Pemain Indonesia butuh pendekatan motivasi yang spesifik
  • Konflik internal antar-pemain atau manajemen sering terjadi
  • Tekanan suporter dan media bisa mengganggu fokus tim

Dengan pemahaman mendalam ini, transisi dari klub ke timnas akan jauh lebih mulus tanpa perlu masa adaptasi berbulan-bulan yang berisiko mengganggu persiapan laga penting.

2. Rekam Jejak Mentereng di Asia Tenggara

Bojan Hodak bukan pelatih biasa. Ia adalah salah satu pelatih Eropa paling sukses di Asia Tenggara dalam dekade terakhir. Portofolionya mencakup:

  • Johor Darul Ta’zim (JDT): Membawa klub Malaysia ini menembus babak grup AFC Cup prestasi langka bagi tim ASEAN.
  • Kelantan FA: Meraih gelar domestik dan membangun tim yang kompetitif di level regional.
  • Kuala Lumpur City FC: Membawa tim underdog ini mengejutkan Asia dengan menembus final AFC Cup 2022 prestasi terbaik sepanjang sejarah klub tersebut.

Di level klub ASEAN, Hodak dikenal sebagai arsitek taktik yang disiplin, mampu mengoptimalkan pemain lokal tanpa bergantung pada naturalisasi berlebihan. Ia mengandalkan organisasi tim, pressing tinggi, dan transisi cepat gaya yang cocok dengan kecepatan dan kelincahan pemain Indonesia.

Bagi Timnas Indonesia yang ingin menjadi raja ASEAN dan menembus level Asia, pengalaman Hodak di turnamen regional seperti AFF Championship atau AFC Asian Cup adalah aset berharga.

3. Mewarisi Pondasi Emas dari Shin Tae-yong

Salah satu keuntungan terbesar jika Bojan Hodak dipilih adalah: ia tidak memulai dari nol.

Shin Tae-yong meski kontroversial telah membangun fondasi kuat selama lima tahun terakhir:

  • Memperkenalkan disiplin taktik modern
  • Menguatkan lini pertahanan dengan pemain seperti Rizky Ridho
  • Mengintegrasikan pemain naturalisasi berkualitas seperti Jay Idzes, Thom Haye, dan Sergio Cidoncha
  • Membina generasi muda melalui program jangka panjang di timnas U-19 hingga U-23

Yang menarik, Bojan Hodak sudah bekerja langsung dengan beberapa pilar warisan Shin:

  • Thom Haye menjadi salah satu motor serangan Persib di bawah asuhannya
  • Beckham Putra, talenta muda Timnas U-23, juga berada di bawah bimbingannya di Bandung

Artinya, Hodak sudah memahami karakter dan kemampuan para pemain kunci Timnas saat ini. Ia tidak perlu “mengenalkan” sistem baru dari awal cukup memoles, menyempurnakan, dan meningkatkan intensitas.

Dengan begitu, transisi kepelatihan bisa berlangsung tanpa guncangan besar, dan Tim Garuda tetap stabil menjelang laga-laga krusial 2026.

4. Pengalaman Langsung Menangani Tim Nasional

Tidak semua pelatih klub cocok menangani tim nasional. Perbedaan mendasar terletak pada:

  • Durasi pemusatan latihan yang terbatas
  • Ketergantungan pada pemain dari berbagai klub
  • Tekanan politik dan media yang lebih besar

Bojan Hodak bukan pemula di ranah ini. Ia pernah menjadi pelatih Timnas Malaysia U-19 dan sukses membawa skuad tersebut menjuarai AFF U-19 Championship 2018 turnamen bergengsi di kawasan.

Pengalaman ini membuktikan ia:

  • Mampu membangun tim dalam waktu singkat
  • Paham cara memadukan pemain dari berbagai latar belakang klub
  • Terbiasa dengan format turnamen dan tekanan laga “hidup-mati”

Kemampuan ini sangat relevan untuk Timnas Indonesia, yang kerap tampil di turnamen seperti Piala AFF, SEA Games, dan kualifikasi Piala Asia di mana kecepatan adaptasi dan manajemen psikologis sering kali menentukan kemenangan.

Mengapa Bukan Pelatih Asing “Baru”?

PSSI sempat dikritik karena terlalu sering merekrut pelatih asing tanpa pertimbangan mendalam mulai dari Luis Milla, Alberto Gonzales, hingga Patrick Kluivert yang gagal memberikan progres signifikan.

Bojan Hodak menawarkan solusi tengah yang ideal:

  • Ia asing secara kewarganegaraan, sehingga membawa perspektif taktik global
  • Tapi lokal dalam pemahaman, karena sudah hidup dan bekerja di Indonesia
  • Ia adalah perpaduan langka antara kompetensi internasional dan aklimatisasi lokal dua hal yang selama ini sulit disatukan dalam kepelatihan Timnas Indonesia.

Kesimpulan: Hodak, Pilihan Realistis di Tengah Krisis Kepelatihan

Indonesia tidak butuh pelatih “superstar” yang hanya hadir untuk nama. Yang dibutuhkan adalah pemimpin lapangan yang paham realitas, mampu menangani tekanan, dan punya rencana jangka panjang.

Bojan Hodak memenuhi semua kriteria itu. Dengan pengalaman di ASEAN, pemahaman mendalam tentang Liga Indonesia, hubungan baik dengan pemain kunci Timnas, dan rekam jejak di level internasional, ia bukan sekadar kandidat melainkan kandidat terkuat.

Jika PSSI ingin Timnas Indonesia tidak hanya bersaing, tapi mendominasi ASEAN dan menembus Asia, maka Bojan Hodak layak diberi kesempatan. Dan siapa tahu? Di bawah asuhannya, mimpi lolos Piala Dunia bukan lagi sekadar angan-angan.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget