Gawat! Google Peringatkan Pengguna Gmail, Segera Ganti Email Sekarang Juga!

Gawat! Google Peringatkan Pengguna Gmail, Segera Ganti Email Sekarang Juga!
Sumber :
  • TechCrunch

GadgetGoogle baru-baru ini mengeluarkan peringatan penting bagi para pengguna Gmail terkait maraknya aksi penipuan melalui email yang semakin canggih dan mengancam keamanan data pribadi.

Indonesia Masuk 5 Besar! Ini Daftar Negara Paling Gila Gunakan Google, Nomor 1 Bikin Melongo!

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan siber untuk melancarkan modus penipuan yang lebih meyakinkan dan berpotensi membobol rekening para korban.

Meskipun Google mengklaim telah berhasil memblokir lebih dari 99,9% upaya penipuan email dalam bentuk phishing yang mengandung malware di Gmail, namun modus penipuan terus berkembang dan bermutasi, sehingga tetap menjadi ancaman serius bagi lebih dari 2,5 juta pengguna Gmail.

5 Saingan Kuat Oppo Find X8: Lebih Canggih dengan Harga Selevel

"Dengan lebih dari 2,5 juta pengguna Gmail, kami saat ini menyebarkan model AI untuk memperkuat pertahanan keamanan di Gmail, termasuk menggunakan large language model (LLM) baru yang dilatih untuk membasmi phishing, malware, dan spam," demikian pernyataan resmi Google, seperti dikutip dari Forbes pada Minggu, 18 Mei 2025.

Firma keamanan siber McAfee menilai bahwa revolusi AI bekerja dua arah, memberikan dampak positif sekaligus negatif. Google dapat memanfaatkan AI untuk memberantas penipuan, namun para penipu juga akan menggunakan AI untuk menciptakan serangan yang lebih canggih dan sulit terdeteksi.

VEO 3 Resmi Hadir di Indonesia: Kreator Bebas Berkreasi Tanpa VPN

"Seiring dengan perkembangan AI yang semakin mudah diakses saat ini, penjahat siber menggunakannya untuk menciptakan scam yang lebih meyakinkan dan terpersonalisasi, sehingga lebih sulit untuk dideteksi," ungkap McAfee.

Mailmodo melaporkan bahwa pada bulan ini, pesan spam berkontribusi terhadap lebih dari 46,8% lalu lintas email secara keseluruhan. Hal ini mendorong banyak perusahaan untuk mencari alternatif lain dalam berinteraksi di lingkungan kerja, seperti menggunakan platform kolaborasi seperti Teams, Slack, atau bahkan aplikasi pesan instan standar seperti WhatsApp dan Telegram.

Halaman Selanjutnya
img_title