PSSI Tegaskan: Evaluasi Nova Bukan Ancaman, Tapi Justru Bentuk Apresiasi!

PSSI Tegaskan: Evaluasi Nova Bukan Ancaman, Tapi Justru Bentuk Apresiasi!
Sumber :
  • PSSI

Gadget – Kontroversi sempat muncul di kalangan suporter sepak bola Indonesia terkait kabar rencana evaluasi pelatih Timnas U-17 Nova Arianto usai tampil di Piala Dunia U-17 2025. Namun, Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji dengan tegas menegaskan: evaluasi ini sama sekali bukan bentuk teguran atau ketidakpuasan terhadap kinerja pelatih asal Surabaya tersebut.

PSSI Incar Marselino untuk Timnas U-22, Tapi Klubnya Belum Setuju!

Justru sebaliknya PSSI melihat pencapaian Nova dan timnya sebagai sejarah monumental yang layak diapresiasi. Evaluasi, menurut Sumardji, adalah proses wajib dan berulang setelah setiap turnamen, tanpa kecuali, demi perbaikan berkelanjutan dan pembinaan jangka panjang.

Artikel ini mengupas tuntas alasan di balik evaluasi tersebut, apresiasi PSSI terhadap sejarah kemenangan pertama Indonesia di Piala Dunia, serta rencana keberlanjutan pembinaan Garuda Muda pasca-turnamen.

Timur Kapadze Siap Tangani Timnas Indonesia: “Saya Sedang Bebas dan Menunggu Tawaran PSSI”

Evaluasi Bukan Teguran Melainkan Bagian dari Sistem Pembinaan

Dalam jumpa pers di sela latihan Timnas U-22 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (28/10/2025), Sumardji menjelaskan bahwa evaluasi adalah mekanisme standar yang diterapkan PSSI untuk semua tim nasional, tanpa memandang hasil.

Media Vietnam Takjub, Timnas Indonesia U-17 Bikin Sejarah Besar usai Taklukkan Honduras di Piala Dunia

“Kalau berkaitan dengan evaluasi, setiap selesai turnamen apapun, pasti Coach Nova, pasti pelatih dan tim pelatih itu pasti akan membuat laporan dan itulah yang kita evaluasi,” ujarnya. 

Ia menekankan bahwa evaluasi bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan yang perlu dipertahankan dan kelemahan yang harus diperbaiki bukan untuk menyalahkan.

“Mana yang sudah bagus ya harus disampaikan, mana yang kurang ya harus disampaikan supaya ada pembenahan,” lanjut Sumardji.
“Jadi sekali lagi, kalau berkaitan dengan evaluasi itu adalah evaluasi untuk perbaikan. Jangan diartikan lain-lain.” 

Pernyataan ini sekaligus meredam spekulasi bahwa posisi Nova Arianto terancam pasca-Piala Dunia U-17.

Sejarah Bersejarah: Kemenangan Pertama Indonesia di Piala Dunia

Alasan utama PSSI memuji Nova Arianto adalah kemenangan 2-1 atas Honduras di laga terakhir Grup H Piala Dunia U-17 2025. Hasil ini bukan sekadar tiga poin melainkan torehan bersejarah.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah keikutsertaan Indonesia di semua level Piala Dunia baik senior maupun kelompok umur Timnas Garuda berhasil meraih kemenangan.

“Nova sudah sangat luar biasa, perjuangannya dan asistennya, itu yang harus kita apresiasi,” kata Sumardji.
“Dan layak lah Nova untuk prestasi yang dia raih sesuai dengan hasil kerja kerasnya sudah sekian tahun ini.” 

Kemenangan ini menjadi modal psikologis dan teknis yang sangat berharga bagi para pemain muda yang rata-rata baru berusia 16–17 tahun. Mereka kini tahu bahwa melawan tim dunia bukan hal mustahil asalkan disiplin, percaya diri, dan terkelola dengan baik.

Perjalanan Timnas U-17 di Piala Dunia U-17 2025

Timnas Indonesia U-17 tampil di Grup H bersama Brasil, Zambia, dan Honduras. Perjalanan mereka dimulai dengan kekalahan telak 0-5 dari Brasil, diikuti kekalahan 1-2 dari Zambia. Namun, di laga penentu, Garuda Muda bangkit dan menundukkan Honduras 2-1.

Hasil ini membuat Indonesia mengakhiri babak grup di posisi ketiga dengan tiga poin sama dengan Zambia, tetapi kalah selisih gol. Meski peluang lolos ke babak 16 besar masih secara matematis ada, kemungkinannya sangat tipis karena tergantung pada hasil pertandingan di grup lain.

Namun, bagi Sumardji dan PSSI, hasil bukan satu-satunya ukuran keberhasilan.

“Itu modal dasar yang luar biasa buat anak-anak untuk bisa lebih mempunyai semangat yang tinggi,” ujarnya.
“Memelihara disiplin yang betul-betul bagus, mental yang bagus.” 

Fokus Jangka Panjang: Rawat dan Kelola Potensi Garuda Muda

Yang paling penting menurut Sumardji bukanlah apakah Indonesia lolos ke babak berikutnya, melainkan bagaimana menjaga dan mengembangkan potensi para pemain muda ini ke depan.

“Dan tentunya ke depan harus kita kelola dan harus kita rawat anak-anak ini agar supaya terus berprestasi di kelompok usia.” 

Ini menunjukkan pergeseran paradigma dalam pembinaan sepak bola Indonesia: dari orientasi hasil jangka pendek ke pembinaan berkelanjutan. Para pemain U-17 ini diproyeksikan menjadi tulang punggung Timnas U-20, U-23, hingga senior dalam 5–10 tahun mendatang.

Untuk itu, PSSI berkomitmen:

  • Memberikan program lanjutan pasca-turnamen
  • Menyediakan kompetisi berkualitas di level junior
  • Memastikan pendidikan dan kesejahteraan para pemain tetap terjaga

Nova Arianto, yang telah membina tim ini sejak kualifikasi Piala Asia U-17, dianggap sebagai arsitek penting dalam proses jangka panjang ini.

Dukungan Penuh untuk Nova Arianto dan Staf Kepelatihan

Sumardji secara eksplisit menyatakan bahwa Nova Arianto layak mendapat apresiasi, bukan kritik. Ia mengakui kerja keras Nova selama bertahun-tahun membangun fondasi tim ini mulai dari seleksi pemain, pembentukan karakter, hingga strategi taktik.

Tim kepelatihan Nova juga dianggap sukses membangun mentalitas juang yang tangguh, terbukti dari kemampuan tim bangkit setelah dua kekalahan beruntun.

Dengan begitu, evaluasi yang akan dilakukan PSSI lebih bersifat reflektif dan konstruktif, bukan destruktif. Bahkan, sangat mungkin Nova akan tetap dipercaya memimpin transisi ke Timnas U-20 atau menjadi bagian dari struktur pelatih jangka panjang PSSI.

Kesimpulan: Evaluasi = Investasi, Bukan Ancaman

Kabar evaluasi terhadap Nova Arianto seharusnya tidak ditafsirkan sebagai sinyal negatif. Justru, ini menunjukkan bahwa PSSI serius membangun sistem pembinaan yang terstruktur dan berkelanjutan.

Dalam dunia sepak bola modern, evaluasi adalah bagian tak terpisahkan dari proses pengembangan baik untuk pelatih, pemain, maupun manajemen tim. Dan dalam kasus Timnas U-17, PSSI justru melihat hasil turnamen ini sebagai keberhasilan strategis, meski secara teknis gagal lolos ke babak berikutnya.

Dengan kemenangan bersejarah atas Honduras dan mentalitas yang terbentuk, Garuda Muda telah meletakkan fondasi emas untuk masa depan sepak bola Indonesia. Dan Nova Arianto, bersama timnya, adalah bagian tak terpisahkan dari fondasi itu.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget