Regulasi AI Tak Perlu Buru-Buru, Kolaborasi Diperkuat Dahulu

Kaspersky Cyber Security Week
Sumber :
  • Sarie/GadgetViva

“Kalau dari sisi perusahaan swasta, saya melihat banyak yang sudah siap. Tapi untuk pemerintah, saya belum bisa memastikan.”

Perlunya Lembaga Independen Global

Lebih jauh, Lozhkin mendukung ide pembentukan badan independen global untuk mengawasi perkembangan dan ancaman AI. Konsepnya mirip seperti UNESCO atau Interpol—dengan peran sebagai pengawas dan regulator etis lintas negara.

“Ini sangat diperlukan agar tidak terjadi monopoli atau penyalahgunaan AI oleh negara atau perusahaan besar.”

Edukasi Masyarakat Jadi Tembok Pertahanan

Ancaman AI tidak hanya datang dari elite penguasa atau perusahaan raksasa. Pengguna biasa pun bisa menjadi korban—atau pelaku. Solusinya? Edukasi. Pengguna harus paham risiko AI seperti deepfake, manipulasi suara, atau penipuan digital.

Hingga saat ini, belum ada negara yang benar-benar menerapkan regulasi AI secara menyeluruh. Eropa disebut paling maju dalam hal persiapan, namun belum ada hukum final yang diteken. Indonesia seharusnya belajar dari Eropa: menyusun regulasi dengan melibatkan semua pemangku kepentingan, dan tidak terburu-buru demi pencitraan semata.