5 Armada Laut Terkuat di Dunia 2025, Siapa Juaranya?
- TNI
3. Jepang
Anggaran Angkatan Laut: USD 60,2 miliar (Rp 1.002 triliun)
Jumlah Armada: 155 kapal dan kapal selam
Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF) menekankan efisiensi dan teknologi tinggi. Mereka unggul dalam peperangan anti-kapal selam, patroli maritim, dan perlindungan pulau-pulau strategis. Jepang juga aktif berkolaborasi dengan AS untuk menjaga keamanan kawasan Pasifik, menjadikan JMSDF sebagai kekuatan maritim terdepan di Asia.
4. Inggris
Anggaran Angkatan Laut: USD 51 miliar (Rp 848 triliun)
Jumlah Armada: 77 kapal dan kapal selam
Angkatan Laut Kerajaan Inggris mempertahankan kehadiran global melalui aliansi NATO. Dikenal dengan kapal induk modern dan kemampuan respons cepat, Inggris mampu menjalankan misi internasional serta menjaga pertahanan Eropa. Kekuatan ini memastikan Inggris tetap relevan dalam geopolitik maritim dunia.
5. Rusia
Anggaran Angkatan Laut: USD 48 miliar (Rp 799 triliun)
Jumlah Armada: 318 kapal dan kapal selam
Angkatan Laut Rusia menekankan kapal selam nuklir dan pertahanan pesisir. Walau tidak sebanding dengan AS atau China dari segi teknologi atau jumlah kapal, Rusia memiliki salah satu armada kapal selam terkuat di dunia. Fokus mereka meliputi pertahanan Arktik, pencegahan strategis, dan penguasaan jalur laut kritis, membuat Rusia tetap menjadi kekuatan angkatan laut yang patut diperhitungkan.
Tabel Perbandingan Kekuatan Angkatan Laut 2025
| Negara | Anggaran (USD) | Jumlah Kapal & Kapal Selam | Catatan Utama |
|---|---|---|---|
| Amerika Serikat | 207 miliar | 297 | Teknologi tinggi, kapal induk, operasi global |
| China | 170 miliar | 355 | Armada terbesar, fokus Indo-Pasifik |
| Jepang | 60,2 miliar | 155 | Anti-kapal selam, patroli pulau |
| Inggris | 51 miliar | 77 | NATO, kapal induk, misi internasional |
| Rusia | 48 miliar | 318 | Kapal selam nuklir, pertahanan Arktik |
Â
Di 2025, kekuatan angkatan laut bukan sekadar simbol militer, tapi juga alat proyeksi kekuatan, pengamanan perdagangan, dan stabilitas global. AS tetap memimpin, disusul China yang terus menanjak, sementara Jepang, Inggris, dan Rusia memperkuat peran strategis mereka di kawasan masing-masing. Angkatan laut modern kini menjadi kombinasi antara teknologi tinggi, kemampuan operasional, dan strategi geopolitik yang matang.