Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Bahas Banjir & Diskon Libur Akhir Tahun

Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Bahas Banjir & Diskon Libur Akhir Tahun
Sumber :
  • Setpres

Gadget – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menggelar rapat mendesak bersama para menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya di Hambalang, Jawa Barat, pada Minggu malam, 14 Desember 2025. Pertemuan ini digelar tak lama setelah Presiden meninjau langsung lokasi bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kawasan yang mengalami kerusakan infrastruktur berat dan ribuan warga terdampak.

Internet Gratis dari Elon Musk! Internet Gratis & 17 Unit Dikirim ke Sumatra

Rapat yang berlangsung hingga larut malam ini bukan sekadar koordinasi rutin. Menurut Sekretaris Kabinet Letkol TNI Teddy Indra Wijaya, forum ini menjadi wadah evaluasi sekaligus penegasan arahan Presiden terkait dua agenda nasional krusial:

  • Percepatan penanganan bencana di Sumatera
  • Kesiapan pemerintah menghadapi libur akhir tahun (Nataru) 2025/2026
Usai Ledakan Sekolah, Prabowo Usul Batasi Game Online, PUBG Jadi Sasaran?

Artikel ini mengupas tuntas keputusan strategis, perintah langsung dari Presiden, serta rencana insentif besar-besaran yang akan dirasakan masyarakat dalam hitungan pekan.

Menteri yang Hadir: Dari Pertahanan hingga Saintek

Ogah Mundur, Erick Thohir Tegaskan Komitmen Bawa Timnas Indonesia Tembus Piala Dunia 2030

Rapat di Hambalang dihadiri sejumlah menteri kunci yang relevan dengan isu bencana, infrastruktur, dan ekonomi, antara lain:

  • Sjafrie Sjamsoeddin (Menteri Pertahanan)
  • Bahlil Lahadalia (Menteri ESDM)
  • Purbaya Yudhi Sadewa (Menteri Keuangan)
  • Andi Amran Sulaiman (Menteri Pertanian)
  • Maruarar Sirait (Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman)
  • Brian Yuliarto (Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi)

Selain itu, hadir pula Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang memainkan peran sentral dalam koordinasi penanganan bencana.

Perintah Pertama: Percepat Huntara dan Huntap untuk Korban Bencana

Salah satu poin terpenting dalam rapat tersebut adalah percepatan pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) bagi warga terdampak di Sumatera.

“Presiden ingin secepat mungkin segera selesai terbangun,” tegas Teddy.

Presiden menekankan bahwa kebutuhan tempat tinggal layak adalah hak dasar yang harus dipenuhi segera, bukan setelah berbulan-bulan. Ia meminta Kementerian PUPR dan Kementerian Perumahan untuk bekerja 24 jam nonstop jika diperlukan, dengan target huntara fungsional dalam 7–14 hari sejak akses terbuka.

Alat Berat: Kunci Utama Distribusi Bantuan

Tanpa akses jalan, bantuan kemanusiaan tak akan sampai. Prabowo memerintahkan penambahan maksimal alat berat excavator, bulldozer, dan loader untuk membuka kembali jalur transportasi yang rusak akibat longsor dan banjir.

Menko AHY menegaskan urgensi ini:

“Tanpa jalur transportasi, maka bantuan logistik atau kemanusiaan seberapa besar pun akan sulit untuk didistribusikan secara cepat, padahal itu yang paling harus didahulukan.”

Pemerintah pusat kini mengoordinasikan ribuan alat berat dari berbagai kementerian dan BUMN, termasuk dari perusahaan pertambangan dan konstruksi, untuk dikerahkan ke tiga provinsi terdampak.

Kebutuhan Dasar Pengungsi: Air Bersih, Toilet, dan Listrik

Presiden tak hanya fokus pada infrastruktur, tapi juga kesejahteraan langsung pengungsi. Ia memerintahkan:

  • Penambahan truk tangki air minum
  • Distribusi toilet portable di setiap titik pengungsian
  • Penyediaan air bersih berkelanjutan
  • Penerangan darurat via genset mobile

Teddy menambahkan:

“Presiden ingin Menteri Pekerjaan Umum memastikan semua pengungsi mendapat kebutuhan tersebut tanpa pengecualian.”

Langkah ini bertujuan mencegah wabah penyakit pasca-bencana, yang sering kali lebih mematikan daripada bencana itu sendiri.

Stabilitas Pangan dan Ekonomi Jelang Libur Akhir Tahun

Selain isu kemanusiaan, rapat juga membahas kondisi ekonomi nasional menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Prabowo meminta laporan langsung dari:

  • Menteri Pertanian tentang stok beras, cabai, bawang, dan daging
  • Menteri Keuangan tentang inflasi dan stabilitas harga
  • Kementerian Keuangan dan Bea Cukai tentang arus barang impor dan pajak

Presiden menekankan bahwa ketersediaan pangan dan harga stabil adalah prioritas nasional, terutama saat mobilitas masyarakat mencapai puncaknya.

Insentif Libur Akhir Tahun: Diskon Besar-Besaran untuk Masyarakat

Sebagai bagian dari strategi memperlancar Nataru, Prabowo menyetujui rencana pemberian insentif massal yang akan berdampak langsung pada masyarakat:

Layanan Publik yang Akan Didiskon:

  • Tarif jalan tol (pengurangan signifikan pada jam tertentu)
  • Tiket pesawat terbang (maskapai nasional diminta berikan promo)
  • Tiket kereta api (terutama kelas ekonomi dan menengah)
  • Tiket kapal laut (rute domestik utama)
  • Fasilitas publik (retribusi objek wisata, parkir, dll.)

Teddy menjelaskan:

“Pemberian insentif terhadap beberapa sektor untuk kelancaran liburan akhir tahun, terutama pengurangan harga secara signifikan.”

Langkah ini sekaligus bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi mikro, terutama di sektor pariwisata dan UMKM yang bergantung pada arus wisatawan.

Koordinasi Ketat: Tidak Ada Ruang untuk Kelambanan

Presiden menegaskan bahwa tidak ada toleransi untuk birokrasi lambat atau ego sektoral. Semua menteri diminta bekerja dalam satu komando terpadu, dengan laporan harian langsung ke Sekretaris Kabinet.

“Setiap jam berharga. Setiap nyawa di sana menunggu,” ujar Prabowo dalam arahannya, seperti dikutip sumber internal.

Kesimpulan: Dari Darurat ke Kesiapan Nasional

Rapat di Hambalang bukan sekadar pertemuan elit ia adalah manifestasi kepemimpinan krisis yang responsif, humanis, dan strategis. Prabowo menunjukkan bahwa pemerintah siap berlari cepat dalam dua arah sekaligus:

  • Menyelamatkan nyawa dan memulihkan kehidupan di wilayah bencana
  • Menjamin kenyamanan dan stabilitas ekonomi masyarakat menjelang libur akhir tahun

Dengan kombinasi keputusan cepat, alokasi sumber daya masif, dan insentif publik, pemerintah berupaya menyeimbangkan tanggung jawab kemanusiaan dan pertumbuhan ekonomi dua pilar utama stabilitas nasional.

Masyarakat diminta tetap waspada, namun juga percaya bahwa negara hadir dengan cepat, tegas, dan penuh empati.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget