MUI Umumkan Kepengurusan Baru! Ini Susunan Lengkap 2025–2030!
- mui.or.id
Gadget – Majelis Ulama Indonesia (MUI) resmi mengukuhkan kepengurusan inti untuk periode khidmat 2025 2030 dalam Musyawarah Nasional (Munas) Ke-XI, yang digelar di Mercure Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (22/11/2025). Pengumuman ini menandai babak baru dalam kepemimpinan lembaga keulamaan tertinggi di Indonesia, dengan KH Anwar Iskandar terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI, menggantikan kepemimpinan sebelumnya.
Dalam sidang pleno Munas XI, Sekretaris Jenderal MUI periode 2025 2030, Buya Amirsyah Tambunan—yang juga merupakan petahana—membacakan susunan lengkap kepengurusan inti. Struktur baru ini mencerminkan komposisi ulama, cendekiawan, dan tokoh lintas ormas yang diharapkan mampu menjawab tantangan keumatan, kebangsaan, dan global di lima tahun ke depan.
Artikel ini menyajikan daftar resmi lengkap pengurus MUI 2025 2030, lengkap dengan penjelasan peran strategis masing-masing posisi dan makna di balik komposisi kepengurusan baru ini.
Puncak Kepemimpinan: Dewan Pertimbangan dan Dewan Pimpinan
Dewan Pertimbangan MUI: Penasihat Strategis Majelis
Dewan Pertimbangan MUI berperan sebagai lembaga penasihat tertinggi yang memberikan arahan moral, ideologis, dan strategis kepada Dewan Pimpinan. Pada periode ini, jabatan puncak diisi oleh tokoh nasional yang sangat dihormati:
Ketua Dewan Pertimbangan: KH Ma’ruf Amin
Mantan Wakil Presiden RI dan Ketua Umum MUI periode sebelumnya kembali dipercaya memimpin Dewan Pertimbangan. Kehadirannya memberikan legitimasi tinggi dan jaringan strategis antara MUI dan kebijakan negara.
Sekretaris Dewan Pertimbangan: KH Zainut Tauhid Sa’adi
Tokoh NU yang aktif di berbagai isu keagamaan dan sosial, sekaligus mantan Wakil Menteri Agama. Ia dikenal vokal dalam menyuarakan moderasi beragama dan perlindungan minoritas Muslim.
Dewan Pimpinan MUI: Eksekutor Kebijakan Keulamaan
Dewan Pimpinan bertanggung jawab atas pelaksanaan program, pengeluaran fatwa, dan koordinasi nasional. Komposisinya dirancang untuk menyeimbangkan representasi ormas, daerah, dan keahlian teknis.
Ketua Umum
- KH Anwar Iskandar
Ulama muda dari Nahdlatul Ulama (NU) yang dikenal dekat dengan kalangan pesantren dan aktif dalam isu pendidikan Islam. Terpilih melalui proses musyawarah yang dinamis, menggantikan KH Miftachul Akhyar.
Wakil Ketua Umum
Tiga tokoh senior dipilih untuk mendampingi Ketua Umum, mewakili spektrum keulamaan yang luas: