Deretan Perusahaan Global yang Dukung Kejahatan Israel Atas Gaza Palestina: Dari Google hingga McDonald's
- lifehack
Konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina, khususnya di wilayah Gaza, telah menarik perhatian dunia internasional. Tidak hanya negara, sejumlah perusahaan besar dunia juga ikut menjadi sorotan. Banyak di antaranya dituduh mendukung tindakan Israel yang dinilai merugikan warga sipil Palestina. Dukungan tersebut bisa berbentuk teknologi, logistik, hingga bantuan ekonomi atau militer, meskipun sering kali tidak diakui secara terbuka oleh perusahaan yang bersangkutan.
Berikut ini adalah deretan perusahaan global yang kerap dikritik dan bahkan menjadi target kampanye boikot karena dugaan keterlibatan dalam mendukung Israel, baik secara langsung maupun tidak langsung.
1. Google dan Amazon
Dua raksasa teknologi ini bekerja sama dalam sebuah proyek besar bernama Project Nimbus, sebuah kontrak bernilai $1,2 miliar dengan pemerintah Israel. Proyek ini bertujuan menyediakan layanan cloud computing bagi militer dan lembaga pemerintah Israel.
Meskipun bersifat teknis, proyek ini menuai banyak kritik karena dianggap dapat digunakan untuk memantau warga Palestina dan memperkuat sistem pengawasan terhadap populasi yang sudah rentan. Bahkan, sejumlah karyawan mereka sendiri sempat memprotes proyek ini secara terbuka.
2. HP (Hewlett-Packard)
HP juga menjadi sorotan karena disebut sebagai penyedia sistem teknologi biometrik yang digunakan oleh pemerintah Israel untuk mengontrol akses dan identitas di wilayah pendudukan, seperti Tepi Barat dan Gaza.
Aktivis pro-Palestina menganggap HP sebagai bagian dari infrastruktur yang memperkuat sistem apartheid digital di wilayah tersebut. Akibatnya, HP menjadi salah satu target utama dalam gerakan boikot global.
3. Airbnb
Platform penyewaan rumah ini sempat menawarkan listing properti di permukiman ilegal Israel yang dibangun di atas tanah Palestina. Setelah mendapat kecaman internasional, Airbnb pernah menarik daftar tersebut, namun kemudian membatalkan keputusannya.
Langkah tersebut menuai gelombang kritik baru dan memperkuat citra Airbnb sebagai platform yang dianggap tidak sensitif terhadap isu kemanusiaan di Palestina.
4. Caterpillar
Perusahaan alat berat ini dituding memasok eksavator dan alat penghancur bangunan yang digunakan oleh militer Israel untuk merobohkan rumah-rumah warga Palestina, khususnya di Gaza dan Tepi Barat.
Human Rights Watch dan sejumlah organisasi hak asasi manusia lainnya menyebut Caterpillar telah menyediakan peralatan yang digunakan untuk pelanggaran HAM, meskipun perusahaan berdalih bahwa penjualan dilakukan secara legal melalui kontrak resmi.