Mengapa Iran Ditakuti Israel: Mengupas 6 Kekuatan Militer Iran yang Mengguncang Timur Tengah

Iran Ditakuti Israel: Mengupas 6 Kekuatan Militer Iran
Sumber :
  • lifeworks

Gadget

F-35 vs J-35: Adu Canggih Jet Tempur Amerika vs China, Siapa Unggul?

Di balik panasnya ketegangan politik di Timur Tengah, terdapat satu negara yang kerap menjadi sorotan dan sumber kekhawatiran bagi Israel dan sekutunya: Iran. Meski bukan negara adidaya dalam hal kekuatan militer konvensional, Iran berhasil menempatkan dirinya sebagai ancaman serius. Apa saja yang membuat negara ini begitu ditakuti?

1. Rudal Balistik: Jangkauan Jauh, Akurasi Meningkat

Salah satu pilar utama kekuatan militer Iran adalah kemampuan rudalnya. Iran telah mengembangkan berbagai rudal balistik dengan jangkauan menengah hingga jauh, seperti Shahab-3, Emad, Sejjil, dan Kheibar Shekan. Rudal-rudal ini mampu menjangkau Israel, pangkalan militer Amerika Serikat di kawasan, hingga negara-negara Teluk.

10 Cara Warga Gaza Bertahan Hidup di Tengah Blokade: Dari Dapur Umum hingga Makanan dari Reruntuhan

Yang lebih mencemaskan, rudal ini tidak hanya bertambah jauh jangkauannya, tapi juga makin presisi. Iran mengklaim mampu mengembangkan rudal dengan akurasi tinggi yang dapat membawa hulu ledak konvensional maupun non-konvensional. Hebatnya, semuanya diproduksi secara mandiri, membuat pengawasan dan pencegahan dari luar sangat sulit dilakukan.

2. Jaringan Proksi yang Mengelilingi Israel

Iran juga sangat kuat dalam strategi perang tidak langsung. Negara ini mendanai dan melatih berbagai milisi proksi di kawasan. Sebut saja Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, milisi Syiah di Irak dan Suriah, serta kelompok seperti Hamas dan Jihad Islam di Palestina.

Dunia Tak Lagi Diam: 5 Negara Eropa Resmi Akui Palestina Merdeka

Jaringan ini berfungsi sebagai "lengan panjang" Iran. Ketika konflik meningkat, Iran bisa melancarkan serangan ke Israel lewat proksi tanpa harus terlibat langsung. Inilah yang membuat posisi Israel makin sulit, karena ancaman datang dari berbagai arah secara bersamaan.

3. Program Nuklir yang Menimbulkan Ketegangan

Salah satu sumber kekhawatiran terbesar Israel adalah program nuklir Iran. Meskipun Iran bersikeras bahwa program tersebut hanya untuk kepentingan damai, banyak negara, termasuk AS dan Israel, curiga Iran sedang membangun potensi senjata nuklir.

Israel sudah berulang kali menyatakan bahwa Iran dengan kemampuan nuklir adalah “garis merah” yang tidak bisa dilewati. Akibatnya, serangkaian sabotase, serangan udara rahasia, hingga pembunuhan ilmuwan nuklir Iran diduga dilakukan oleh Israel. Di sisi lain, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa menjatuhkan sanksi keras sebagai upaya menekan ambisi nuklir Teheran.

4. Perang Siber dan Senjata Drone: Senyap tapi Mematikan

Selain perang konvensional, Iran juga menonjol dalam perang dunia maya. Serangan siber yang ditujukan ke infrastruktur vital Israel, seperti sistem air dan listrik, sering dikaitkan dengan Iran. Aktivitas ini memperlihatkan kemampuan siber Iran yang cukup canggih untuk menyusup dan melumpuhkan sistem lawan.

Tidak kalah penting, Iran juga menjadi salah satu produsen drone tempur yang diperhitungkan. Drone seperti Shahed-136 kini bahkan digunakan oleh Rusia dalam perang Ukraina. Senjata ini murah, tapi sulit dideteksi dan bisa membawa hulu ledak mematikan. Iran juga memasok drone ini ke milisi-milisi proksinya di Lebanon, Yaman, dan Gaza.

5. Ketangguhan dalam Perang Asimetris

Iran menyadari bahwa mereka tidak akan menang dalam perang terbuka melawan kekuatan seperti Israel atau Amerika Serikat. Oleh karena itu, mereka mengandalkan strategi perang asimetris, yaitu menguras musuh melalui perang jangka panjang, taktik gerilya, dan penggunaan milisi lokal.

Pasukan elit Iran, yaitu IRGC (Islamic Revolutionary Guard Corps) dan Quds Force, memiliki pengalaman panjang dalam konflik di Suriah, Irak, dan Lebanon. Mereka sangat fleksibel dan efisien dalam mengorganisir kelompok bersenjata di berbagai medan perang.

6. Keseimbangan Ketakutan: Siapa Takut Menyerang Lebih Dulu?

Faktor terakhir yang membuat Iran ditakuti adalah adanya balance of terror, atau keseimbangan ketakutan. Meskipun Israel diyakini memiliki senjata nuklir (meski tidak pernah diakui secara resmi), Iran terus mengembangkan strategi untuk membalas serangan dengan cara lain rudal, drone, dan serangan proksi.

Serangan langsung ke Iran bisa memicu balasan besar-besaran ke wilayah Israel, yang sangat kecil dan padat penduduk. Beberapa rudal saja bisa menghancurkan kota penting. Selain itu, pangkalan militer Amerika di Timur Tengah juga menjadi target yang rentan.

Kekuatan militer Iran memang tidak sehebat AS atau Rusia jika dilihat dari sisi persenjataan canggih. Namun, perpaduan rudal balistik, jaringan milisi, kemampuan siber, dan perang proksi membuat Iran menjadi kekuatan yang kompleks dan sulit dilawan secara langsung.

Itulah mengapa, hingga kini, Israel dan sekutunya terus waspada terhadap Iran. Bukan karena takut kalah perang, tapi karena tahu bahwa konflik terbuka akan mengundang bencana besar di kawasan dan berpotensi menyulut perang yang lebih luas.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget