Multitasking: Mengapa Mengerjakan Banyak Tugas Sekaligus Justru Menghambat Produktivitas?

Multitasking: Mengapa Mengerjakan Banyak Tugas Sekaligus Justru Menghambat Produktivitas?
Sumber :
  • Dok. Jobstreet

Gadget – Di era serba cepat dan digital ini, banyak orang merasa terdorong untuk mengerjakan berbagai hal secara bersamaan. Mulai dari pekerjaan kantor hingga aktivitas pribadi, multitasking tampaknya menjadi solusi untuk meningkatkan efisiensi. Namun, apakah benar multitasking benar-benar meningkatkan produktivitas kita atau malah sebaliknya? Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang multitasking, dampaknya terhadap produktivitas, dan bagaimana kita bisa menjadi lebih produktif dengan fokus pada satu tugas.

Apa Itu Multitasking?

4 Tablet Rp1 Jutaan yang Bisa Multitasking, Sekolah dan Kerja

Multitasking adalah kemampuan untuk melakukan lebih dari satu tugas dalam waktu yang bersamaan. Misalnya, menulis laporan sambil mendengarkan percakapan di telepon atau memeriksa email sembari melakukan riset. Secara teori, multitasking terlihat seperti cara yang cerdas untuk menyelesaikan banyak pekerjaan dalam waktu singkat. Namun, kenyataannya, otak kita tidak benar-benar bisa melakukan dua hal sekaligus dengan efektif. Sebaliknya, otak hanya berpindah-pindah fokus antara tugas satu dan lainnya dengan cepat, yang seringkali menyebabkan penurunan kualitas pekerjaan.

Mengapa Multitasking Justru Menurunkan Produktivitas?

Saat multitasking, otak kita mengalami kesulitan dalam memfokuskan perhatian sepenuhnya pada satu tugas. Setiap kali kita beralih dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya, otak membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Penelitian menunjukkan bahwa butuh waktu sekitar 23 menit bagi otak untuk kembali fokus setelah terganggu. Hal ini mengarah pada penurunan produktivitas karena proses adaptasi ini menyita waktu dan energi yang seharusnya bisa digunakan untuk menyelesaikan tugas dengan lebih cepat.

WhatsApp Sekarang Punya Fitur Scan Dokumen, Tak Perlu Aplikasi Tambahan Lagi!

Sebagai contoh, ketika Anda sedang mengemudi sambil berbicara di telepon, meskipun mata Anda tetap mengarah ke jalan, perhatian Anda terbagi. Ini bisa menurunkan respons Anda terhadap situasi darurat dan meningkatkan risiko kecelakaan. Begitu juga dengan pekerjaan, multitasking bisa membuat kita merasa telah menyelesaikan banyak tugas, namun seringkali hasil akhirnya kurang optimal dan lebih lama dibandingkan jika kita fokus pada satu tugas.

Dampak Multitasking pada Kesehatan Mental

Tidak hanya produktivitas yang terganggu, multitasking juga dapat berdampak buruk pada kesehatan mental kita. Setiap kali berpindah fokus, otak kita mengalami “mental switch cost,” yaitu biaya mental yang menguras energi. Akibatnya, kita sering merasa tertekan, kewalahan, dan mudah lelah. Terlebih lagi, gangguan digital seperti notifikasi yang terus-menerus datang semakin menambah beban mental, membuat kita merasa harus merespons setiap gangguan tersebut.

Solusi Jitu untuk Kantuk Pasca-Makan Siang, Cocok untuk Pekerja Kantoran!

Studi juga menunjukkan bahwa multitasking yang berlebihan dapat mengurangi kemampuan otak dalam memproses informasi. Ini bisa memperlambat kemampuan berpikir, serta mengurangi kemampuan kita dalam mengambil keputusan secara cepat dan efektif.

Mengapa Kita Tetap Melakukan Multitasking?

Meskipun terbukti merugikan, banyak orang tetap melakukan multitasking. Hal ini bisa disebabkan oleh perasaan produktif yang tercipta saat kita mengerjakan berbagai hal sekaligus. Rasanya, semakin banyak yang kita lakukan, semakin banyak pula pekerjaan yang selesai. Namun, realitanya, kita justru menghabiskan lebih banyak waktu dan energi, sementara hasilnya malah kurang maksimal.

Selain itu, tekanan eksternal seperti tuntutan pekerjaan yang tinggi atau ekspektasi dari orang sekitar sering kali mendorong kita untuk multitasking. Rasa terbebani dengan tumpukan tugas membuat kita merasa harus mengerjakan semuanya sekaligus. Padahal, ini justru memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas.

Multitasking vs Task Switching

Perlu dipahami perbedaan antara multitasking dan task switching. Multitasking melibatkan penggabungan dua atau lebih tugas dalam satu waktu, sedangkan task switching adalah proses berpindah dari satu tugas ke tugas lain dalam waktu singkat. Task switching memungkinkan kita untuk fokus pada satu tugas dalam jangka waktu tertentu, namun jika dilakukan terlalu sering, dampaknya bisa serupa dengan multitasking, yaitu kelelahan mental dan penurunan fokus.

Bagaimana Menghindari Multitasking dan Meningkatkan Fokus

Untuk menghindari jebakan multitasking, ada beberapa strategi yang bisa kita coba untuk meningkatkan produktivitas dengan fokus:

  • Tetapkan Prioritas Harian
    Mulailah hari dengan menentukan tugas-tugas yang paling penting dan buatlah daftar tujuan yang ingin dicapai. Dengan begitu, Anda bisa fokus menyelesaikan satu per satu tanpa tergoda berpindah-pindah tugas.
  • Batasi Gangguan Digital
    Matikan notifikasi atau atur waktu khusus untuk memeriksa email dan media sosial. Ini akan membantu Anda tetap fokus pada pekerjaan yang membutuhkan perhatian penuh.
  • Cobalah Teknik Pomodoro
    Teknik Pomodoro melibatkan bekerja selama 25 menit, diikuti dengan istirahat 5 menit. Setelah empat sesi, istirahat lebih panjang selama 15-30 menit. Teknik ini bisa membantu Anda tetap fokus pada satu tugas dalam waktu singkat, dengan memberi kesempatan untuk istirahat.
  • Manfaatkan Visualisasi Tujuan
    Sebelum mulai bekerja, bayangkan hasil yang ingin dicapai pada akhir hari. Visualisasi ini akan membantu Anda tetap berada di jalur dan tidak terganggu oleh gangguan yang muncul.
  • Beristirahat Secara Teratur
    Jangan ragu untuk beristirahat setelah menyelesaikan tugas berat. Istirahat ini penting agar otak Anda bisa pulih dan siap menghadapi tugas berikutnya dengan fokus penuh.

Kesimpulan: Produktif Tanpa Multitasking

Multitasking mungkin terlihat sebagai cara yang efisien untuk menyelesaikan lebih banyak pekerjaan, namun penelitian menunjukkan bahwa ini justru dapat menurunkan produktivitas kita. Produktivitas sejati bukan terletak pada seberapa banyak tugas yang kita kerjakan sekaligus, melainkan seberapa baik kita menyelesaikan setiap tugas dengan fokus penuh. Dengan menghindari multitasking dan mengutamakan fokus, kita tidak hanya bisa meningkatkan hasil pekerjaan, tetapi juga menjaga kesehatan mental kita.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget