Gelombang PHK Microsoft yang Terus Berlanjut, 9.000 Karyawan Menjadi Korban, Tanda-Tanda Krisis Industri Teknologi?
- Istimewa
Sumber internal menyebut bahwa Microsoft sedang berusaha mengurangi lapisan birokrasi yang menghambat komunikasi langsung antara kontributor utama dan pucuk pimpinan. Tujuannya adalah meningkatkan kecepatan inovasi dan respons terhadap perubahan pasar.
Meski demikian, angka keuangan Microsoft tetap mengesankan. Dalam kuartal Maret 2025, perusahaan melaporkan laba bersih hampir US$26 miliar dari pendapatan US$70 miliar — jauh melebihi prediksi Wall Street.
Meski profitabel, perusahaan tampaknya tetap memprioritaskan efisiensi operasional demi menjaga ketahanan jangka panjang.
Sejarah PHK Microsoft dan Dampaknya
Ini bukan kali pertama Microsoft melakukan pemecatan besar-besaran. Pada 2023, sekitar 10.000 pekerja diberhentikan. Jauh sebelumnya, pada 2014, perusahaan harus merelakan 18.000 karyawan setelah akuisisi Nokia gagal memberikan hasil yang diharapkan.
Setiap gelombang PHK Microsoft selalu diiringi dengan restrukturisasi besar dan perubahan arah strategis perusahaan.
Dengan total karyawan yang mencapai 228.000 orang per Juni 2024, Microsoft tetap menjadi salah satu perusahaan teknologi raksasa dunia.