Video Anggota DPR Terima Amplop Coklat dari Pertamina Viral, Ini Fakta dan Klarifikasinya
- Twitter/Zulkiflilubis69
Gadget – Jagat media sosial tengah dihebohkan video viral berdurasi 21 detik yang menunjukkan seorang anggota DPR RI diduga menerima amplop coklat dalam rapat Komisi VI bersama Pertamina. Video tersebut dinarasikan sebagai aksi suap, sehingga memicu spekulasi liar dan berbagai komentar negatif dari warganet.
Namun, benarkah anggota DPR menerima sogokan dari Pertamina? Berikut penelusuran dan klarifikasi faktanya.
1. Kronologi Video Viral yang Dituding sebagai Suap
Video tersebut memperlihatkan seorang anggota DPR menerima amplop coklat, yang kemudian disimpan cepat di bawah meja saat rapat Komisi VI DPR RI yang berlangsung pada Selasa, 12 Maret 2025.
Narasi yang berkembang di media sosial, khususnya di platform X (dulu Twitter), menyebutkan bahwa amplop tersebut merupakan uang suap dari Pertamina. Bahkan, ada akun yang menuliskan, "Korupsi sudah menjadi budaya di negeri Konaha. Perhatikan amplop kuning langsung simpan di bawah meja."
Namun, apakah benar isi amplop tersebut merupakan uang suap?
2. Klarifikasi Resmi Pimpinan Komisi VI DPR: Itu Hoaks dan Narasi Sesat
Andre Rosiade, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, langsung membantah keras tudingan suap tersebut. Dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/3/2025), Andre menegaskan bahwa video viral tersebut telah disalahartikan.
"Narasi yang berkembang di media sosial adalah narasi sesat. Seolah-olah dalam rapat Komisi VI dengan Pertamina, ada bagi-bagi amplop. Itu tidak benar," tegas Andre.
Andre menjelaskan, amplop tersebut bukan uang suap, melainkan uang Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD), yang memang rutin diterima anggota DPR untuk kebutuhan operasional saat perjalanan dinas.
3. Amplop Coklat adalah Uang SPPD, Bukan Suap
Andre Rosiade menambahkan, amplop coklat tersebut diterima oleh Herman Khaeron, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat.
Menurut Andre, Herman belum sempat mengambil uang SPPD dari minggu sebelumnya, sehingga amplop itu baru diserahkan oleh sekretariat saat rapat berlangsung.
"Itu amplop SPPD, bukan suap. Kebetulan minggu lalu Herman Khaeron ada perjalanan dinas, dan belum sempat diambil. Baru kemarin ditandatangani dan diterima," jelas Andre.
4. Penjelasan Langsung dari Herman Khaeron: "Itu Uang Perjalanan Dinas Saya"
Herman Khaeron sendiri juga angkat bicara. Ia membenarkan bahwa amplop coklat tersebut adalah uang perjalanan dinas yang seharusnya ia terima sebelumnya.
"Saya memang belum sempat mengambil SPPD karena kesibukan lain, termasuk tugas sebagai pimpinan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN)," ujar Herman.
Herman menyayangkan tudingan tidak berdasar yang disebarkan netizen tanpa klarifikasi.
"Itu fitnah keji. Tidak ada pikiran macam-macam ketika saya menerima hak saya, SPPD tersebut," tegasnya.
5. Penelusuran Video: Ada Ketidaksesuaian Narasi
Jika ditelusuri secara cermat, video yang viral tersebut juga tidak mendukung narasi suap yang dibangun.
Dalam video, orang yang memberikan amplop dan orang yang menerima sama-sama mengenakan kemeja hijau, namun ada perbedaan mencolok:
- Satu orang mengenakan kemeja lengan panjang.
- Satu lagi mengenakan kemeja lengan pendek.
Hal ini memperkuat argumen bahwa tidak ada transaksi mencurigakan, melainkan hanya penyerahan administratif biasa (SPPD) yang terjadi saat rapat berlangsung.
6. Kesimpulan: Video Amplop Coklat Bukan Suap, Tapi Uang Perjalanan Dinas
Berdasarkan klarifikasi dari pimpinan Komisi VI DPR dan penjelasan langsung Herman Khaeron, amplop coklat dalam video viral itu adalah uang SPPD, bukan suap atau sogokan dari Pertamina.
Narasi yang berkembang di media sosial adalah keliru dan menyesatkan.
Kesimpulan Utama:
- Amplop coklat yang diterima anggota DPR adalah uang perjalanan dinas (SPPD).
- Bukan bentuk sogokan atau suap dari Pertamina.
- Narasi yang berkembang di media sosial adalah hoaks.
FAQ Seputar Video Viral DPR Terima Amplop Coklat
1. Apakah benar amplop coklat dalam video adalah uang suap dari Pertamina?
- Tidak. Itu adalah uang SPPD (uang perjalanan dinas) anggota DPR RI.
2. Siapa anggota DPR yang menerima amplop coklat tersebut?
- Herman Khaeron, anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Demokrat.
3. Mengapa amplop diterima saat rapat berlangsung?
- Karena sebelumnya Herman Khaeron belum sempat mengambil SPPD yang menjadi haknya.
4. Apakah pimpinan DPR mengetahui dan membenarkan hal tersebut?
- Ya, pimpinan Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, membenarkan bahwa amplop tersebut adalah uang SPPD.
Penutup
Dengan klarifikasi ini, masyarakat diimbau untuk tidak mudah mempercayai dan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. Sebaiknya selalu cek fakta sebelum ikut menyebarkan narasi yang bisa mencemarkan nama baik orang lain.
Jangan lupa bagikan artikel ini agar tidak ada lagi yang termakan hoaks!
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |