Mengapa Rusia Tak Sepenuhnya Membela Iran saat Diserang Israel dan AS? Ini Alasannya

Mengapa Rusia Tak Sepenuhnya Membela Iran
Sumber :
  • Rusia

5. Rusia dan Iran Bukan Sekutu Formal

Heboh! Puluhan Warga Gaza Diduga Diterbangkan ke Indonesia Secara Misterius

Meski sering bekerja sama, Rusia dan Iran tidak terikat dalam aliansi militer resmi seperti NATO. Hubungan mereka lebih bersifat taktis dan transaksional, bukan perjanjian pertahanan mutual.

Rusia memang menjual senjata dan teknologi militer ke Iran, serta mendukung di forum internasional. Namun, tidak ada komitmen untuk turun tangan secara militer jika Iran diserang.

DK PBB Setujui Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza, Dunia Sambut Harapan Baru

6. Prioritas Rusia Bukan Iran

Secara geopolitik, Rusia lebih memprioritaskan kawasan seperti Ukraina, Kaukasus, dan Asia Tengah. Meskipun Iran adalah mitra penting, kawasan Timur Tengah bukan fokus utama strategi luar negeri Rusia saat ini.

Israel Masih Menguasai Gaza Meski Gencatan Senjata Berjalan, Apa yang Terjadi?

Dalam pandangan Moskow, terlibat terlalu jauh di konflik Iran hanya akan merusak stabilitas internal dan regionalnya sendiri.

7. Rusia Menjaga Citra Internasional

Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Rusia juga ingin mempertahankan citranya sebagai kekuatan dunia yang mendorong penyelesaian damai. Terlalu terbuka dalam mendukung Iran secara militer dapat merusak posisi Rusia di mata internasional, terutama di negara-negara yang netral atau belum berpihak.


Hubungan yang Lebih Realistis daripada Ideologis

Dari semua penjelasan di atas, tampak jelas bahwa Rusia tidak bantu penuh Iran bukan karena pengkhianatan, melainkan karena strategi global yang jauh lebih luas. Hubungan antara kedua negara ini lebih bersifat realistis dan pragmatis ketimbang ideologis.

Rusia hanya akan bertindak jika hal itu menguntungkan kepentingan nasionalnya secara langsung. Maka tak heran, saat Iran diserang, Moskow memilih diam dan mengamati sambil tetap menjaga komunikasi dengan semua pihak.

Dalam politik global, tak ada sahabat sejati, yang ada hanyalah kepentingan abadi. Dan itulah prinsip yang dipegang erat oleh Rusia dalam menghadapi konflik apa pun, termasuk saat Iran berada di bawah tekanan.