Transfer Data ke AS? Waspadai Ancaman Keamanan Besar-besaran
- Canva
“Mereka lebih banyak diserang karena lebih penting secara politik. Kalau sistemnya dijebol, data kita juga ikut bocor,” kata Lozhkin.
Lozhkin menekankan pentingnya kesepakatan internasional soal standar minimum keamanan data sebelum data pribadi dikirim ke luar negeri. Hal ini mencakup:
- Protokol enkripsi
- Audit berkala
- Lokasi server cadangan
- Akses terbatas oleh otoritas asing
“Tanpa dokumen legal yang menjamin keamanan, tidak ada alasan data itu boleh dikirim ke luar negeri,” ujarnya.
Risiko Komersial dan Politik
Tak hanya soal keamanan teknis, transfer data lintas negara juga mengandung risiko politik. Negara penerima bisa saja menggunakan data tersebut untuk kepentingan ekonomi atau geopolitik, apalagi jika tidak ada pengawasan dari negara asal.
Namun, Lozhkin menolak memberi komentar politis, dan hanya mengingatkan dari sisi teknis: “Data adalah aset. Kalau bocor, bisa membahayakan negara asalnya.”