Warga Gaza Kecam Kunjungan Utusan Trump, Sebut Hanya Pencitraan di Tengah Krisis Kemanusiaan
- David Azaguri/US Embassy Jerusalem via AP
Gadget – Kunjungan utusan khusus Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke Jalur Gaza menuai kecaman keras dari warga Palestina. Kunjungan yang dikawal ketat oleh militer Israel (IDF) ini dianggap bukan sebagai misi kemanusiaan, melainkan hanya sebagai upaya pencitraan media di tengah krisis yang memburuk.
Pada Jumat (1/8/2025), utusan Trump, Steve Witkoff, bersama Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee, mengunjungi pusat bantuan yang dioperasikan oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF). Lembaga ini merupakan entitas kontroversial yang didukung oleh AS dan Israel. Kunjungan ini, yang diklaim sebagai bentuk kepedulian, justru memicu kemarahan karena dianggap tidak menyentuh akar permasalahan yang terjadi di Gaza.
Alasan Warga Palestina Menganggap Kunjungan Ini sebagai Pencitraan
Menurut laporan dari Al Jazeera yang mengutip data kantor HAM PBB, setidaknya 1.373 warga sipil tewas saat berupaya mendapatkan bantuan di lokasi-lokasi distribusi GHF sejak lembaga tersebut mulai beroperasi pada Mei lalu. Angka ini menimbulkan pertanyaan besar tentang efektivitas dan keamanan operasi GHF, serta motivasi di balik dukungan AS terhadapnya.
Sejumlah warga Gaza menyampaikan kekecewaan mereka secara langsung:
Louay Mahmoud, seorang warga Palestina di Gaza, menyoroti ketidakpedulian utusan AS terhadap realitas di lapangan. "Steve Witkoff tak akan melihat orang yang kelaparan, hanya narasi Israel yang ingin mereka lihat," ujarnya kepada BBC. Ia menambahkan bahwa kunjungan ini adalah "aksi media yang sia-sia, bukan misi kemanusiaan."
-
Amir Khayrat, ayah dua anak, memberikan pernyataan yang lebih tajam. "Apa yang Gaza perlukan bukanlah utusan untuk tim pers," katanya. "Kami membutuhkan pengepungan ini dicabut, pengeboman dihentikan, dan dukungan buta Amerika untuk perang ini segera diakhiri."
Komentar-komentar ini menunjukkan bahwa warga Gaza tidak hanya membutuhkan bantuan sesaat, tetapi solusi nyata dan permanen terhadap konflik yang telah berlangsung lama.
Kritikan dari Mantan Pejabat AS Sendiri
Bukan hanya warga Palestina, mantan pejabat AS pun turut mengkritik kunjungan tersebut. Annelle Sheline, yang mengundurkan diri dari Departemen Luar Negeri AS sebagai bentuk protes atas kebijakan Gaza tahun lalu, menyebut kunjungan Witkoff dan Huckabee sebagai "kesempatan berfoto yang dilebih-lebihkan."
Menurut Sheline, kunjungan semacam ini sengaja dirancang untuk mengaburkan kenyataan dari krisis kemanusiaan yang mengerikan di Gaza. Keterlibatan AS dalam mendukung pihak-pihak tertentu dan pada saat yang sama mengirimkan utusan untuk "melihat kondisi" dipandang sebagai sebuah kontradiksi yang tidak etis.
Pengepungan, Pengeboman, dan Penderitaan yang Berkelanjutan
Krisis di Gaza bukan hanya tentang kurangnya makanan atau bantuan, tetapi juga tentang pengepungan yang telah berlangsung bertahun-tahun. Warga Gaza menyoroti bahwa bantuan kemanusiaan, meskipun penting, tidak akan menyelesaikan masalah selama blokade dan pengeboman terus terjadi.
Dukungan finansial dan militer AS terhadap Israel juga menjadi titik sentral kritik. Banyak pihak, termasuk warga Palestina sendiri, meyakini bahwa tanpa dukungan AS, konflik tidak akan berlanjut dengan intensitas seperti saat ini. Oleh karena itu, bagi mereka, kunjungan utusan Trump bukanlah solusi, melainkan ironi di tengah penderitaan yang berkelanjutan. Kunjungan tersebut hanya memperkuat persepsi bahwa AS tidak benar-benar berkomitmen pada perdamaian yang adil dan berkelanjutan.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |