Utang Luar Negeri RI Tembus Rp7.160 Triliun, Apa Saja Sektor yang Dibiayai?

Utang Luar Negeri RI Tembus Rp7.160 Triliun, Apa Saja Sektor yang Dibiayai?
Sumber :
  • UMS

GadgetBank Indonesia (BI) mencatat bahwa utang luar negeri Indonesia pada Agustus 2025 mencapai US$431,9 miliar atau setara dengan Rp7.160 triliun, mengalami peningkatan sebesar 2 persen secara tahunan (YoY). Meskipun demikian, pertumbuhan ini lebih lambat dibandingkan dengan Juli 2025 yang mencapai 4,2 persen.

Inilah 50 Kota Prioritas Pemerintah untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8%!

Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, perlambatan ini disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan utang luar negeri sektor publik dan kontraksi pertumbuhan utang luar negeri sektor swasta.

Struktur Utang Luar Negeri Tetap Sehat

Waspada, 15 Jenis Uang Ini Akan Dicabut BI—Ini Cara dan Tenggat Waktu Penukarannya!

Meskipun terjadi peningkatan, struktur utang luar negeri Indonesia tetap dalam kondisi sehat. Hal ini didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan utang. Beberapa indikator positif antara lain:

  • Rasio utang luar negeri terhadap PDB: Hanya 30 persen pada Agustus 2025.
  • Dominasi utang jangka panjang: Menyumbang 85,9 persen dari total utang luar negeri.
Proyek PLTSa Rp300 Triliun: Bisakah Sampah Perkotaan Dijadikan Solusi Energi Hijau?

Pemerintah menegaskan bahwa utang luar negeri dikelola secara cermat, terukur, dan akuntabel untuk mendukung program-program prioritas yang mendorong keberlanjutan dan penguatan perekonomian nasional.

Alokasi Utang Luar Negeri Pemerintah

Utang luar negeri pemerintah tumbuh 6,7 persen YoY, mencapai US$213,9 miliar pada Agustus 2025. Penggunaan utang ini difokuskan pada sektor-sektor strategis, di antaranya:

  • Sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial: 23,4 persen dari total utang luar negeri pemerintah.
  • Sektor jasa pendidikan: 17,2 persen.
  • Administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial: 15,7 persen.

Posisi utang pemerintah didominasi oleh utang jangka panjang, yaitu sebesar 99,9 persen dari total utang luar negeri pemerintah.

Kinerja Utang Luar Negeri Swasta

Di sisi lain, utang luar negeri swasta tercatat sebesar US$194,2 miliar, mengalami kontraksi sebesar 1,1 persen YoY pada Agustus 2025. Komponen utama penyebab kontraksi ini adalah:

  • Utang non-lembaga keuangan (nonfinancial corporations): Terkontraksi sebesar 1,6 persen YoY.
  • Utang lembaga keuangan (financial corporations): Tumbuh melambat menjadi 0,8 persen YoY.

Berdasarkan sektor ekonomi, utang luar negeri swasta terbesar berasal dari:

  • Industri pengolahan: Kontribusi signifikan.
  • Jasa keuangan dan asuransi: Mendominasi sektor layanan.
  • Pengadaan listrik dan gas: Penting bagi infrastruktur energi.
  • Pertambangan & penggalian: Menopang sektor sumber daya alam.

Total kontribusi dari sektor-sektor ini mencapai 81,2 persen dari total utang luar negeri swasta.

Halaman Selanjutnya
img_title