4 Fakta Menarik Timur Kapadze, Legenda Uzbekistan yang Cocok Latih Timnas Indonesia

Timur Kapadze
Sumber :
  • Instagram Timur Kapadze

Nama Timur Kapadze kini kerap menjadi perbincangan hangat di kalangan pencinta sepak bola Indonesia. Sosok asal Uzbekistan ini muncul sebagai salah satu kandidat serius pelatih Timnas Indonesia, setelah memutuskan mundur dari pos asisten pelatih Timnas Uzbekistan. Bahkan, Kapadze sendiri memberi sinyal terbuka terkait minatnya membesut skuad Garuda.

Kapadze vs Casas: PSSI Umumkan Pelatih Baru Timnas Indonesia Sore Ini

Kiprah Kapadze di dunia kepelatihan menarik perhatian banyak pihak. Ia berhasil membawa generasi muda Uzbekistan meraih prestasi di level Asia dan menjadi bagian dari sejarah besar negaranya, termasuk lolos ke putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya. Dengan rekam jejak yang matang dan pendekatan kepelatihan modern, Kapadze dianggap sebagai sosok yang bisa meningkatkan kualitas Timnas Indonesia. Berikut empat fakta menarik tentangnya.

1. Karier Bermandikan Gelar sebagai Pemain

Ivar Jenner Putuskan Hengkang dari FC Utrecht, Prioritaskan Jam Terbang dan Peluang di Timnas

Sebelum dikenal sebagai pelatih, Timur Kapadze adalah pesepak bola yang kaya pengalaman. Ia memulai karier di klub-klub domestik besar Uzbekistan, seperti Neftchi Fergana, Pakhtakor, dan Bunyodkor, sejak akhir 1990-an. Bersama Neftchi, ia meraih gelar Uzbekistan Super League pada 2001, setelah sebelumnya tiga kali menjadi runner-up.

Ketika membela Pakhtakor, kariernya semakin bersinar. Ia membantu klub tersebut memenangkan enam gelar liga beruntun dari 2002 hingga 2007, serta enam gelar Piala Uzbekistan di periode yang sama. Tidak hanya itu, Kapadze juga dua kali membawa klub ke semifinal Liga Champions Asia.

Ivar Jenner Bangga Jadi Kapten Timnas Indonesia U-22 Jelang SEA Games 2025

Bergabung dengan Bunyodkor, Kapadze tetap konsisten mencatat prestasi: tiga gelar liga, dua gelar piala domestik, dan sekali lagi semifinal Liga Champions Asia pada 2008. Kariernya yang penuh trofi membuatnya dikenal sebagai salah satu gelandang andal di era itu.

2. Ikon Timnas Uzbekistan dengan 119 Caps

Selain berprestasi di level klub, Kapadze juga menjadi tulang punggung Timnas Uzbekistan. Ia mencatatkan 119 caps dan 10 gol dari debutnya pada 2002 hingga pensiun pada 2015. Angka ini menempatkannya sebagai salah satu pemain dengan jumlah caps terbanyak dalam sejarah sepak bola Uzbekistan.

Kapadze sempat mengenakan ban kapten dan menjadi bagian dari generasi emas Uzbekistan. Ia tampil di empat edisi Piala Asia, termasuk membawa negaranya ke semifinal pada 2011, serta perempat final pada 2004, 2007, dan 2015. Pengalaman bermain di luar negeri, termasuk Korea Selatan, UEA, dan Kazakhstan, juga menambah kematangan dan perspektifnya sebagai pemain.

3. Rekam Jejak Pelatih yang Gemilang

Setelah pensiun pada 2017, Kapadze langsung meniti karier sebagai pelatih. Ia pernah menjadi pelatih interim Timnas Uzbekistan pada 2018, kemudian dipercaya menangani Timnas U-19 dan Olympic Tashkent. Kesuksesannya di level junior membawa Federasi Sepak Bola Uzbekistan kembali memanggilnya menangani tim nasional senior pada 2022.

Prestasinya sebagai pelatih cukup mencolok. Kapadze membawa Timnas Uzbekistan U-23 menjadi runner-up Piala Asia U-23 dua kali, termasuk edisi 2024 saat mengalahkan Timnas Indonesia U-23 di semifinal. Pada 2025, ia juga berperan penting ketika tim senior Uzbekistan lolos ke Piala Dunia 2026 untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Meskipun kemudian ia menempati posisi asisten setelah Fabio Cannavaro ditunjuk sebagai pelatih kepala, peran Kapadze tetap vital dalam proyek sepak bola Uzbekistan. Kepiawaiannya dalam membina pemain muda sekaligus menyiapkan strategi tim senior menunjukkan kualitasnya sebagai pelatih modern.

4. Terbuka dan Tertarik Melatih Timnas Indonesia

Nama Kapadze mulai dikaitkan dengan Timnas Indonesia setelah PSSI berpisah dengan Patrick Kluivert. Dalam beberapa pekan terakhir, ia menjadi salah satu kandidat yang menarik perhatian publik. Salah satu hal yang membuatnya menonjol adalah keterbukaannya. Kapadze tidak menutupi ketertarikannya untuk memimpin skuad Garuda.

“Saya siap memimpin tim nasional Indonesia. Saat ini saya sedang bebas dan menunggu tawaran,” kata Kapadze kepada media Uzbekistan. Pernyataan ini menegaskan bahwa ia siap menerima tantangan baru, sekaligus memberikan harapan bagi PSSI untuk menghadirkan sosok pelatih dengan rekam jejak internasional dan pendekatan modern.

Jika benar bergabung dengan Timnas Indonesia, Kapadze diharapkan bisa menghidupkan kembali era sukses seperti yang pernah dicapai Luis Milla maupun Shin Tae-yong, sambil menanamkan filosofi permainan progresif yang ia kembangkan selama membesut tim nasional dan klub di Uzbekistan.

Timur Kapadze bukan sekadar legenda di Uzbekistan, tetapi juga calon pelatih dengan pengalaman matang di lapangan dan pinggir lapangan. Dari catatan gemilang sebagai pemain, loyalitas tinggi di Timnas, hingga prestasi kepelatihan yang mengesankan, Kapadze punya modal yang cukup untuk menjadi figur transformasional bagi Timnas Indonesia. Terlebih, keterbukaannya untuk menerima tawaran melatih membuat publik semakin menantikan langkah resmi PSSI.