Teknologi di Balik Smartwatch yang Bisa Deteksi Detak Jantung Real-Time

Teknologi di Balik Smartwatch yang Bisa Deteksi Detak Jantung Real-Time
Sumber :
  • Jete

GadgetSmartwatch kini bukan hanya alat untuk melihat waktu. Perangkat yang dipakai di pergelangan tangan ini telah berkembang menjadi asisten kesehatan pribadi yang membantu memantau kondisi tubuh secara real-time. Mulai dari menghitung langkah, memantau kualitas tidur, hingga fitur paling populer yaitu pengukuran detak jantung. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memantau kesehatan jantung tanpa perlu alat medis besar dan rumit, sehingga smartwatch semakin diminati oleh mereka yang mengutamakan gaya hidup sehat.

Teknologi Utama: Photoplethysmography (PPG)

Garmin Venu X1 Resmi Rilis di Indonesia: Smartwatch Tipis, Tangguh, dan Penuh Fitur Outdoor Kelas Atas

Mayoritas smartwatch menggunakan teknologi photoplethysmography (PPG) untuk mengukur detak jantung secara non-invasif. PPG adalah metode optik yang mendeteksi perubahan volume darah di pembuluh darah kecil di bawah kulit. Saat jantung berdetak, volume darah meningkat dan menurunkan intensitas cahaya yang dipantulkan.

Pada bagian belakang smartwatch terdapat lampu LED hijau dan sensor cahaya yang menempel langsung pada kulit. Lampu LED ini menembus kulit dan menerangi pembuluh darah. Darah yang berwarna merah menyerap cahaya hijau dan memantulkan cahaya merah. Ketika jantung memompa darah, lebih banyak cahaya hijau diserap, dan sensor mengukur perubahan ini untuk menghitung detak jantung dalam satuan denyut per menit (BPM).

Fitur Tambahan: Sensor Elektrokardiogram (ECG)

OnePlus Watch 3 (43mm): Jam Tangan Canggih dengan Chip Snapdragon dan Baterai 7 Hari, Siap Tukar Tambah!

Selain PPG, beberapa smartwatch kelas premium dilengkapi dengan sensor elektrokardiogram (ECG) yang mengukur aktivitas listrik jantung secara langsung. Sensor ini menggunakan elektroda yang bersentuhan dengan kulit untuk menangkap sinyal listrik dari detak jantung. Dengan teknologi ini, smartwatch dapat mendeteksi gangguan irama jantung seperti fibrilasi atrium (AFib) yang berpotensi berbahaya.

Pengguna biasanya diminta menyentuh bagian tertentu pada jam tangan selama sekitar 30 detik agar perangkat dapat merekam aktivitas listrik jantung. Hasilnya dianalisis dan dapat langsung ditampilkan di layar smartwatch atau aplikasi pendukung, serta dapat dibagikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Pentingnya Posisi dan Kekencangan Smartwatch

Smartwatch Mirip Garmin Ini Cuma Rp800 Ribu, Beneran Worth It? Cek Review Lengkapnya!

Agar pengukuran detak jantung akurat, smartwatch harus dipakai dengan posisi yang pas dan menempel erat pada kulit. Jika terlalu longgar, cahaya dari lingkungan sekitar dapat mengganggu sensor dan menyebabkan data tidak konsisten. Gerakan berlebihan juga dapat membuat pengukuran gagal atau tidak akurat. Oleh karena itu, pengguna disarankan mengenakan smartwatch dengan kencang namun tetap nyaman.

Tingkat Akurasi dan Faktor yang Mempengaruhinya

Meskipun praktis dan memberikan data real-time, akurasi sensor PPG pada smartwatch masih di bawah alat medis profesional. Faktor seperti warna kulit, tato, cahaya sekitar, dan gerakan tubuh dapat memengaruhi hasil pengukuran. Perangkat medis klinis menggunakan elektroda lebih banyak dan gel konduktif untuk hasil yang lebih presisi, sedangkan smartwatch hanya mengandalkan beberapa titik kontak tanpa gel.

Namun, teknologi PPG tetap sangat berguna untuk memantau tren kebugaran, intensitas olahraga, dan tingkat stres. Rata-rata detak jantung istirahat orang dewasa berkisar antara 60–100 BPM, dan perubahan signifikan bisa menjadi tanda gangguan kesehatan yang perlu pemeriksaan lebih lanjut.

Manfaat Pemantauan Detak Jantung dengan Smartwatch

Pemantauan detak jantung secara kontinu memberikan banyak manfaat kesehatan, antara lain:

  • Deteksi dini pola detak jantung abnormal seperti terlalu cepat, lambat, atau tidak teratur.
  • Membantu menjaga intensitas olahraga agar tetap dalam zona aman dan efektif.
  • Memonitor tingkat stres dan kelelahan melalui perubahan detak jantung.
  • Evaluasi efek gaya hidup dan pengobatan secara praktis dan mudah diakses.

Dengan data real-time, pengguna dapat mengambil tindakan cepat jika terjadi perubahan signifikan, sehingga fitur ini mendukung gaya hidup sehat dan deteksi dini gangguan jantung.

Kesimpulan: Cara Kerja dan Manfaat Smartwatch dalam Mengukur Detak Jantung

Smartwatch mengukur detak jantung terutama dengan teknologi photoplethysmography (PPG) yang memanfaatkan cahaya hijau untuk mendeteksi perubahan volume darah di bawah kulit. Sensor menghitung variasi cahaya yang dipantulkan akibat denyut jantung dan mengubahnya menjadi angka BPM secara real-time. Untuk hasil optimal, jam harus dipakai pas dan minim gerakan.

Beberapa model canggih juga dilengkapi dengan fitur elektrokardiogram (ECG) yang mengukur aktivitas listrik jantung, membantu deteksi gangguan irama jantung secara lebih akurat. Meski tidak seakurat alat medis profesional, smartwatch menyediakan cara mudah, cepat, dan praktis untuk memantau kesehatan jantung kapan saja dan di mana saja.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget