Ngeri! Europol Peringatkan Serbuan Robot Pembunuh di 2035 – Ini yang Akan Terjadi

Ngeri! Europol Peringatkan Serbuan Robot Pembunuh di 2035 – Ini yang Akan Terjadi
Sumber :
  • thedailyupside

Gadget – Bayangkan dunia di mana mobil tanpa pengemudi tiba-tiba menabrak orang karena diretas, drone kecil mengirim racun ke rumah target, atau robot perawat di rumah sakit dimanipulasi untuk menghentikan obat pasien. Bukan adegan film fiksi ilmiah melainkan skenario yang diprediksi Europol akan menjadi kenyataan pada tahun 2035.

Pemerintah Keliru? Blokir Cloudflare Justru Ancam Ribuan Situs Sah di Indonesia

Dalam laporan terbaru dari Europol’s Innovation Lab, badan penegak hukum Uni Eropa memperingatkan bahwa teknologi otonom yang semula dirancang untuk membantu manusia kini berisiko berubah menjadi senjata mematikan di tangan penjahat, teroris, dan aktor jahat. Dan yang paling mengkhawatirkan: masa depan kelam ini hanya tinggal satu dekade lagi.

Artikel ini mengupas ancaman robot pembunuh, evolusi kejahatan berbasis AI, respons penegak hukum, serta pertanyaan etika yang belum terjawab sebelum teknologi melampaui kendali manusia.

Link Video Viral "Chindo Oren" Bikin Penasaran? Hati-Hati, Bisa Kena Malware!

Akar Masalah: Robot Otonom di Medan Perang Memantik Kekhawatiran Global

Segalanya berawal dari medan perang. Penggunaan drone otonom dan sistem senjata berpemandu AI seperti yang terlihat di konflik Ukraina, Gaza, dan Nagorno-Karabakh telah membuka kotak Pandora. Sistem-sistem ini, yang mampu mengidentifikasi, memburu, dan menyerang target tanpa intervensi manusia, disebut sebagai "robot pembunuh" oleh aktivis HAM.

AI Jadi Senjata Peretas! Anthropic Ungkap Serangan Siber Otomatis 90% oleh AI

Meski sejumlah negara berargumen bahwa AI meningkatkan presisi dan mengurangi korban sipil, banyak pihak termasuk PBB dan Amnesty International mengecam penggunaannya. Alasannya jelas:

  • Risiko kesalahan teknis yang berakibat fatal
  • Tidak adanya akuntabilitas moral saat nyawa melayang
  • Potensi penyalahgunaan oleh aktor non-negara

Dan itulah titik baliknya: apa jadinya jika teknologi ini jatuh ke tangan teroris atau sindikat kriminal yang tidak terikat aturan perang?

Prediksi Europol 2035: Ketika Robot Jadi Alat Kejahatan Massal

Laporan Europol tidak berspekulasi kosong. Ia memetakan tren teknologi saat ini dan memproyeksikannya ke dekade mendatang. Hasilnya mengejutkan:

1. Drone Otonom untuk Pencurian & Pengintaian
Penjahat akan menggunakan drone kecil, murah, dan mudah diprogram untuk:

  • Mencuri paket dari teras rumah
  • Mengintai sistem keamanan gedung
  • Mengirimkan senjata atau narkoba ke penjara

Beberapa kasus sudah terjadi: di Eropa, drone terbang di sekitar pembangkit listrik, bandara, dan penjara semakin sering dilaporkan. Bahkan, jasa sewa drone untuk “keperluan khusus” sudah diiklankan di forum gelap online.

2. Mobil Otonom yang Diretas Menjadi Senjata
Kendaraan listrik otonom seperti Tesla atau Waymo bisa dibajak dari jarak jauh. Bayangkan mobil yang:

  • Sengaja menabrak pejalan kaki
  • Mengangkut bahan peledak ke target
  • Melarikan korban tanpa jejak

Pertanyaan krusial bagi polisi: apakah kecelakaan itu murni teknis, atau bagian dari serangan siber terencana?

3. Robot Humanoid: Ancaman yang Sulit Dibedakan
Robot seperti Tesla Optimus atau Boston Dynamics Atlas akan semakin umum di rumah, kantor, dan rumah sakit. Tapi karena dirancang menyerupai manusia dan berinteraksi natural, mereka bisa:

  • Menyusup ke gedung aman
  • Menipu penghuni dengan suara/sikap manusiawi
  • Melakukan sabotase tanpa terdeteksi

Laporan Europol menekankan: “Sulit membedakan apakah tindakan robot disengaja atau hanya bug sistem.”

4. Robot Medis Diretas, Pasien Jadi Korban
Alat bantu lansia, robot perawat, atau dispenser obat otomatis yang terhubung internet bisa dimanipulasi untuk:

  • Menghentikan pasokan insulin
  • Memberikan dosis obat berlebihan
  • Mengunci pasien di dalam kamar

Dalam skenario terburuk, pembunuhan bisa dilakukan tanpa jejak digital yang jelas.

Pemicu Sosial: Pengangguran Massal Dorong Kejahatan Terhadap Infrastruktur Robotik

Tidak semua ancaman berasal dari niat jahat murni. Laporan Europol juga menyoroti konsekuensi sosial otomatisasi:

  • Jutaan pekerja kehilangan pekerjaan karena digantikan robot
  • Kemarahan sosial memuncak, memicu vandalisme terhadap pabrik otomatis, gudang logistik robotik, atau stasiun pengisian drone
  • Kelompok ekstremis merekrut korban otomatisasi untuk melakukan serangan terhadap "simbol teknologi"

Dengan kata lain, kejahatan bukan hanya soal niat tapi juga ketidakadilan ekonomi yang diperparah oleh kemajuan teknologi.

Evolusi Penegak Hukum: Polisi vs Robot Pembunuh

Menghadapi ancaman ini, Europol menyerukan transformasi radikal dalam penegakan hukum:

  • Senjata Baru untuk Perang Melawan Mesin
  • Pistol pembeku elektromagnetik untuk melumpuhkan drone
  • Jaring anti-drone yang bisa diluncurkan dari kendaraan
  • Alat jammer AI untuk memutus koneksi robot dengan operator jahat
  • Pelatihan Khusus untuk Petugas

Polisi masa depan harus memahami:

  • Dasar-dasar keamanan siber
  • Cara menganalisis log sistem robot
  • Protokol penyelidikan insiden “otonom”
  • Kolaborasi Global & Regulasi Ketat

Europol mendorong:

  • Larangan global terhadap senjata otonom mematikan
  • Sertifikasi keamanan wajib untuk semua robot konsumen
  • Database internasional untuk melacak penyalahgunaan teknologi otonom

Peringatan Para Ahli: “Penjahat Selalu Lebih Cepat Beradaptasi”

Giovanni Luca Masala, ahli robotika dari University of Kent, mengingatkan:

“Suka atau tidak, penjahat akan menggunakan segala jenis teknologi baru lebih cepat daripada pemerintah bisa mengaturnya.”

Direktur Eksekutif Europol, Catherine De Bolle, menambahkan:

“Sama seperti internet dan ponsel pintar yang membawa peluang sekaligus ancaman, teknologi otonom juga demikian. Kita harus proaktif bukan reaktif.”

Yang menarik, tanda-tanda peringatan sudah nyata hari ini:

  • Drone digunakan penyelundup narkoba di Meksiko
  • Hacker meretas robot mainan untuk mengintai anak-anak
  • Sistem kamera AI di Eropa dibajak untuk menghindari pengawasan

Ini bukan lagi soal “jika”, tapi “kapan”.

Kesimpulan: Masa Depan yang Kita Bentuk Hari Ini

Tahun 2035 bukanlah takdir melainkan cerminan dari keputusan yang kita ambil sekarang. Jika kita membiarkan teknologi otonom berkembang tanpa kerangka etika, regulasi, dan keamanan yang kuat, dunia memang akan dipenuhi robot pembunuh.

Namun, jika pemerintah, ilmuwan, dan masyarakat sipil bekerja sama menerapkan prinsip “AI yang bertanggung jawab” maka teknologi ini bisa tetap menjadi alat pelayanan, bukan alat kehancuran.

Seperti kata De Bolle:

“Kita harus bertanya pada diri sendiri: bagaimana penjahat dan teroris akan menggunakan drone dan robot beberapa tahun ke depan?”

Jawaban atas pertanyaan itu akan menentukan apakah 2035 menjadi era kegelapan atau justru lompatan peradaban yang bertanggung jawab.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget