Iran vs Israel: Apakah Perang Selanjutnya Akan Menjadi Pertempuran Penentu?

Iran vs Israel: Apakah Perang Selanjutnya Akan Menjadi Pertempuran Penentu?
Sumber :
  • Hossein Zohrevand/Tasnim News Agency via AP

Gadget – Iran dilaporkan tengah melakukan rekonstruksi signifikan terhadap kemampuan militer mereka sebagai persiapan untuk perang berikutnya melawan Israel. Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yakni Yahya Rahim Safavi, menegaskan bahwa kondisi saat ini bukanlah gencatan senjata tetapi "posisi perang".

Israel Klaim Ditembaki, Langsung Balas Gempur Gaza, 21 Nyawa Melayang

Dalam wawancara dengan media Iran pada hari Ahad (17/8/2025), Safavi menyatakan keyakinannya bahwa perang akan terjadi lagi, dan setelah itu, mungkin tidak ada lagi peperangan. Ia juga menekankan perlunya Iran untuk membangun kembali kemampuan militer yang rusak akibat konflik sebelumnya.

Rekonstruksi Militer Sebagai Langkah Strategis

Israel Langgar Gencatan Senjata 194 Kali, Gaza Kembali Berduka

Setelah mengalami kerusakan serius pada fasilitas nuklir dan infrastruktur militer pasca-perang 12 hari, Iran memprioritaskan pemulihan kemampuan pertahanan mereka. Safavi menjelaskan bahwa Amerika Serikat dan Israel menggunakan pendekatan "perdamaian lewat kekuatan," sehingga Iran harus menjadi kuat agar tidak diinjak-injak dalam sistem alamiah.

Untuk mencapai hal tersebut, Iran fokus pada penguatan lima bidang utama:

Australia hingga Jepang Hadir! Konferensi Pro-Palestina di DPR RI Bikin Heboh Dunia
  • Diplomasi
  • Media
  • Rudal balistik
  • Drone tempur
  • Strategi siber

"Skenario terburuk telah dipertimbangkan, dan kami menyiapkan rencana untuk menghadapinya," ujar Safavi.

Pernyataan Wakil Presiden Iran: Fokus pada Negosiasi, Tetapi Siap Berperang

Wakil Presiden Mohammad Reza Aref menegaskan bahwa Iran tidak mengincar perang, namun jika musuh memulainya, Iran yang akan menentukan bagaimana dan kapan perang itu berakhir. Dalam sebuah pertemuan dengan para presiden universitas di Teheran pada Senin (18/8/2025), Aref menyampaikan bahwa Iran berada dalam "penghentian sementara aksi militer," bukan gencatan senjata.

"Kami ingin menyelesaikan masalah melalui negosiasi, tapi kami khawatir apakah lawan kami benar-benar percaya pada proses itu," kata Aref. Dia juga menegaskan bahwa Iran tidak takut pada tekanan Barat dan akan terus melawan.

Israel dan Miskalkulasi dalam Perang 12 Hari

Wakil Komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Brigadir Jenderal Ali Fadavi, mengungkapkan bahwa Israel membuat kesalahan besar dalam perang 12 hari. Menurutnya, meskipun Israel dan AS masuk dengan kekuatan penuh, mereka salah mengira akan meraih kemenangan.

Fadavi menjelaskan bahwa awalnya terjadi komunikasi antara pemimpin regional dan Israel, namun situasi berubah mendukung Iran setelah beberapa hari pertempuran. Ia juga menyoroti pentingnya serangan rudal Iran yang berhasil menghantam titik-titik kritis di Israel melintasi langit Irak.

Halaman Selanjutnya
img_title