China dan Iran Bentuk Poros Militer Baru dengan Jet Tempur J-10C untuk Lawan Israel!
- Wikimedia
Gadget – Hingga akhir Juli 2025, dunia pertahanan internasional sedang menyaksikan perkembangan signifikan antara China dan Iran. Dalam langkah strategis besar, Iran tengah menjajaki pembelian pesawat tempur Chengdu J-10C dari China. Jet ini bukan hanya sembarang pesawat—dikenal sebagai "Rafale Killer," ia diyakini akan memperkuat dominasi udara Iran untuk menghadapi ancaman dari Israel, terutama dengan keberadaan jet siluman F-35I milik Tel Aviv.
Langkah ini tidak terjadi begitu saja. Ada latar belakang panjang yang mendorong Iran memilih J-10C sebagai opsi utama mereka, termasuk kekecewaan terhadap penundaan pengiriman Sukhoi Su-35 dari Rusia. Dunia kini menatap poros baru yang sedang tumbuh: Beijing–Teheran.
J-10C: Jet Tempur Generasi 4.5 dengan Kemampuan Luar Biasa
J-10C adalah versi terbaru dari keluarga pesawat tempur J-10 buatan Chengdu Aerospace Corporation. Meskipun tidak masuk kategori jet generasi kelima seperti F-35, kemampuannya tergolong luar biasa untuk jet generasi 4.5. Berikut beberapa spesifikasi unggulan:
- Radar AESA (Active Electronically Scanned Array)
Radar canggih ini mampu mendeteksi dan mengunci banyak target sekaligus, bahkan dalam kondisi peperangan elektronik. - Rudal PL-15
Rudal udara-ke-udara jarak jauh ini diklaim lebih unggul dibandingkan AIM-120 AMRAAM milik AS dan Meteor buatan Eropa. - Multi-role Fighter
J-10C dapat digunakan untuk berbagai misi, mulai dari superioritas udara hingga serangan darat dan patroli wilayah udara strategis. - Fitur Stealth Terbatas
Didesain dengan material dan bentuk yang mengurangi jejak radar, meski belum setara dengan F-35, jet ini tetap sulit dideteksi oleh radar konvensional.
Dengan kombinasi fitur tersebut, J-10C bukan hanya kompetitor di pasar ekspor, tetapi juga ancaman nyata bagi jet-jet modern lainnya, termasuk yang dimiliki Israel dan sekutunya.